Langkah-langkah Pembelajaran Dalam Jigsaw II

19

b. Langkah-langkah Pembelajaran Dalam Jigsaw II

Menurut Trianto 2009:75-78, terdapat langkah-langkah model pembelajaran kooperatif learning teknik jigsaw II sebagai berikut ini. 1 Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dengan memberikan penekanan manfaat penggunaan jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar kepada anak didik. Seorang guru senantiasa mengingatkan pada siswa untuk percaya diri, kritis, dan kooperatif selama kegiatan berlangsung. Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan agar memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep yang akan dipelajari. 2 Pengelompokan Pembentukan kelompok, seorang pendidik dapat mengelompokkan berdasarkan peringkat kemampuan siswa. Masing-masing kelompoknya diisi siswa secara heterogen berdasarkan peringkat kemampuan siswa di bidang mata pelajaran. Berikan indeks 1 untuk kelompok sangat baik, indeks 2 untuk kelompok baik, indeks 3 untuk kelompok sedang, dan indeks 4 untuk kelompok rendah. Misalkan, A1 berarti group A dari kelompok sangat baik. A4 group A dari kelompok rendah. Tiap group akan berisi hal-hal sebagai berikut. Group A A1, A2, A3, A4 Group B B1, B2, B3, B4 20 Group C C1, C2, C3, C4 Group D D1, D2, D3, D4 Group E E1, E2, E3, E4 3 Pembentukan dan pembinaan kelompok expert Selanjutnya group yang telah terbentuk tadi dipecah menjadi kelompok yang mempelajari materi yang akan diberikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya adalah sebagai berikut. Kelompok 1 A1, B1, C1, D1, E1 Kelompok 2 A2, B2, C2, D2, E2 Kelompok 3 A3, B3, C3, D3, E3 Kelompok 4 A4, B4, C4, D4, E4 Setiap kelompok diharapkan dapat mempelajari topik yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum kembali ke dalam group sebagai tim ahli “expert”, tentunya peran guru sangat penting dalam fase ini. 4 Diskusi pemaparan kelompok ahli dalam group Siswa “ahli” dalam konsep tertentu ini masing-masing kembali dalam group semula. Pada fase ini masing-masing group memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu sesuai dengan worksheet masing-masing. Selanjutnya siswa dipersilahkan mempresentasikan keahliannya dalam group masing-masing, 21 satu persatu. Pada proses ini akan terjadi sharing pengetahuan antara tiap anggota group. Aturan dalam fase ini sebagai berikut. a Siswa harus bertanggung jawab untuk memastikan setiap anggota tim mempelajari materi yang telah diberikan. b Memperoleh pengetahuan baru adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak ada yang selesai belajar sampai setiap anggota menguasi konsep. c Apabila ada yang kurang dimengerti siswa, tanyakan pada anggota sebelum bertanya pada pendidik. d Pembicaraan dilakukan dengan suara pelan tujuannya agar tidak mengganggu grup lain. e Akhiri diskusi dengan “merayakan” agar siswa memperoleh kepuasan. 5 Tes penilaian Pada fase ini guru memberikan tes tulis untuk dikerjakan oleh siswa yang seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. 6 Pengakuan kelompok Penilaian pada pembelajaran koopertif berdasarkan skor peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya 22 dalam system skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada penelitian yang terdahulu yang dapat digunakan untuk mendukung peneitian ini yaitu sebagai berikut. Penelitian skripsi “Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II Terahadap Minat dan Prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Sengi 2” oleh Krisdiyanto 2013. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar dan prestasi belajar IPS Kompetensi Dasar “Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada semester genap tahun pelajaran 20122013. Dalam hal minat belajar, perbedaan terlihat dari data yang menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,020 atau 0,05 dalam perbandingan kuesioner akhir kelompok kontrol ditunjukkan dengan harga signifikansi sebesar 0,044 atau 0,05 antara posttest kelompok control dan eksperimen. Penelitian ini bermanfaat bagi peneiti berikutnya karena memberikan gambaran dalam membuat skripsi. Peneliti yang sebelumnya menggunakan tiga variable yaitu peningkatan minat, prestasi belajar, dan penerapan model kooperatif tipe jigsaw II. Perbedaan penelitian ini adalah tidak adanya penelitian tentang variabel kemampuan menyimak cerita anak.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5