Arti Karakter Pendidikan Karakter Kebangsaan

3. Kekuatan alam yang mahadasyat bisa menimbulkan rasa ketakutan dan kengerian pada manusia. Kekuatan alam itu bisa menimbulkan bencana bagi manusia. Salah satu cara untuk menghindari bencana yaitu dengan melakukan ruwatan

2.1.1.5 Nilai-nilai dalam Ruwatan

Ruwatan memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, nilai-nilai yang mengacu terbinanya kebahagiaan semua orang Bratasiswara, 2000: 636. Seperti nilai kebersamaan, gotong royong, saling membantu, berdoa kepada Tuhan, menghormati orangtua, menjaga kebersihan jiwa dan rohani. Nilai-nilai dalam ruwatan tersebut ternyata memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan.

2.1.2 Pendidikan Karakter Kebangsaan

Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian dari karakter, karakter kebangsan, dan pendidikan karakter kebangsaan.

2.1.2.1 Arti Karakter

Menurut Kesuma, dkk 2011: 11 karakter merupakan suatu nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku kepada anak. Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Samani dan Hariyanto 2013: 22 Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dan vital bagi tercapainya tujuan hidup. Karakter merupakan dorongan pilihan untuk menentukan yang terbaik dalam hidup. Masih menurut Samani dan Hariyanto 2013: 41-42 karakter adalah perilaku yang tampak dalam bersikap maupun dalam bertindak. Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain KBBI, 2012 Menurut Koesoema dalam Sumarah, dkk 2015: 09, kata “karakter” berasal dari kata bahasa Latin “kharakter”, “kharassein”, dan “kharax” yang berarti “dipahat”. Karakter memiliki tiga unsur yang meliputi pengetahuan, perasaan, dan tindakan moral. Ketiganya sering dilambangkan sebagai kepala, hati, dan tangan. Kepala merupakan simbol dari Competence, hati adalah simbol dari Conscience, dan tangan serta kaki sebagai simbol dari compassion manusia. Ketiga metafora bagian tubuh manusia itu digunakan untuk menandaskan bahwa Setiawan, 2012karakter manusia adalah suatu kesatuan yang utuh yakni kesatuan yang meliputi segi jasmani dan rohani juga segi pribadi dan sosial Sumarah, 2015: 10. Menurut pemerintah, karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan Pemerintah Republik Indonesia, 2010: 07. Berdasarkan pengertian dari beberapa tokoh terebut dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang dibentuk sejak usia dini, saat usia dini anak-anak diajarkan bagaimana bertindak baik dan membedakan perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang tidak baik. Perilaku tersebut dapat berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, mapun berbangsa dan bernegara.. Karakter dapat dibentuk melalui pendidikan formal sekolah maupun non formal keluarga, lingkungan. Karakter juga diggunakan untuk membedakan seseorang dengan yang lain.

2.1.2.2 Karakter Kebangsaan