70 skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product
Moment . Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total
yang dikenal dengan indeks diskriminasi aitem Azwar, 2001. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu tes kemampuan
berbahasa.
III. F. 3. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat reliabilitas alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila
diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator
konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan
hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 1997. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
reliabilitas konsistensi internal yaitu single trial administration dimana tes ini hanya diberikan satu kali saja pada kelompok individu sebagai subjek. Pendekatan
ini dipandang ekonomis, praktis dan berefesiensi tinggi Azwar, 1997. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha dari Cronbach.
Analisa data diperoleh melalui program SPSS version 12.0 for windows.
III. F. 4. Hasil uji Coba Alat Ukur
Sebelum melakukan pengambilan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba alat ukur penelitian untuk mengetahui kualitas dari masing-
masing aitem.
Universitas Sumatera Utara
71 a. Uji Coba Tes Perkembangan Bahasa
Untuk tes perkembangan bahasa peneliti melakukan uji coba sebanyak dua kali. Kondisi ini disebabkan karena adanya indikator dimana seluruh aitem yang
disusun gugur dan ada indicator yang peneliti anggap jumlahnya kurang memadai. Awalnya peneliti menetapkan dua indikator untuk masing-masing kategori usia
yaitu reseptif dan ekspresif, dimana untuk kategori usia 3-4 tahun aspek reseptif terdiri dari satu bagian, aspek ekspresif terdiri dari tiga bagian. Untuk kategori
usia 4,1-5 tahun aspek reseptif terdiri dari dua bagian, aspek ekspresif terdiri terdiri dari tiga bagian. Untuk kategori usia 5,1-6 tahun aspek reseptif terdiri dari
satu bagian dan aspek ekspresif terdiri dari dua bagian. Kemudian uji coba alat ukur tes perkembangan bahasa yang pertama dilakukan pada tanggal 27
September hingga 01 Oktober 2007. dari masing-masing kategori usia diambil sampel sebanyak 15 orang sehingga total sampel sebanyak 45 orang. Data yang
diperoleh dari seluruh tes perkembangan bahasa kemudian diolah dengan bantuan program SPSS version 12.0.
Berdasarkan hasil estimasi daya beda aitem dan reliabilitas terhadap data uji coba yang telah diperoleh, maka koefisien korelasi alpha untuk kategori usia
3-4 tahun sebesar -0,233 sedangkan berdasarkan daya beda aitem ditemukan 13 aitem yang gugur dan terdapat satu indikator yang seluruh aitemnya gugur.
Melihat kondisi ini, dimana terdapat bagian dari indikator yang seluruh aitemnya gugur dan atas saran dosen pembimbing peneliti kemudian peneliti melakukan uji
coba kedua kalinya dengan menambah jumlah sampel menjadi 70 orang untuk
Universitas Sumatera Utara
72 masing-masing kategori usia dan jumlah sampel keseluruhan menjadi 210 orang.
Uji coba kedua dilakukan pada tanggal 04 Oktober hingga 09 Oktober 2007. Dari 70 orang sampel untuk masing-masing kategori usia dan kemudian data
keseluruhan yang diperoleh diolah kembali. Berdasarkan hasil estimasi daya beda aitem dan reliabilitas terhadap data
uji coba yang telah diperoleh dengan menggunakan program SPSS version 12.0 for windows
, maka untuk kategori usia 3-4 tahun diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem setelah aitem yang gugur dibuang sebesar 0.886 yang bergerak
dari 0.470-0.987, sedangkan berdasarkan daya beda aitem ditemukan 6 aitem yang gugur, sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan untuk pengambilan data
yang sebenarnya adalah sebanyak 15 aitem dengan indeks daya beda aitem bergerak dari batas rxy = 0.276 hingga 0.478.
Untuk kategori usia 4,1-5 tahun diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem setelah aitem yang gugur dibuang sebesar 0.945 yang bergerak dari 0.437-
0.602, sedangkan berdasarkan daya beda aitem ditemukan 8 aitem yang gugur, sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan untuk pengambilan data yang
sebenarnya adalah sebanyak 14 aitem dengan indeks daya beda aitem bergerak dari batas rxy = 0.278 hingga 0.712.
Untuk kategori usia 5,1-6 tahun diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem setelah aitem yang gugur dibuang sebesar 0.812 yang bergerak dari 0.799-
0.911, sedangkan berdasarkan daya beda aitem ditemukan 6 aitem yang gugur, sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan untuk pengambilan data yang
Universitas Sumatera Utara
73 sebenarnya adalah sebanyak 11 aitem dengan indeks daya beda aitem bergerak
dari batas rxy = 0.324 hingga 0.519. Tabel 4
Blue Print Tes Kemampuan Berbahasa Setelah Uji Coba
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
3-4 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata
yang mengandung huruf konsonan,
yaitu : “d, g, n, k, t, y” 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10,
11, 12 9
60
2. Ekspresif
a. Menjawab beberapa bentuk pertanyaan sederhana
14, 15 2
13.3
b. Menyebutkan benda-benda
yang terdapat di dalam rumah 16, 18
2 13.3
c. Menceritakan keadaan yang berhubungan dengan teman
dan pengalaman menarik 19, 20
2 13.3
Jumlah 15
100
Universitas Sumatera Utara
74 Tabel 5
Blue Print Tes Kemampuan Berbahasa Setelah Uji Coba
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
4,1-5 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata
yang mengandung huruf konsonan,
yaitu : “f, l, v” b. Mengkombinasikan enam atau
lebih kata menjadi sebuah kalimat.
1, 3, 4, 5
7, 8 4
2 28.57
14.29 2.
Ekspresif a. Menjawab
pertanyaan sederhana
dan bercerita
mengenai diri mereka. 10, 11, 12, 16
4 28.57
b. Bercerita dan fokus pada satu topik.
18, 19 2
14.29 c. Membuat kalimat.
20, 22 2
14.29 Jumlah
14 100
Tabel 6 Blue Print
Tes Kemampuan Berbahasa Setelah Uji Coba
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
5,1-6 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata
yang mengandung huruf konsonan,
yaitu : “r, s, z” 1, 2, 3, 6
4 33.33
2. Ekspresif
a. Mengenal lawan kata 8, 9, 10, 12, 13
5 41.67
b. Mengklasifikasikan objek atau benda
14, 15, 16 3
25 Jumlah
12 100
Universitas Sumatera Utara
75 Setelah dilakukan uji coba terhadap aitem yang akan digunakan untuk data
penelitian maka diperolehlah aitem yang memiliki daya diskriminasi tinggi, dimana selanjutnya aitem inilah yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 7 Blue Print
Tes Kemampuan Berbahasa yang Memiliki Daya Diskriminasi Tinggi
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
3-4 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata
yang mengandung
huruf konsonan, yaitu : “d, g, n, k,
t, y” 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9 9
60
2. Ekspresif
a. Menjawab beberapa bentuk pertanyaan sederhana
10, 11 2
13.3
b. Menyebutkan benda-benda
yang terdapat di dalam rumah 12,13
2 13.3
c. Menceritakan keadaan yang berhubungan dengan teman
dan pengalaman menarik 14, 15
2 13.3
Jumlah 15
100
Universitas Sumatera Utara
76 Tabel 8
Blue Print Tes Kemampuan Berbahasa yang Memiliki Daya Diskriminasi Tinggi
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
4,1-5 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata
yang mengandung
huruf konsonan, yaitu : “f, l, v”
b.Mengkombinasikan enam
atau lebih kata menjadi sebuah kalimat.
1, 2, 3, 4
5, 6 4
2 28.57
14.29 2.
Ekspresif a. Menjawab
pertanyaan sederhana
dan bercerita
mengenai diri mereka. 7, 8, 9, 10
4 28.57
b. Bercerita dan fokus pada satu topik.
11, 12 2
14.29 c. Membuat kalimat.
13, 14 2
14.29 Jumlah
14 100
Tabel 9 Blue Print
Tes Kemampuan Berbahasa yang Memiliki Daya Diskriminasi Tinggi
No Indikator
Nomor aitem Jumlah
1.
5,1-6 tahun Reseptif
a. Mengucapkan kata yang mengandung
huruf konsonan, yaitu : “r, s, z”
1, 2, 3, 4 4
33.33
2. Ekspresif
b. Mengenal lawan kata 5, 6, 7, 8, 9
5 41.67
c. Mengklasifikasikan objek
atau benda 10, 11, 12
3 25
Jumlah 12
100
Universitas Sumatera Utara
77
III. G. Prosedur Penelitian III. G. 1. Persiapan Penelitian