78
kooperatif tipe jigsaw II dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus I sudah meningkat, walaupun belum
mencapai target yang ditentukan. Peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
3. Siklus II
Siklus kedua terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahap diuraikan
sebagai berikut. a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan tahap perencanaan pada siklus I. Peneliti
menyiapkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, soal
evaluasi dan cerita anak. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasi dosen, kepala sekolah, dan guru mata
pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian, seperti lembar pengamatan dan angket minat belajar
yang akan digunakan untuk memperoleh data minat siswa. Minat belajar siswa pada siklus II diukur menggunakan lembar observasi
minat dan angket minat yang dibuat pada siklus I.
79
b. Pelaksanaan a Siklus II pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada rabu 16 September 2015, pukul 07.00 WIB dengan berpedoman pada RPP dan
perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama peneliti dibantu oleh satu orang teman yang
berperan sebagai observer dan dokumentasi. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw II pada pertemuan pertama ini adalah mengomentari tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan. Sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Peneliti meminta siswa untuk menyusun meja kursi pada jam istirahat dengan alasan, bahwa siswa selalu gaduh apabila
akan membuat kelompok. Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, doa dan
presensi. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai cerita anak yang pernah didengar atau dibaca oleh siswa. Guru
memotivasi siswa dengan bernyanyi disini senang disana senang untuk membangkitkan motivasi siswa. Kemudian guru melakukan
orientasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
80
Pada kegiatan inti, guru mengajak siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak. Guru memberikan penjelasan
secara singkat mengenai materi yang akan dipelajari bersama. Guru menyiapkan 5 cerita anak dengan judul yang berbeda. Kemudian
guru membagi siswa dalam 5 kelompok kelompok asal, yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa yang dikelompokkan
secara heterogen. Siswa kemudian dibagikan nomer pengenal yaitu nomer 1,2,3,4 dan 5. Setiap anggota kelompok mendapat materi
yang berbeda. Contoh nomer 1 mendapat materi yang berbeda dengan nomer 2 atau setiap anggota kelompok mendapat materi
yang berbeda. Siswa yang mendapat judul cerita anak yang sama berdiskusi dalam satu kelompok kelompok ahli. Siswa dalam
kelompok ahli mendapat waktu 20 menit untuk memahami isi cerita anak. Setelah berdiskusi, kelompok ahli kembali ke
kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dalam waktu 20 menit dan anggota kelompok
menyimak. Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya.
Pada kegiatan akhir, siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Kemudian siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari
ini di depan kelas dengan bimbingan guru. Guru memberikan tugas
81
kepada siswa untuk mempelajari materi cerita anak yang telah disampaikan pada hari ini. Guru mengakhiri pelajaran dengan
salam dan doa. b Siklus II pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 17 September 2015, pukul 09.00 WIB dengan berpedoman pada RPP
dan perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa
untuk menyusun meja menjadi 5 kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya.
Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengawali pelajaran dengan salam pembuka dan presensi. Guru menanyakan
kabar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab tentang macam-macam cerita anak untuk mengingat pada
pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan sebelumnya.
Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya, dan siswa diminta untuk berdiskusi bersama
kelompok ahli dalam waktu 15 menit. Setelah cukup mendapatkan
82
informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Siswa mengerjakan LKS dan soal evaluasi yang
sudah disediakan oleh guru dalam waktu 30 menit. Selama siswa mengerjakan,
guru mendatangi
setiap kelompok
untuk membimbing
dan memberikan
arahan. Kemudian
siswa mengumpulkan soal dan jawaban di meja guru. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran di depan kelas dengan bimbingan guru. Kemudian guru memberikan tindak lanjut memberikan tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi cerita anak. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa.
c. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus II merupakan
pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar. Pengamatan hasil belajar meliputi pengamatan minat belajar siswa dan
kemampuan menyimak siswa. Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan angket minat dan lembar observasi minat, sedangkan
kemampuan menyimak diukur dengan tes. Pengamatan terdiri dari pengamatan proses dan pengamatan hasil pembelajaran.
1 Pengamatan Proses Pembelajaran
83
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh satu orang observer. Observer melakukan pengamatan terhadap jalannya proses
pembelajaran dan melakukan penilaian minat belajar siswa pada rubrik observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Observer
memberikan skor apabila aktivitas siswa sesuai dengan kriteria yang ada pada rubrik minat. Selain itu pengamatan bertujuan untuk
mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung.
2 Pengamatan Hasil Belajar a Minat belajar
Minat belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi minat belajar siswa pada saat kegiatan
pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, sedangkan lembar
kuesioner diberikan pada saat akhir siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus II.
