Berdasarkan teori sistem, suatu organisasi merupakan elemen sebuah sistem yang lebih besar yaitu lingkungan. Dengan berlalunya waktu, setiap
organisasi mengambil, memproses, dan mengembalikan sumber daya ke lingkungan. Kriteria utama dari efektivitas organisasi adalah apakah organisasi
tersebut bertahan dengan lingkungannya. Sehubungan dari penjelasan tersebut maka efektivitas adalah
menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang menyatakan
sejauhmana tujuan kualitas, kuantitas, dampak dan waktu telah dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai
target-targetnya.
2.2.2. Kriteria Efektivitas Organisasi.
Konsep mengenai efektivitas organisasi selain disandarkan pada teori sistem, tetapi perlu ditambahkan dengan sesuatu yang baru yaitu pada dimensi
waktu. Hubungan antara kriteria efektivitas dan dimensi waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Produksi Produksi menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi
jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan 2. Efesiensi
Konsep efesiensi didefenisikan sebagai angka perbandingan antara output dan input. Ukuran efesiensi harus dinyatakan dalam perbandingan, antara
Universitas Sumatera Utara
keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau output yang merupaka bentuk umum dari ukuran ini.
3. Kepuasan Konsep kepuasan mendefenisikan penekanan pada perhatian yang
menguntungkan bagi anggota organisasi maupun pelanggannya. Artinya bahwa organisasi harus mampu memberikan kepuasan kepada kebutuhan para
anggota. 4. Adaptasi
Kemampuan beradaptasi diartikan dengan sampai seberapa organisasi mampu menanggapi perubahan intren dan ekstren. Jika organisasi tidak dapat
menyesuaikan diri , maka kelangsungan hidupnya akan terancam, namun adaptasi tidak memiliki ukuran yang pasti dan nyata. Dapat dijelaskan, apabila
tiba waktunya untuk mengadakan penyesuaian dikarenakan adanya fenomena- fenomena tertentu, maka organisasi harus dapat menyesuaikan diri.
5. Perkembangan Organisasi harus mengembangkan diri agar tetap hidup atau berjaya untuk
jangka panjang. Efektivitas dengan pertimbangannya, maka efektivitas dapat dibagi menjadi efektivitas jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Keseimbangan optimal adalah keseimbangan dari pencapaian hubungan yang wajar antara kriteria-kriteria itu dalam periode waktu tertentu Tampubolon,
2008: 177.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Pendekatan Terhadap Efektivitas
Pendekatan efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas itu efektif. Ada beberapa pendekatan yang digunakan terhadap efektivitas yaitu:
a. Pendekatan Sasaran Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatu lembaga berhasil
merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Pendekatan sasaran dalam pengukuran efektivitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan
mengukur tingkatan keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. Selain tercapainya tujuan, efektivitas juga selalu memperhatikan faktor waktu
pelaksanaan. Oleh karena itu dalam efektivitas selalu terkandung unsur waktu pelaksanaan. Tujuan tercapai dengan waktu yang tepat maka program tersebut
efektif. b. Pendekatan Sumber
Pendekatan sumber mengukur efektivitas melalui keberhasilan suatu lembaga dalam mendapatkan berbagai macam sumber yang dibutuhkannya. Suatu
lembaga harus dapat memperoleh berbagai macam sumber dan juga memelihara keadaan dan sistem agar dapat efektif. Pendekatan ini didasarkan
pada teori mengenai keterbukaan system suatu lembaga terhadap lingkungannya, karena lembaga mempunyai hubungan yang merata dengan
lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang merupakan input lembaga tersebut dan output yang dihasilkan juga
dilemparkannya pada lingkungannya. c. Pendekatan Proses
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan proses menganggap sebagai efisiensi dan kondisi kesehatan dari suatu lembaga internal. Pada lembaga yang efektif, proses internal berjalan
dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara terkoordinasi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan
memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber- sumber yang dimiliki lembaga, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta
kesehatan lembaga. Tingkat efektivitas pelaksanaan PNPM-Mandiri Perdesaan meliputi
variabel input, proses dan juga output. Variabel input meliputi : ketepatan sasaran, tujuan dan tingkat sosialisasi; variabel proses meliputi : kelembagaan, ketepatan
penggunaan dana dan tujuan program, prosedur, dan pengawasan sedangkan variabel output meliputi : kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan, transparan dan
diumumkan; gotong royong dan tambahan pendapatan; monitoring dan evaluasi proyek.
Menurut Subagyo 2000 efektivitas adalah kesesuaian antara output dengan tujuan yang ditetapkan. Tingkat efektivitas program dalam hal ini
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan program yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Jarak range
realisasi program sebagai berikut : 1.
1 sampai dengan 50 : tidak efektif 2.
51 sampai dengan 100 : efektif Tingkat kualifikasi efektivitas dikutip dari jurnal pengukuran efektivitas
pelaksanaan program Litbang Kemendagri 1991 sebagaimana yang disajikan pada Tabel 2.1 :
Universitas Sumatera Utara
NO Nilai Interval
Tingkat Efektifitas
1 3,25 – 4,00
Sangat tidak efektif 2
2,50 – 3,25 Tidak efektif
3 1,75 – 2,50
Cukup efektif 4
1,00 – 1,75 Sangat efektif
Sumber : Efektivitas Pelaksanaan Evaluasi Kinerja PenyelenggaraanPemerintahan Daerah Debie Puspasari, Fisip UI,
2012
2.3. PNPM Mandiri.