merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor
pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI.
Menurut Sandy dalam Sirojuzilam dan Mahalli, 2010 pengembangan wilayah adalah pelaksanaan pembangunan Nasional di suatu wilayah yang
disesuaikan dengan kemampuan fisik dan social wilayah tersebut dan serta mentaati peraturan perundangan yang berlaku.
Dari beberapa teori tentang pengembangan wilayah diharapkan adanya perubahan yang mengarah kepada perbaikan mutu hidup dan kehidupan
masyarakat. Dengan demikian upaya peningkatan kesejahtraan masyarakat akan dapat tercapai dan semakin membuka kesempatan bagi masyarakat untuk
melakukan pengembangan diri.
2.7. Kerangka Pemikiran.
Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara bertahap, terpadu, terukur, sinergi dan terencana yang dilandasi oleh kemitraan dan keterlibatan
berbagai pihak dan dikelola sebagai suatu gerakan bersama untuk mewujudkan pemenuhan hak- hak dasar. Tanpa koordinasi dan sinergi, tidak akan diperoleh
efektivitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dan efisiensi pemanfaatan dana pembangunan dalam pengentasan kemiskinan. Keberhasilan
PNPM- Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan sangat tergantung dari efektivitas pelaksanaan program yang dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat miskin di wilayah penerima program.
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan pelaksanaan suatu program penanggulangan kemiskinan PNPM-Mandiri Perdesaan agar sesuai tujuan yang diinginkan dapat dilihat dari
efektivitas pelaksanaan program. Efektivitas program akan terwujud apabila adanya partisipasiketerlibatan masyarakat dalam program PNPM-Mandiri
Perdesaan. Efektivitas program yang diharapkan memberikan dampak positif meliputi adanya peningkatan pendapatan RTM dan kesempatan kerja bagi RTM
itu sendiri. Untuk memperjelas kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dilihat dari
bagan alur pemikiran Gambar 2.1 :
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran.
2.8. Hipotesis Penelitian.
Hipotesis penelitian mengenai sesuai dengan permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
Ha : Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Batang Toru sangat membantu dalam pengembangan wilayah
EFEKTIVITAS PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENDAPATAN RTM PNPM MANDIRI PERDESAAN
KESEMPATAN KERJA
Universitas Sumatera Utara
Ho : Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Batang Toru tidak membantu dalam pengembangan wilayah
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun alasan dipilihnya sebagai lokasi penelitian ini,
dikarenakan ingin menganalisis efektivitas PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan yang sudah
berjalan dari tahun 2007 di Tapanuli Selatan, dimana sampai saat ini telah dilaksanakan kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP dan
pembangunan saranaprasarana seperti pengerasan jalan, Rabat Beton, serta sarana air bersih dan lain-lain. Selain itu hasil penelitian ini dapat dipergunakan
sebagai informasi dalam pengelolaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Tapanuli Selatan.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi Populasi dalam penelitian adalah seluruh populasi Rumah Tangga yang ada di seluruh Kecamatan Batang Toru
berdasarkan hasil pendataan BPS Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012 yaitu 6.622 Rumah Tangga, hal ini dapat terlihat dari Tabel 3.1 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara