Kemampuan Menyimak Cerita Anak

60 1 Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. 2 Mencari skor rata-rata angket minat. Skor rata-rata angket minat dapat diketahui menggunakan skor rata-rata angket kelas. 3 Perhitungan Skor Akhir Minat Siswa Untuk mengetahui skor akhir minat, digunakan rumus sebagai berikut. Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan saat kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Kuesioner diisi oleh seluruh siswa secara individu sesuai dengan keadaan yang dialami oleh setiap siswa. Berikut langkah-langkah dalam menghitung kuesioner. a Menjumlahkan skor seluruh pernyataan setiap siswa b Menghitung rata-rata skor kuesioner dengan rumus Rata-rata =

b. Kemampuan Menyimak Cerita Anak

Penghitungan kemampuan menyimak dilakukan dengan membandingkan nilai pada kondisi awal dengan nilai menyimak pada setiap siklusnya. Peneliti menyediakan soal-soal evaluasi yang harus Skor rata-rata angket = Jumlah skor seluruh siswa Jumlah siswa Skor akhir minat belajar = Skor rata-rata observasi minat + skor rata-rata angket minat 2 61 dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal tersebut adalah 20 soal pilihan ganda. Penskoran menyimak dilakukan dengan cara sebagai berikut ini. 1 Mengkoreksi soal evaluasi siklus I dan siklus II. 2 Menghitung skor yang diperoleh setiap siswa 3 Penyekoran nilai. Jawaban benar = skor 1 Jawaban salah = skor 0 4 Menghitung nilai siswa dengan rumus. Nilai = jumlah skor x 5 5 Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus. Rata-rata kelas = 6 Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus. Persentase siswa mencapai KKM = x 100 7 Membandingkan tingkat kemampuan menyimak siswa kondisi awal dengan tingkat kemampuan menyimak siswa siklus I, dan membandingkan tingkat kemampuan menyimak siswa siklus I dengan tingkat kemampuan menyimak siswa siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan menyimak siswa atau tidak. 62 8 Menghitung kenaikan kemampuan menyimak antarsiklus. Peneliti menggunakan acuan penilaian dari Masidjo yaitu Penilaian Acuan Patokan atau PAP II. Presentase dari delapan indikator akan dijadikan peneliti sebagai acuan dalam menganalisis kemampuan menyimak siswa. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas serta pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas PTK yang berjudul “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN Denggung Tahun Pelajaran 20142015” telah dilaksanakan peneliti sesuai tahapan-tahapan yang sudah di tentukan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, disetiap siklus terdiridari dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Peneliti menguraikan setiap tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas yang juga mengampu pelajaran Bahasa Indonesia. Informasi yang didapatkan peneliti dari guru kelas, ternyata dalam pembelajaran Bahasa Indoneia siswa mengalami kesulitan terutama dalam aspek mendengarkan atau menyimak. Banyak siswa saat guru bercerita atau sedang menjelaskan didepan siswa asik berbicara dengan teman lain dan menimbulkan suasana yang gaduh. Peneliti melakukan observasi di dalam kelas untuk melihat dan mendapatkan data awal minat belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5