Hakekat Buku Cerita Anak Macam-macam Bentuk Buku Cerita Anak

berpikir kritis, inovatif, kreatif, olah raga aktifitas yang disertai sportivitas, dan olah rasa dan karsa kepedulian.

2.1.3 Buku Cerita Anak

Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian hakekat buku cerita anak, macam-macam bentuk buku cerita anak, dan tujuan buku cerita anak.

2.1.3.1 Hakekat Buku Cerita Anak

Hardjana 2006: 2-3 mengungkapkan bahwa cerita anak adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak. Dalam buku cerita anak yang menjadi tokoh tidak harus terdiri dari anak, melainkan apa saja atau siapa saja dapat dijadikan tokoh pelaku dalam sebuah cerita tersebut. Orang tua, kakek, nenek, pak guru, mahasiswa, anak remaja, binatang, bahkan peri atau makhluk halus boleh menjadi tokoh cerita. Buku anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau tingkatan pendidikan, mulai prasekolah hingga kelas enam SD Wikipedia, 2015 Dari kedua pengertian menurut ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa buku cerita anak merupakan cerita yang ditujukan untuk anak dan menggunakan sudut pandang anak yang menggambarkan pengalaman atau gambaran kehidupan sehari-hari. Menurut Raines Isbell 2002: viii cerita anak memiliki ciri khas diantaranya sebagai berikut: a jalan cerita yang mudah diikuti, b kata dan ucapan yang berulang, c kisah yang dapat ditebak dan kumulatif, d berisi sekumpulan kegiatan, e lucu, f berisi kejadian yang menarik minat orang, g akhir yang baik dengan kesimpulan, h berisi pesan atau moral yang jelas.

2.1.3.2 Macam-macam Bentuk Buku Cerita Anak

Dalam mengarang buku cerita anak dapat menggunakan bentuk atau wadah: cerita pendek, novelet dan novel. Dalam ilmu kesusastraan ketiga bentuk cerita tadi disebut fiksi. Kata fiksi yang dalam bahasa Inggris dinamakan fiction diturunkan dari bahasa latin fictio yang berarti: membentuk, membuat, mengadakan, menciptakan Tarigan dalam Hardjana, 2006: 4. Cerita fiksi adalah cerita yang dibentuk, cerita yang dibuat, cerita yang diadakan atau yang diciptakan. Itulah sebabnya cerita fiksi juga disebut sebagai cerita rekaan. Selain fiksi ada juga cerita non fiksi, kalau fiksi berdasar khayalan atau tidak nyata sedangkan non fiksi merupakan nyata. Menurut Hardjana, 2006: 5 perbedaan utama antara fiksi dengan nonfiksi terletak dalam tujuan. Maksud dan tujuan narasi non fiksi adalah untuk menciptakan kembali sesuatu yang telah terjadi secara aktual. Karena itu dengan kata lain dapat dikatakan sebagai berikut: a narasi non fiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka beginilah yang harus terjadi; b narasi fiksi mulai dengan mengatakan: seandainya semua ini fakta, maka beginilah yang akan terjadi. Sedangkan menurut Tarigan dalam Hardjana 2006: 5 dapat dikatakan bahwa fiksi itu realitas, sedangkan non fiksi aktualitas. Aktualitas adalah apa-apa yang benar terjadi. Realitas adalah apa-apa yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi.

2.1.3.3 Tujuan Buku Cerita Anak