BAB VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis finansial dilakukan dengan
menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi, yaitu net present value NPV, Intrenal rate of return IRR, Net benefit cost-ratio Net BC dan Payback period
PBP. Dalam melakukan analisis dengan empat kriteria tersebut digunakan arus kas untuk mengetahi besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan
selama periode tertentu.
7.1 Analisa
Inflow
Penerimaan SYIFA diterima dari hasil penjualan dan sisa nilai investasi yang telah dilakukan. Pendapatan didapat dari mengkalikan total penjualan
dengan harga jual. Hasil produksi SYIFA tiap tahunnya berbeda-beda. Untuk tahun pertama dan tahun kedua, produksi belum mencapai produksi optimalnya,
yaitu 75 persen, sedangkan untuk tahun selanjutnya mencapai seratus persen. Kapasitas produksi TAMAN SYIFA per tahun adalah sebagai berikut; Serbuk
Minuman Instan Jahe 1633 kemasan, Serbuk Minuman Instan Kunyit 756 kemasan, Serbuk Minuman Instan Kencur 673 kemasan, Serbuk Minuman Instan
Temulawak 663 kemasan, Serbuk Minuman Instan Temuputih 389 kemasan, dan Serbuk Minuman Instan Secang Wangi 415 kemasan. Rinciannya terlampir pada
Lampiran 11. Sedangkan harga jual yang ada adalah sebesar Rp 3.000kemasan untuk semua komoditi kecuali kemasan secang wangi yaitu Rp 6.000kemasan.
Tabel 11 Perkiraan Pendapatan Penjualan SYIFA Tahun Jenis
Produk Produksi kemasan
Harga Pendapatan
Serbuk Minuman Instan Jahe 1633
3000 4899000
Serbuk Minuman Instan Kunyit 756
3000 2268000
Serbuk Minuman Instan Kencur 673
3000 2019000
Serbuk Minuman Instan Temulawak
663 3000 1989000 Serbuk Minuman Instan
Temuputih 389 3000 1167000
1
Serbuk Minuman Instan Secang Wangi
415 6000 2490000 Serbuk Minuman Instan Jahe
1633 3000
4899000 Serbuk Minuman Instan Kunyit
756 3000
2268000 Serbuk Minuman Instan Kencur
673 3000
2019000 Serbuk Minuman Instan
Temulawak 663 3000 1989000
Serbuk Minuman Instan Temuputih
389 3000 1167000 2
Serbuk Minuman Instan Secang Wangi
415 6000 2490000 Serbuk Minuman Instan Jahe
2178 3000
6534000 Serbuk Minuman Instan Kunyit
1008 3000
3024000 Serbuk Minuman Instan Kencur
899 3000
2697000 Serbuk Minuman Instan
Temulawak 884 3000 2652000
Serbuk Minuman Instan Temuputih
519 3000 1557000 3 - 10
Serbuk Minuman Instan Secang Wangi
553 6000 3318000
Sumber : TAMAN SYIFA diolah
Penerimaan lain didapat dari nilai sisa atau salvage value. Nilai sisa merupakan nilai sisa dari barang modal yang tidak habis terpakai selama umur
proyek berlangsung dan dinilai pada saat umur proyek berakhir. Barang-barang modal yang mempunyai nilai sisa adalah tanah dan bangunan.
TAMAN SYIFA lahan dan bangunan tempat berdirinya kantor TAMAN SYIFA. Lahan memiliki nilai Rp 750.000m
2
sedangkan nilai bangunannya Rp 250.000m
2
. TAMAN SYIFA memiliki luas lahan dan bangunan 75 m
2
. Namun,
24 m
2
tidak digunakan sama sekali untuk unit usaha serbuk minuman instan, sehingga yang terpakai hanya 51 m
2
. Luas bangunan 51 m
2
tersebut pun masih digunakan bersama-sama menjalankan unit usaha yang lain sehingga nilai tersebut
harus dikonversikan menjadi 40 persen sesuai dengan proporsi penerimaan unit usaha serbuk minuman instan terhadap total penerimaan perusahaan. Sehingga
nilai lahan dan bangunan yang ada adalah senilai Rp 20.400.000 rupiah. Lahan tidak mengalami penyusutan, sehingga nilainya pada akhir proyek adalah sama
dengan nilai awalnya yaitu Rp 15.300.000 rupiah. Bangunan memiliki nilai Rp 5.100.000 rupiah dan memiliki umur ekonomis lima belas tahun. Penyusutan
bangunan per tahun adalah Rp 340.000 rupiah, sehingga pada akhir proyek, nilai sisanya adalah Rp 1.700.000 rupiah.
7.2 Analisa Outflow