Analisis Kelayakan Investasi Aspek Finansial

disebut aliran kas operasional. Sedangkan aliran kas terminal adalah aliran kas yang diperoleh ketika proyek berakhir. Pada umumnya initial cash flow bernilai negatif, sedangkan operational dan terminal cash flow bernilai positif. Aliran- aliran kas ini dinyatakan dengan dasar setelah pajak Husnan dan Suwarsono, 2000.

3.1.4 Analisis Kelayakan Investasi

Menurut Kasmir dan Jakfar 2006, dalam menentukan layak atau tidaknya suatu investasi, yang ditinjau dari aspek keuangan, perlu dilakukan pengukuran dengan beberapa kriteria. Kriteria ini sangat bergantung dari kebutuhan masing- masing proyek dan metode mana yang akan digunakan. Setiap metode yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sehingga dalam penilaian kelayakan suatu proyek hendaknya digunakan beberapa metode sekaligus agar dapat memberikan hasil yang lebih sempurna. Kriteria-kriteria tersebut biasa disebut dengan nama kriteria investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur kemanfaatan proyek dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaannya terletak pada konsep Time Value of Money yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto. Perhitungan diskonto merupakan suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang”, sedangkan perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum, yaitu: ukuran-ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima Gittinger, 1986. Konsep nilai waktu uang time value of money menyatakan bahwa nilai sekarang present value adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang future value. Ada dua sebab yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu: time preference sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia di masa yang akan datang dan produktivitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki saat sekarang memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan Kadariah et al, 1999. Kadariah et al 1999 juga mengungkapkan bahwa kedua unsur tersebut berhubungan timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses “discounting”. 1 Net Present Value NPV Net Present Value NPV suatu proyek atau usaha adalah selisih antara nilai sekarang present value manfaat dengan arus biaya. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Menurut Keown 2001, Net Present Value diartikan sebagai nilai bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunities cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan. 2 Net Benefit-Cost Ratio Net BC Net Benefit and Cost Ratio Net BC Rasio merupakan angka perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif . Kriteria investasi berdasarkan Net BC Rasio adalah: Net BC = 1, maka NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi Net BC 0, maka NPV 0, proyek menguntungkan Net BC 0, maka NPV 0, proyek merugikan 3 Internal Rate of Return IRR Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present Value NPV sama dengan nol 0. Gittinger 1986 menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. 4 Payback Periode PBP Payback Periode atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono, 2000. 5 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan proyek yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh yang akan terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik perhatian pada masalah utama proyek yaitu proyek selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan Gittinger, 1986. Semua proyek harus diamati melalui analisis sensitivitas. Pada bidang pertanian, proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat empat masalah utama, yaitu: 1. Perubahan harga jual 2. Keterlambatan pelaksanaan proyek 3. Kenaikan biaya 4. Perubahan volume produksi

3.1.5 Teori Biaya dan Manfaat