Badan Usaha Perizinan Perpajakan Hasil Analisis Aspek Hukum

6.5.1 Badan Usaha

Terdapat beberapa bentuk badan usaha yang diakui di Indonesia. Bentuk badan usaha tersebut antara lain Perseroan terbatas PT, Persekutuan Komanditer CV, Koperasi, Firma, yayasan, dan bentuk perusahaan perorangan. TAMAN SYIFA dirintis sejak tahun 2005 memiliki bentuk badan usaha sebagai perusahaan perseorangan.

6.5.2 Perizinan

TAMAN SYIFA belum memiliki lisensi sebagai bentuk usaha. Satu- satunya yang TAMAN SYIFA punya hanya lisensi institusional, karena pemiliknya adalah dosen IPB. Selain itu, TAMAN SYIFA baru memiliki izin dari Dinas kesehatan Kota Bogor dengan No. PIRT 2.04.271.4.0554. Namun saat ini, TAMAN SYIFA sedang mengurus perizinan lainnya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kehakiman. Sedangkan untuk sertifikasi halal, TAMAN SYIFA juga sedang mengurusnya di Majelis Ulama Indonesia MUI.

6.5.3 Perpajakan

Meskipun TAMAN SYIFA merupakan perusahaan perorangan, namun tetap merupakan subjek pajak penghasilan. Pajak penghasilan yang digunakan adalah pajak progesif berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 Tentang Tarif Umum PPh Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan bentuk Usaha Tetap, yaitu: Jika pendapatan 50.000.000 maka 10 x pendapatan Jika 50.000.000 pendapatan 100.000.000 maka 10 x 50.000.000 + { 15 x pendapatan – 50.000.000} Jika pendapatan 100.000.000 maka 10 x 50.000.000 + 15 x 50.000.000 + {30 x pendapatan – 100.000.000} Pendapatan TAMAN SYIFA per tahunnya kurang dari Rp 50.000.000, sehingga pajak yang wajib dibayar adalah sepuluh persen dari pendapatan. Pajak belum dibayarkan oleh TAMAN SYIFA karena TAMAN SYIFA belum mencapai titik penghasilan wajib pajak karena nilai Earning before interest and tax bernilai negatif.

6.5.4 Hasil Analisis Aspek Hukum

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat dikatakan bahwa TAMAN SYIFA layak dilihat dari aspek hukum karena memiliki perizinan-perizinan yang cukup. Adapun perizinan-perizinan yang belum dipunyai TAMAN SYIFA seperti sertifikasi halal akan segera direalisasikan guna kestabilan TAMAN SYIFA sendiri dalam menjalankan usahanya.

BAB VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi, yaitu net present value NPV, Intrenal rate of return IRR, Net benefit cost-ratio Net BC dan Payback period PBP. Dalam melakukan analisis dengan empat kriteria tersebut digunakan arus kas untuk mengetahi besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.

7.1 Analisa

Inflow Penerimaan SYIFA diterima dari hasil penjualan dan sisa nilai investasi yang telah dilakukan. Pendapatan didapat dari mengkalikan total penjualan dengan harga jual. Hasil produksi SYIFA tiap tahunnya berbeda-beda. Untuk tahun pertama dan tahun kedua, produksi belum mencapai produksi optimalnya, yaitu 75 persen, sedangkan untuk tahun selanjutnya mencapai seratus persen. Kapasitas produksi TAMAN SYIFA per tahun adalah sebagai berikut; Serbuk Minuman Instan Jahe 1633 kemasan, Serbuk Minuman Instan Kunyit 756 kemasan, Serbuk Minuman Instan Kencur 673 kemasan, Serbuk Minuman Instan Temulawak 663 kemasan, Serbuk Minuman Instan Temuputih 389 kemasan, dan Serbuk Minuman Instan Secang Wangi 415 kemasan. Rinciannya terlampir pada Lampiran 11. Sedangkan harga jual yang ada adalah sebesar Rp 3.000kemasan untuk semua komoditi kecuali kemasan secang wangi yaitu Rp 6.000kemasan.