Deskripsi dan Perkembangan Usaha

5.3 Deskripsi dan Perkembangan Usaha

Pada mulanya, TAMAN SYIFA memiliki nama CV Hanabio. Hanabio kemudian berganti nama menjadi TAMAN SYIFA yang saat ini memiliki banyak unit bisnis. Unit bisnis tersebut antara lain adalah budidaya lobster, sewa jasa laboratorium penelitian, penjualan aneka produk herbal, dan agroedutourism tanaman obat. Pada unit usaha agroedutourism, Ibu Umi sebagai pemilik memiliki suatu taman koleksi yang memiliki ratusan jenis tanaman obat. Taman tersebut dibuka untuk umum jika masyarakat ingin melihatnya dan tentunya ada paket edukasi pemaparan mengenai khasiat-khasiat tanaman obat tersebut. Untuk bisnis unit produk herbal, ibu Umi memiliki tiga subbisnis unit, yaitu berbentuk produk ekstrak kapsul, serbuk minuman instan, dan produk-produk kecantikan. Produk ekstrak kapsul terdiri dari lima komoditi. Komoditi tersebut yaitu ekstak kapsul dari sambiloto, ekstrak kapsul chireta, ekstrak kapsul androgarphis, ekstrak kapsul pegagan, dan ekstrak kapsul dari umbi dewa. Produk serbuk minuman instan terdiri serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman instan kencur, serbuk minuman instan kunyit, serbuk minuman instan temulawak, serbuk minuman instan temuputih, dan serbuk minuman instan secang wangi perpaduan antara berbagai jenis tanaman obat. Sedangkan untuk produk-produk kecantikan, TAMAN SYIFA menyediakan spa celup tanaman obat, bedak dingin, masker wajah, sabun, pelembab bibir, shampo, lulur, minyak aromatherapi, hairtonic, dan simplisia. Pada awal pembuatan produk, TAMAN SYIFA hanya membuat serbuk instan jahe saja sebanyak 150 bungkus. Setelah itu, produk baru sejenis diluncurkan secara berurutan yaitu kunyit, secang wangi, kencur, temulawak, dan temu putih. Selanjutnya, TAMAN SYIFA memproduksi bedak dingin dan memproduksi olahan sambiloto. Selama ini, cara pemasaran yang dilakukan TAMAN SYIFA adalah dengan melakukan konsinyiasi di beberapa tempat seperti di rumah makan, tempat-tempat pengobatan tradisional, dan apotik di wilayah Kota Bogor. Jumlah tempat yang menjadi saluran pemasaran TAMAN SYIFA sekitar dua puluh tempat dan TAMAN SYIFA memasok barang sekitar dua minggu sekali. Sedangkan untuk penentuan harga produk dilakukan berdasarkan metode konvensional yaitu dengan melihat biaya yang kemudian ditambahkan dengan keuntungan yang ingin diperoleh. Dan sampai saat ini, TAMAN SYIFA tidak memiliki target penjualan tiap periode produksinya. Mula-mula, untuk produk serbuk minuman instan, TAMAN SYIFA membuat satu paket berisi dua bungkus seharga Rp 3.000 rupiah per paket, namun TAMAN SYIFA kini membuat paket lain yang lebih ekonomis, yaitu paket satu paket berisi sepuluh bungkus dengan harga p. 10.000 rupiah per paket. Kemasan paket didesain sendiri oleh TAMAN SYIFA dan proses pengemasan dilakukan secara manual. Selama ini, untuk produk simplisia dan produk-produk berbahan baku tanaman obat, TAMAN SYIFA mendapatkan baku seperti daun mint, kumis kucing, dan tempuyung dari kebun sendiri. Namun selain tanaman tersebut, TAMAN SYIFA masih membelinya di pasar tradisonal kota Bogor karena belum ada pembudidayaan yang optimal dan menyeluruh. Selanjutnya, TAMAN SYIFA hendak melakukan pengembangan usaha yaitu berencana membuat permen jelly herbal dan instan mengkudu.

BAB VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL