Penelitian Berhubungan dengan Buku Cerita Anak Penelitian Berhubungan dengan Ruwatan

2.2.1. Penelitian Berhubungan dengan Buku Cerita Anak

Tinjauan pustaka ini digunakan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Berikut penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya: Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Materi Ajar Cerita Anak Yang Mengandung Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Membaca Cerita Anak SMP Kelas VII di Singaraja ” oleh N. M. Ermadwicitawati 2013. Dalam penelitian dijelaskan bahwa siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Singaraja memiliki pemahaman membaca cerita anak yang mengandung nilai karakter dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yakni bahasa yang diggunakan dalam buku cerita dan isi yang disampaikan dalam cerita anak tersebut. Selain memahami cerita dengan baik, para siswa juga menunjukkan respon yang sangat baik terhadap produk penelitian ini. Kedua , penelitian dari Subiyantoro yang berjudul “Membangun Karakter Bangsa Melalui Cerita Rakyat Nusantara” dalam penelitian ini dijelaskan bahwa anak-anak usia SD merupakan masa keemasan, sehingga menjadi momentum atau periode yang paling tepat untuk membentuk dan membangun karakternya. Salah satu upaya untuk membangun karakter anak adalah dengan menggunakan cerita rakyat. Alasannya cerita sesuai dengan tahap kognitif anak. Adapun dipilihnya cerita rakyat karena secara sosio-antropologi cerita ini sesuai kepribadian anak sebagai anggota masyarakat dalam daerah atau budaya tertentu.

2.2.2. Penelitian Berhubungan dengan Ruwatan

Berikut penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya berhubungan dengan ruwatan: Pertama, penelitian yang berjudul “Dampak Psikologis Ruwatan” oleh Feriyatin Dwi Astutik. Dalam penelitiannya Feriyatin mengatakan kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa upacara adat ruwatan membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang yang telah melaksanakan ruwatan. Dampak psikologis yang dirasakan subyek setelah diruwat menganggap kesialan dalam hidupnya hilang, mendapat ketenangan dalam hidup, lebih dapat mengendalikan emosi, merasa bahagia dan lega setelah diruwat, lebih mawas diri, bahagia kesehatannya membaik, usahanya menjadi lancar, menjadi lebih percaya diri, serta bersemangat dalam bekerja. Kedua, dalam penelitian Lestari Wahyu 2008 yang berjudul “Nilai Etika Dalam Ruwatan Sukerta Dengan Pertunjukkan Wayang Kulit Purwa Relevansinya Terhadap Penanaman Budi Pekerti Masyarakat ”. Dalam penelitiannya Lestari menjelaskan bahwa bentuk upacara sukerta dalam pertunjukkan wayang kulit lakon murwakala memiliki simbolis yang penuh dengan etika moral, dan estetika serta nilai-nilai filosofis kehidupan dan bermanfaat bagi penalaran budi pekerti masyarakat berupa ajaran moral tentang unggah-ungguh , kejujuran, kewaspadaan, kepedulian serta sangkan paraning dumadi . Upaya pelestarian adat budaya Jawa agar tidak semakin jauh dari masyarakat, harus ditemukan metode baru guna penelitian selanjutnya. Lestari juga memberikan saran agar upacara ruwatan terus dilestarikan dengan jalan disosialisasikan kepada masyarakat melalui pendidikan formal. Berdasarkan empat penelitian tersebut, peneliti mendapatkan inspirasi: 1 penelitian berkaitan menghasilkan buku cerita yang mengandung nilai karakter, peneliti mendapatkan masukkan bahwa untuk menarik minat anak terhadap buku maka dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bahasa dan faktor isi yang akan disampaikan. 2 Penelitian berkaitan dengan membangun karakter bangsa melalui cerita rakyat, peneliti mendapatkan masukkan bahwa usia SD merupakan masa keemasan untuk menanamkan karakter bangsa salah satunya melalui cerita rakyat karena sesuai dengan sesuai kepribadian anak sebagai anggota masyarakat dalam daerah atau budaya tertentu. 3 Penelitian berkaitan dengan ruwatan yang membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang yang telah melaksanakan ruwatan. 4 Penelitian berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam ruwatan lakon murwakala yang memiliki etika moral, nilai-nilai filosofis kehidupan yang bermanfaat bagi penalaran budi pekerti masyarakat. Peneliti mendapatkan masukkan bahwa perlu adanya metode untuk melestarikan tradisi ruwatan agar tidak semakin ditinggalkan dengan cara mensosialisasikan dalam pendidikan formal. Penelitian yang relevan tersebut apabila dibuat dalam bentuk skema, maka konsepnya adalah sebagai berikut: Bagan 1. Penelitian yang relevan Penelitian yang berhubungan dengan buku cerita anak Penelitian I oleh N. M. Ermadwicitawati Pengembangan buku cerita anak: Pengembangan, cerita anak Penelitian II oleh Subiyantoro Pengembangan buku cerita rakyat: Cerita rakyat Penelitian yang berhubungan dengan ruwatan Penelitian I oleh Feriyatin Dwi Astutik 2007 Tradisi Jawa ruwatan: Dampak psikologis ruwatan Penelitian II oleh Lestari Wahyu 2008 Tradisi Jawa terdapat nilai moral: ruwatan Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang tradisi ruwatan dalam konteks pendidikan karakter. Menghasilkan buku cerita anak yang mengandung nilai karakter Untuk menanamkan nilai karakter usia SD dapat menggunakan buku cerita rakyat karena sesuai dengan kepribadian anak ruwatan membawa pengaruh positif dalam hidup seseorang. Dalam ruwatan terdapat lakon murwakala yang memiliki etika moral, dan nilai-nilai yang bermanfaat bagi penalaran budi pekeri

2.3. Kerangka Berpikir