Kisi-kisi instrumen validasi produk Kisi-kisi instrumen setelah uji coba refleksi

pertunjukkan wayang.

8. Pada saat upacara srah-srahan, potongan rambut

diserahkan pada dalang sebagai simbol pembebasan dari bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat.

9. Orang tua mengucapkan rasa terimakasih kepada

dalang karena telah mengruwat anaknya. 10. Ketika pertunjukan wayang selesai secara bersama- sama menikmati hidangan yang telah disediakan oleh pihak keluarga.

11. Saya memerlukan buku yang berisi penjelasan

tentang ruwatan.

12. Buku tentang ruwatan sebaiknya berupa buku cerita

bergambar.

3.5.2 Kisi-kisi instrumen validasi produk

Peneliti menyusun instrumen validasi produk yang diggunakan untuk menilai produk buku cerita tentang tradisi ruwatan. Kisi kisi yang akan diggunakan untuk mengetahui kualitas produk tersebut terdiri dari tiga aspek yaitu 1 bahasa, 2 format penulisan prototipe, 3 isi buku. Ketiga aspek tersebut dibuat dalam sembilan aitem. Kisi-kisi instrumen validasi produk dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Lembar Validasi Produk No Item yang dinilai Skor 1-4 Saran 1. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan EYD b. Bahasa mudah dipahami untuk anak usia 9-10 tahun

2. Format

penulisan a. Format sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita. prototipe b. Buku mengandung sumber kepustakaan tentang ruwatan yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter kebangsaan.

3. Isi Buku

a. Buku memuat 13 gambar yang berkaitan dengan tradisi ruwatan. b. Buku tersebut memuat gambar yang menarik bagi anak usia 9-10 tahun c. Buku memuat nilai spiritual dan sosial pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita tentang ruwatan. d. Memuat refleksi berkaitan dengan tradisi ruwatan. e. Setiap gambar terdapat cerita keterangan. Jumlah Skor Instrumen validasi analisis kebutuhan tersebut diberikan kepada dosen ahli sastra dan bahasa. Cara penilaian yang dilakukan adalah dengan memberi tanda centang pada skor 1, 2, 3 atau 4 sesuai dengan pendapat ahli yang akan digunakan peneliti untuk memperoleh data awal. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan nilai per komponen skor terbobot. Selanjutnya hasil skor terbobot dikonversikan ke dalam tabel, melalui tabel ini dapat dilihat kategori kelayakan instrumen kebutuhan yang akan digunakan. Saran dan komentar yang digunakan dosen ahli digunakan untuk memperbaiki instrumen analisis kebutuhan.

3.5.3 Kisi-kisi instrumen setelah uji coba refleksi

Peneliti menyusun instrumen setelah uji coba untuk mengetahui pemahaman anak terhadap buku cerita tentang tradisi ruwatan. Instumen ini nantinya berupa refleksi yang diisi oleh anak-anak setelah menggunakan membaca produk buku cerita tradisi ruwatan. Kisi-kisi refleksi uji coba anak terdiri dari empat aspek yaitu: 1 aspek olah hati, 2 olah pikir, 3 olah raga, dan 4 olah rasa dan karsa. Kisi-kisi penyusunan instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Kisi-kisi instrumen uji coba No Aspek Indikator No Pernyataan 1 Olah hati: berkenaan dengan keyakinan - Memohon doa restu pada orang tua - Berdoa pada Tuhan agar acara dapat berjalan dengan lancer 6 dan 7 2 Olah pikir: proses nalar guna memahami arti ruwatan - Permohonan agar terbebas dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat - Sebagai ucapan syukur keluarga kepada Tuhan karena anak yang diruwat sudah terbebas dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat 1 dan 2 3 Olah raga: perilaku bersih, sehat dan ceria yang tercermin dalam kegiatan ruwatan - Melakukan siraman untuk membersihkan diri dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat - Anak yang sudah diruwat akan kembali sehat dan bersih 5 dan 8 4 Olah rasa dan karsa: kegiatan yang ada dalam kegiatan ruwatan - Bergotong royong untuk mempersiapkan acara ruwatan membuat tumpeng, makanan, memperiapkan tempat untuk ruwatan - Kebersamaan dalam mendoakan orang yang diruwat dan memakan tumpeng. 3 dan 4 Tabel 5. Instrumen uji coba produk Pernyataan Ya Tidak Setelah membaca buku cerita “Tradisi Ruwatan”, saya: 1. Mengerti arti ruwatan sebagai permohonan untuk membebaskan diri dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat.

2. Mengerti arti ruwatan sebagai ucapan syukur

kepada Tuhan karena terbebas dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat.

3. Mengetahui bahwa ruwatan memerlukan gotong

royong untuk mempersiapkan tumpeng, makanan, dan tempat untuk ruwatan.

4. Memahami bahwa ruwatan memiliki nilai

kebersamaan. 5. Mengerti bahwa siraman dalam tradisi ruwatan bertujuan untuk membebaskan diri dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat.

6. Mengerti bahwa meminta doa restu pada orang tua

itu penting. 7. Mengerti bahwa sebelum melakukan kegiatan sebaiknya berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran.

8. Mengerti bahwa orang yang telah diruwat akan

kembali sehat dan bersih. 9. Buku cerita “Tradisi Ruwatan” membantu saya mengerti arti dari tradisi ruwatan

10. Buku cerita “Tradisi Ruwatan” membantu saya

melestarikan tradisi ruwatan

3.6 Teknik Pengumpulan Data