Tabel 4.6 Minat Belajar Siswa Siklus II
No Nama
Siswa Pengamatan Angket
Skor Kriteria
1 HS
57 92
75 Tinggi
2 NHF
69 83
76 Tinggi
3 AGFA
80 78
79 Tinggi
4 ARD
87 88
88 Sangat Tinggi
5 ASP
82 74
78 Tinggi
84
No Nama
Siswa Pengamatan Angket
Skor Kriteria
6 ANH
78 89
84 Sangat Tinggi
7 AAH
77 92
85 Sangat Tinggi
8 ABK
80 88
84 Sangat Tinggi
9 ABR
75 80
78 Tinggi
10 ADW
75 88
82 Sangat Tinggi
11 AZN
76 90
83 Sangat Tinggi
12 DAS
80 75
78 Tinggi
13 DDSP
83 78
81 Sangat Tinggi
14 EDPS
78 76
77 Tinggi
15 FMA
78 91
85 Sangat Tinggi
16 FR
81 88
85 Sangat Tinggi
17 HAA
77 89
83 Sangat Tinggi
18 INA
77 83
80 Sangat Tinggi
19 MDA
81 89
85 Sangat Tinggi
20 MIF
80 78
79 Tinggi
21 NCRJ
82 90
86 Sangat Tinggi
22 RER
80 88
84 Sangat Tinggi
23 UAS
82 80
81 Sangat Tinggi
24 VOCL
68 85
77 Tinggi
25 VTA
71 92
82 Sangat Tinggi
85
No Nama
Siswa Pengamatan Angket
Skor Kriteria
26 VAIP
76 92
84 Sangat Tinggi
27 WLA
75 90
83 Sangat Tinggi
28 YKY
71 75
73 Tinggi
Jumlah 2156
2381 2269
Sangat Tinggi Rata-rata
77,00 85,04
81,02
Berdasarkan table rekapitulasi data minat belajar siswa siklus II di atas, terdapat 10 siswa 35,71 termasuk dalam kategori
tinggi dan 18 siswa 64,28 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawII
dengaan materi cerita telah meningkatkan minat belajar siswa. b Kemampuan menyimaksiswa siklus II
Kemampuan menyimak siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda yang dibagikan kepada
siswa pada akhir siklus II. penilaian dari masing-masing aspek diberikan bobot yang berbeda sesuai dengan rubrik penilaian tes
kemampuan menyimak. Berikut ini adalah data kemampuan menyimak siklus II.
86
Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus II
No Nama Siswa
Skor Ketuntasan KKM 75
Tuntas Tidak
Tuntas
1 HS
65 √
2 NHF
60 √
3 AGFA
90 √
4 ARD
85 √
5 ASP
80 √
6 ANH
75 √
7 AAH
75 √
8 ABK
70 √
9 ABR
95 √
10 ADW
85 √
11 AZN
90 √
12 DAS
85 √
13 DDSP
75 √
14 EDPS
70 √
15 FMA
80 √
16 FR
90 √
17 HAA
75 √
18 INA
75 √
19 MDA
90 √
20 MIF
70 √
21 NCRJ
85 √
22 RER
60 √
23 UAS
75 √
24 VOCL
70 √
25 VTA
80 √
26 VAIP
75 √
27 WLA
80 √
28 YKY
85 √
Jumlah 2190
21 7
Rata-rata 78,21
- -
Presentase ketuntasan KKM 75
25
87
Berdasarkan tabel rekapitulasi data kemampuan menyimak siswa pada siklus II di atas, terdapat 21 siswa 75 mendapatkan
nilai di atas KKM dan terdapat 7 siswa 25 mendapat nilai dibawah KKM. Dari perhitungan tersebut, didaatkan nilai rata-rata
siswa kelas 3B adalah 78,21. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siklus II telah meningkatkan minat
belajar siswa sehinga skor kemampuan menyimak mengalami peningkatan.
d. Refleksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti melakukan
refleksi berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus II. Berikut ini hasil refleksi pada siklus II.
a Refleksi Proses Pembelajaran Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut
adalah sebagai berikut. 1. Kelebihan
1.1 Siswa terlihat fokus saat melakukan diskusi, karena siswa tahu akan banyak pertanyaan yang keluar dalam cerita.
1.2 Semakin banyak siswa yang menanggapi tanya jawab dengan guru
88
2. Kekurangan 2.1 Ada beberapa siswa yang ingin pindah kelompok.
2.2 Ada satu kelompok yang bermain hand phone di dalam kelas.
b Refleksi Hasil Pembelajaran Dari perencanaan awal, hasil siklus II yang mencakup minat
belajar dan kemampuan menyimak siswa akan dibandingkan dengan hasil siklus I dan kriteria keberhasilan siklus II yang
ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan Target Keberhasilan Siklus II
No Peubah
Indikator Hasil
Siklus I Target
Akhir Siklus II
Hasil Siklus
II
1. Minat belajar
siswa Skor rata-rata
minat siswa 74,96
75 85,04
2. Kemampuan
menyimak siswa
Rata-rata skor kemampuan
menyimak 71,79
75 78,21
Presentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
53,57 70
75
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, terlihat dengan jelas bahwa hasil minat belajar siswa siklus II sudah ada peningkatan
dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil skor rata-rata seluruh minat belajar siswa pada siklus I yaitu
89
74,96. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II hasil skor rata-rata seluruh minat belajar
siswa pada siklus II yaitu 85,04. Kemampuan menyimak siswa siklus II sudah ada
peningkatan dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil skor rata-rata seluruh kemampuan menyimak siswa
pada siklus I yaitu 71,79. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, hasil skor rata-rata
seluruh kemampuan menyimak siswa pada siklus II yaitu 78,21. Hasil dari presentase kemampuan menyimak siswa siklus II yang
sudah mencapai KKM yaitu 75. Hasil kemampuan menyimak siswa pada siklus II telah mencapai target keberhasilan siklus II,
maka peneliti menghentikan penelitian sampai siklus II. Pertemuan pertama ini guru melakukan presensi diteruskan
dengan menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang” untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada
saat pembagian kelompok, guru menuliskan nama siswa dan nomernya di papan tulis, jadi siswa sudah tau dengan siapa dia
akan berkumpul di kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam melakukan tanya jawab, hanya beberapa siswa saja yang aktif
menjawab. Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil
kegiatan pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran
90
kooperatif tipe jigsaw II, dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus II sudah berjalan sangat baik dan dapat
dikatakan berhasil. Perbaikan atas kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus I sudah terjadi, serta peningkatan
yang diharapkan juga sudah terlihat lebih signifikan melalui kegiatan pembelajaran siklus II. Peningkatan minat dan
kemampuan menyimak siswa pada materi “Cerita Anak” benar- benar karena dipengaruhi penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II. Berdasarkan pencapaian tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II.
B. Pembahasan