Analisis Aspek Pasar Analisis Aspek Hukum Analisis Aspek Lingkungan Analisis Aspek Finansial

4.4.2 Analisis Aspek Manajemen

Analisis aspek manajemen dilakukan secara kualitatif untuk melihat apakah fungsi manajemen dapat diterapkan dalam kegiatan operasional usaha pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan berbasis tanaman obat. Jika fungsi manajemen dapat diterapkan, maka usaha tersebut dinilai layak dari aspek manajemen. Analisis aspek manajemen dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang behubungan dengan aspek manajemen perusahaan seperti : bentuk usaha, struktur manajemen, dan kebutuhan tenaga kerja dalam suatu usaha. Proyek dikatakan layak apabila menggunakan sistem manajemen yang baik.

4.4.3 Analisis Aspek Sosial

Analisis sosial dapat dilakukan dengan mempertimbangkan pola dan kebiasaan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan usaha, karena pertimbangan ini berhubungan langsung dengan kelangsungan suatu usaha. Suatu usaha harus tanggap responsive terhadap keadaan sosial seperti penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan, dan lain sebagainya. Selain itu, apakah usaha tersebut dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya.

4.4.4 Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi keluaran yaitu terdapat suatu permintaan efektif pada tingkat harga yang menguntungkan. Dari sudut pandangan masukan yaitu adanya ketersediaan bahan baku, distribusi, kapasitas kontinuitas, serta tingkat harga. Pada analisis aspek pasar ini juga akan dikaji mengenai tataniaga yang dilakukan oleh perusahaan TAMAN SYIFA dalam memasarkan produk serbuk minuman instan berbasis tanaman obat. Proyek dikatakan layak apabila ada peluang pasar akan komoditi yang dipasarkan dan strategi yang dilaksanakan optimal.

4.4.5 Analisis Aspek Hukum

Analisis ini dimaksudkan untuk meyakini bahwa secara hukum rencana bisnis dapat dinyakatan layak atau tidak. Dalam hal ini, analisis akan dianalisis sejauh apa TAMAN SYIFA mengikuti peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.4.6 Analisis Aspek Lingkungan

Analisis ini akan melihat bagaimana respon TAMAN SYIFA terhadap lingkungan sekitarnya. Respon tersebut dinilai dari bagaimana TAMAN SYIFA mengatur limbah hasil produksi, analisis mengenai dampak lingkungan yang ada, dan hal-hal yang terkait dengan tanggung jawab sosial TAMAN SYIFA terhadap lingkungan alam sekitarnya.

4.4.7 Analisis Aspek Finansial

Dalam melakukan analisis finansial diperlukan kriteria investasi yang menyatakan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria investasi yang digunakan tersebut adalah : a Net Present Value NPV Net Present Value NPV adalah salah satu alat analisis untuk menguji kelayakan dari suatu investasi. NPV adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh investasi pada tingkat bunga tertentu atau dapat dikatakan sebagai selisih antara nilai bersih dari manfaat dan biaya pada setiap tahun kegiatan usaha. Rumus yang digunakan dalam penghitungan NPV adalah sebagai berikut. : Sumber : Gray Clive, 1992 Dimana : B B t = Penerimaan Benefit bruto tahun ke-t C t = Biaya cost bruto tahun ke-t n = Umur ekonomis usaha t = Tahun i = Tingkat suku bungadiscount rate Dalam metode NPV, terdapat tiga penilaian kriteria investasi. Jika NPV suatu usaha lebih besar dari nol NPV0 berarti usaha tersebut layak dilakukan atau dilanjutkan karena memiliki arti bahwa manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika NPV usaha kurang dari nol NPV0, maka usaha tersebut tidak layak untuk dilakukan atau dilanjutkan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diterima. Sedangkan jika NPV usaha sama dengan nol NPV=0 manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. b Net Benefit-Cost Ratio Net BC Analisis imbangan biaya dan penerimaan adalah alat analisis untuk mengukur tingkat efisiensi setiap rupiah yang dikeluarkan yang diperoleh dari penerimaan. Net BC merupakan perbandingan NPV total dari manfaat bersih terhadap total dari biaya bersih Gray, 1992 atau dapat dikatakan sebagai perbandingan antara jumlah nilai bersih yang bernilai positif sebagai pembilang dan nilai bersih yang bernilai negatif penyebut. Dalam analisis ini akan diuji seberapa jauh setiap nilai rupiah yang dipakai dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Sumber : Gray Clive, 1992 Dimana : Bt = Penerimaan benefit bruto pada tahun ke-t Ct = Biaya costbruto pada tahun ke-t t = tahun n = umur usaha i = tingkat suku bunga Discount rate Net BC digunakan untuk mengukur efisiensi dalam penggunaan modal. Jika net BC suatu usaha lebih dari satu net BC 1, maka dapat dikatakan bahwa usaha tersebut layak untuk diusahakan atau dilanjutkan. Jika net BC suatu usaha sama dengan satu net BC = 1, maka biaya yang dikeluarkan sama dengan keuntungan yang didapatkan. Dan jika net BC suatu usaha kurang dari satu net BC 1, maka dapat dikatakan bahwa usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh. c Internal Rate of Return IRR Internal rate of return adalah tingkat suku bunga discount rate pada saat NPV sama dengan nol. Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan tingkat diskonto yang telah ditentukan, maka usaha layak diusahakan. Rumus perhitungannya : Sumber : Kadariah et al., 2001 Dimana: NPV = NPV yang bernilai positif NPV’ = NPV yang bernilai negatif i = Tingkat diskonto yang menyebabkan NPV positif i’ = Tingkat diskonto yang menyebabkan NPV negatif Jika ternyata IRR usaha lebih besar dari tingkat diskonto yang telah ditentukan, maka usaha layak untuk dilakukan, sedangkan jika IRR usaha lebih kecil dari tingkat diskonto yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak untuk diusahakan. d Payback Period PBP Payback Period atau analisis waktu adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Kriteria ini mengukur kecepatan proyek dalam mengembalikan biaya awal. Oleh sebab itu, kriteria ini menghitung arus kas yang dihasilkan dan bukan besarnya keuangan akuntansi Keown, et al., 2001. Semakin kecil angka yang dihasilkan, maka usaha tersebut semakin baik untuk diusahakan. Perhitungan PBP dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : I = besarnya investasi yang dibutuhkan A b = benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya Pada dasarnya semakin cepat Payback Period menandakan semakin kecil resiko yang dihadapi oleh investor.

4.4.8 Analisis Sensitivitas