73
4.1.10.2 Referensi
Manual Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan Aerofood ACS mengacu pada :
1. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008.
2. Standar Sistem Manajemen ISO 22000 : 2005.
3. Panduan Keamanan Pangan Dunia World Food Safety Guideline yang
dikeluarkan oleh IFSA International Flight Service Association. 4.
Catering Quality Assurance Programme yang diterbitkan oleh IATA International Air Transportantion Association bekerja sama dengan
MEDINA Quality Assurance Service. 5.
Audit Checklist yang dikeluarkan oleh Airline Chatay Pacific CX. 6.
Sistem manajemen mutu dasar-dasar dan kosakata SNI 19-9000-2001. 7.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 715MenkesSKV2003 tentang persyaratan Hygiene Sanitasi Jasa Boga.
8. Struktur organisasi serta kebijakan perusahaan dalam hal produksi dan
pelayanan kepada pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
74
4.1.10.3 Term Definition
1. Sistem manajemen Management System
Sistem untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Sistem manajemen mutu Quality Management System
Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
3. Sistem manajemen keamanan pangan Food Safety Management System
Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal keamanan pangan.
4. Kebijakan mutu Quality Policy
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak.
5. Kebijakan keamanan pangan Food Safety Policy
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan keamanan pangan seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan
puncak. 6.
Sasaran Mutu Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.
7. PRP Prerequisite Programme
Program prasyarat dasar dan aktifitas yag harus dipenuhi untuk memelihara lingkungan yang hygiene di dalam rantai proses makanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
75
8. OPRP Operational Prerequisite Programme
PRP yang sangat penting berdasarkan analisis identifikasi bahaya yang ditujukan untuk mengendalikan kemungkinan adanya bahaya keamanan
pangan, kontaminasi atau penyebaran bahaya tersebut di dalam produk atau lingkungan proses.
9. HACCP Hazard Analysis Critical Control Point
Bagian di dalam sistem manajemen keamanan pangan yang memiliki 5 langkah pendahuluan preliminaru steps serta 7 prinsip.
10. CCP Critical Control Point
Titik krisis di dalam suatu proses yang harus dikotrol ketat. 11.
Batas kritis Critical Limit Batas kritis karakteristik tertentu dalam tindakan pengendalian sehingga
karakteristik tersebut dapat diterima atau ditolak. 12.
Validasi a.
Konfirmasi melalui penyediaan bukti obyektif bahwa persyratan bagi pemakaian atau aplikasi dimaksud telah teeprnuhi.
b. Tindakan awal untuk memperoleh bukti bahwa kegiatan
pengendalianmonitoring yang telah dirancang cukup efektif. 13.
Monitoring Tindakan pengendalian yang bersifat rutin dan digunakan untuk memastikan
bahwa produk dibuat melalui tahapan dan batas limit keamananmutu yang telah ditentukan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
76
14. Verifikasi
a. Konfirmasi, melalui penyediaan obyektif bahwa persyaratan yang
ditentukan telah terpenuhi. b.
Kegiatan pengecekan secara periodik terhadap aktifitas monitoringpengendalian bahwa kegiatan tersebut telah efektif.
4.1.11 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan