ketofenol, shagaol senyawa homolog zingeron dan resin damar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa khasiat jahe dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit disebabkan oleh beberapa komponen citarasa. Selain sebagai pemberi citarasa komponen ini juga aktif memberikan pengaruh positif pada kesehatan.
Komponen pembawa rasa pedas jahe yaitu gingerol diketahui dapat menghambat aktivitas motorik, mengurangi rasa sakit analgesic effect, dan dapat
memperpanjang waktu tidur pada tikus percobaan. Sedangkan shogaol memberikan pengaruh anti batuk antitusive dan dapat menahan kontraksi perut.
2.2 Kencur
Kencur Kaempferia galanga, Linn. atau yang dapat disebut dengan cendo, tekur, kaciwer, kopuk, cakue, cokur, kencur sumatera; kencur jawa; kencor,
cekor madura, terdiri dari dua tipe; jenis berdaun lebar dan jenis berdaun sempit. Kedua tipe kencur tersebut banyak dibudidayakan di jawa.
Daun tunggal, berwarna hijau, bentuk jorong, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, panjang antara 8 – 10 cm, lebar antara 4 – 7 cm, dan warna tangkai
hijau sampai hijau kemerahan. Rimpang bersisik, kulit berwarna coklat, bagian dalam berwarna putih, aroma tajam, sampai kurang tajam. Dalam skala luas
kencur banyak diusahakan, terutama di daerah Bogor, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Ungaran, Boyolali, dan Magelang. Dengan kedudukan
sebagai peringkat kedelapan dari simplisia yang banyak digunakan di dalam negeri, tren permintaan selalu meningkat dengan kenaikan sebesar 18,54 persen.
Kencur banyak dimanfaatkan sebagai obat bengkak-bengkak, rematik, obat batuk, obat sakit perut, menghilangkan keringat, penambah nafsu makan, infeksi
bakteri, ekspektoran memperlancarnya keluarnya dahak, tonikum, disentri, karminatif, mengobati luka dan bengkak perut, encok, obat batuk, dan sakit perut.
Selain sebagai salah satu obat, tanaman ini juga merupakan salah satu komponen saus dalam rokok kretek dan saat ini juga digunakan sebagai bahan
baku minuman penyegar yang industrinya sedang berkembang pesat. Senyawa aktif yang terdapat dalam kencur adalah metil p-metoksi sinamat yang bersifat
sebagai insektisida dan sebagai tabir surya Hernani dan Syukur, 2001.
2.3 Kunyit
Kunyit yang memiliki nama latin Curcuma domestica atau Curcuma longa L. memiliki beberapa nama daerah seperti kunyet, kuning, kunyir sumatera; kunyir,
koneng, kunir jawa; kunit, kunyi sulawesi; kunyik, huni nusa tenggara; kurlai maluku, dan rame irian.
Kunyit merupakan tanaman herba, tinggi dapat mencapai 100cm, batangnya semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, dan berwarna hijau kekuningan. Daun
kunyit merupakan daun tunggal, lanset memanjang, helai daun berjumlah 3 – 8, ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, panjang 20 – 40 cm, lebar 8 – 12,5 cm,
pertulangan menyirip, berwarna hijau pucat. Bunga kunyit tumbuh dari ujung batang semu, panjang 10 – 15 cm, bunga berwarna kuning atau kuning pucat,
mekar secara bersamaan. Rimpang induk kunyit menjorong, rimpang cabang lurus atau sedikit melengkung, keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang rapat,
berwarna oranye, dan tunas mudanya berwarna putih. Akar kunyit merupakan akar serabut dan berwarna cokelat muda. Penyebaran tanaman kunyit meliputi
daerah tropis di Asia Selatan, Cina Selatan, India, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
Rimpang kunyit dapat digunakan sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, bakterisida, obat sakit perut, memperbanyak
ASI, fungisida, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik, obat asma, diabetes mellitus, usus buntu, amandel, sariawan, tambah darah, menghilangkan
jerawat dan noda hitam di wajah, melindungi jantung, radang hidung, penurun panas, menghilangkan rasa gatal, menyembuhkan kejang, mengobat luka-luka,
dan obat penyakit hati. Selain sebagai obat, kunyit banyak digunakan untuk bumbu dapur. Zat warna
kuning yang dikandungnya dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami dan tambahan untuk makanan ternak. Rimpang kunyit mengandung minyak asiri
dengan senyawanya, antara lain fellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingiberene, curucumene, turmeron, kamfene, kamfor, seskuiterpene, asam
kafrilat, asam methoksisinamat, tolilmetil karbinol. Selain itu, rimpang kunyit juga mengandung tepung dan zat warna yang mengandung alkoloid kurkumin
Hernani dan Syukur, 2001.
2.4 Temulawak