jika masing-masing patron maupun klien menginginkan pemanfaatan sumberdaya secara maksimal tanpa melihat kepentingan pengguna lain.
Hubungan patron-klien yang memiliki dampak positif maupun negatif ini sangat penting peranannya dalam pengelolaan sumberdaya pesisir. Oleh karena
itu, dalam strategi pengelolaan sumberdaya pesisir diperlukan sebuah strategi untuk mempertimbangkan keberadaan institusi patron-klien agar kemudian
institusi tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada pengelolaan sumberdaya pesisir. Pengaruh positif tersebut dapat terjadi jika kesadaran patron
maupun klien yang tinggi akan pentingnya keberlanjutan sumberdaya pesisir.
2.2 Kerangka Pemikiran
Institusi patron-klien yang terbentuk di wilayah pesisir, merupakan dampak dari sifat kegiatan perikanan tangkap yang memiliki resiko dan
ketidakpastian tinggi. Pada institusi patron-klien terdapat karakteristik hubungan antara patron dengan kliennya. Karakteristik hubungan tersebut dibentuk dari
tingkat ketergantungan dalam hubungan yang terjadi. Dalam institusi patron-klien ini, peran hubungan patron-klien jika dikaitkan dengan pengelolaan sumberdaya
pesisir akan terbagi menjadi dua, yaitu yang berperan positif terhadap sumberdaya pesisir, serta yang berperan negatif terhadap sumberdaya pesisir. Peran negatif
maupun positif itu kemudian mempengaruhi pengelolaan sumberdaya pesisir. Bentuk pengelolaan sumberdaya pesisir ini juga dipengaruhi oleh rezim
pengelolaan sumberdaya yang terdiri dari empat tipe, yaitu: rezim milik negara, rezim milik swasta, rezim tanpa milik atau akses terbuka dan rezim milik
bersama. Secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan Alir Kerangka Pemikiran Pengaruh Ikatan Patron-Klien terhadap Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka disusunlah hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Diduga terdapat hubungan antara sifat kegiatan perikanan dengan
pembentukan institusi patron-klien. 2.
Diduga terdapat hubungan antara institusi patron-klien dengan pengelolaan sumberdaya pesisir.
3. Diduga terdapat hubungan antara tingkat ketergantungan pada institusi patron-
klien dengan peran ikatan patron-klien terhadap pengelolaan sumberdaya pesisir.
Sifat Kegiatan Perikanan
Tangkap
• Resiko Tinggi • Ketidakpastian
Tinggi
Peran Ikatan Patron- Klien terhadap
Sumberdaya Pesisir
• Positif terhadap SD • Negatif terhadap SD
Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir
Rezim Pengelolaan
Sumberdaya
a. Milik negara
b. Milik swasta
c. Milik ersama
d. Tanpa milik
open access
Institusi Patron- Klien
Karakteristik Patron-Klien
Tingkat Ketergantung
an pada hubungan
patron-klien
2.4 Definisi Konseptual