Analisa Outflow ANALISIS ASPEK FINANSIAL

24 m 2 tidak digunakan sama sekali untuk unit usaha serbuk minuman instan, sehingga yang terpakai hanya 51 m 2 . Luas bangunan 51 m 2 tersebut pun masih digunakan bersama-sama menjalankan unit usaha yang lain sehingga nilai tersebut harus dikonversikan menjadi 40 persen sesuai dengan proporsi penerimaan unit usaha serbuk minuman instan terhadap total penerimaan perusahaan. Sehingga nilai lahan dan bangunan yang ada adalah senilai Rp 20.400.000 rupiah. Lahan tidak mengalami penyusutan, sehingga nilainya pada akhir proyek adalah sama dengan nilai awalnya yaitu Rp 15.300.000 rupiah. Bangunan memiliki nilai Rp 5.100.000 rupiah dan memiliki umur ekonomis lima belas tahun. Penyusutan bangunan per tahun adalah Rp 340.000 rupiah, sehingga pada akhir proyek, nilai sisanya adalah Rp 1.700.000 rupiah.

7.2 Analisa Outflow

Arus pengeluaran dalam usaha ini dikelompokkan menjadi dua; biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat awal proyek. Namun, jika terdapat aset yang umur ekonomisnya kurang dari umur proyek, biaya investasi juga dikeluarkan selama proyek berlangsung yang disebut biaya reinvestasi. Untuk investasi mesin penggiling, nilai aslinya adalah Rp 2.500.000 rupiah. Namun, mesin penggiling dan timbangan digunakan untuk usaha kapsul herbal dan serbuk minuman instan. Untuk itu, diasumsikan bahwa nilai modal tersebut pada sub unit ini adalah 50 persen dari nilai aslinya, yaitu sebesar Rp 1.250.000 rupiah untuk mesin penggiling dan Rp 80.000 rupiah untuk timbangan. Sedangkan untuk inventaris kantor dan perizinan, nilai yang tertera adalah 40 persen dari nilai sesunguhnya. Hal ini didasari karena inventaris kantor tersebut digunakan bersama untuk seluruh usaha unit TAMAN SYIFA. Sedangkan proporsi penerimaan serbuk minuman instan adalah sebesar 40 persen dari total penerimaan TAMAN SYIFA. Tabel 12 akan memaparkan biaya investasi dari TAMAN SYIFA. Tabel 10. Biaya Investasi TAMAN SYIFA Investasi Jumlah Harga satuan Nilai Umur Ekonomis Lahan 51 m 2 x 40 750.000 15.300.000 - Bangunan 51 m2 x 40 250.000 5.100.000 15 Perizinan 40 375.000 150.000 - Tekhnologi Produksi Mesin Penggiling 1 unit 1.250.000 625.000 10 Juicer 3 unit 60.000 180.000 5 Pisau 3 unit 10.000 30.000 5 Kompor 3 unit 125.000 375.000 5 Panci 3 unit 70.000 210.000 2 Pengaduk 3 unit 10.000 30.000 5 Baskom 3 unit 15.000 45.000 2 Timbangan 1 unit 80.000 40.000 10 Lemari 2 unit 100.000 200.000 10 Inventaris Kantor Rak 2 unit 200.000 160.000 10 Laptop 1 unit 4.000.000 1.600.000 5 Sofa 1 unit 1.500.000 600.000 10 Kulkas 4 unit 2.000.000 3.200.000 10 Etalase 2 unit 500.000 400.000 10 Meja Kursi 5 unit 100.000 200.000 5 TOTAL 26.845.000 Sumber : TAMAN SYIFA diolah Selain biaya investasi, pengeluaran SYIFA dilihat dari biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama proyek berjalan. Biaya operasional terdiri dari dua macam; biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan dan nilainya sama setiap tahun. Biaya tetap TAMAN SYIFA terdiri dari biaya transportasi, PBB, Biaya Listrik dan Air, dan Biaya kesekretariatan. Nilai yang tertera di tabel berikut adalah nilai yang telah dikonversikan menjadi 40 persen. Hal ini didasari bahwa biaya tetap ini merupakan biaya bersama usaha TAMAN SYIFA secara keseluruhan. Rincian biaya tetap TAMAN SYIFA terdapat pada Tabel 13. Tabel 13 Rincian Biaya Tetap TAMAN SYIFA per Tahun Rupiah Biaya Tetap Harga Jumlahtahun Transportasibulan 40.000 480.000 PBBtahun 30.000 30.000 Listrik dan Airtahun 50.000 600.000 Kesekretariatanbulan 40.000 480.000 TOTAL 1.590.000 Sumber:TAMAN SYIFA diolah Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Biaya variabel pada TAMAN SYIFA terdiri dari minyak tanah, kunyit, temulawak, temuputih, jahe, secang wangi, kencur, gula, kemasan, dan biaya tenaga kerja. Minyak tanah dan gula tiap hari dibutuhkan dengan harga Rp 3.000liter untuk minyak dan Rp6.000kg untuk gula. Untuk komoditas jahe, kencur, kunyit, temulawak, dan temuputih, tiap satu kali proses produksi memerlukan bahan baku dasar sebanyak satu kilogram. Harga bahan baku tersebut; harga jahe Rp 8.000kg, harga kencur Rp4.500kilogram, harga kunyit Rp 2.500kilogram; harga temulawak Rp 5.000kilogram; harga temuputih Rp 5.000kilogram. Tiap satu kali proses produksi tersebut menghasilkan 22 kemasan. Sedangkan untuk biaya tenaga kerja, nilai yang ada adalah nilai hasil konversi menjadi 40 persen. Hal ini didasari oleh proporsi serbuk minuman instan terhadap usaha TAMAN SYIFA secara keseluruhan. Rincian biaya variabel TAMAN syifa terdapat pada Tabel 14. Tabel 14. Rincian Biaya Variabel TAMAN SYIFA Biaya Variabel Harga Kuantitas Jumlah tahun 1-2 Jumlah tahun 3-10 Minyak 3.000hari 300 hari 900.000 1.200.000 Kunyit 2.50022 kemasan 756 kemasan 85.909 114.545 Temulawak 5.00022 kemasan 663 kemasan 150.682 200.909 Temuputih 5.00022 kemasan 389 kemasan 88.409 117.879 Jahe 8.00022 kemasan 1633 kemasan 593.818 791.758 Secang Wangi 11.42522 kemasan 415 kemasan 215.517 287.356 Kencur 4.50022 kemasan 673 kemasan 137.659 183.545 Gula 6.000hari 300 hari 1.800.000 2.400.000 Kemasan 5.00022 kemasan 4529 kemasan 1.029.318 1.372.424 Biaya Tenaga Kerja 1.160.000bul an 12 bulan 13.920.000 18.560.000 TOTAL 18.921.313 25.228.417 Sumber:TAMAN SYIFA diolah Sedangkan untuk komoditas secang wangi membutuhkan komposisi seperti yang ada pada Tabel 14. Ketentuan lain seperti jumlah gula dan minyak tanah sama seperti produksi serbuk minuman instan yang lain. Tabel 14. Komposisi Serbuk Minuman Instan Secang Wangi Bahan Jumlah Total Harga Secang 100 gram 2.000 Jahe 800 gram 6.400 Kencur 450 gram 2.025 Cengkeh 50 gram 1.000 TOTAL 11.425 Sumber:TAMAN SYIFA diolah

7.3 Analisis Finansial