33
2.3.8 Profitabilitas
Brigham dan Houston 2001 : 197 menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sartono 2001 : 119
berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Rasio profitabilitas merupakan perbandingan
antara laba perusahaan dengan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin
tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan John . 2005.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan analisis
fundamental perusahaan karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga
merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dari sini permasalahannya menyangkut
efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Efektifitas dinilai dengan menghubungkan laba
bersih – yang didefinisikan dengan berbagai cara – terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Hubungan seperti itu merupakan salah satu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
34
analisis yang memberikan gambaran lebih, walaupun sifat dan waktu dari nilai yang ditetapkan pada neraca cenderung menyimpangkan hasilnya. Bentuk paling
mudah dari analisis profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih pendapatan bersih yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca.
2.4 Input atau Masukan Sistem Produksi
Untuk melaksanakan proses produksi dalam perusahaan, diperlukan adanya beberapa input atau masukan untuk sistem produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan. Menurut Ahyari 2002 : 98 beberapa input atau masukan yang diperlukan untuk sistem produksi dalam perushaan antara lain adalah bahan baku
yang dipergunakan perusahaan tersebut, tenaga kerja yang diperlukan, dana yang tersedia untuk modal kerja, terutama dalam hal ini adalah guna pembiayaan bahan
baku serta tenaga kerja dan hal-hal lain yang diperlukan dalam sistem produksi termasuk bahan pembantu, perlengkapanperalatan serta mesin mesin yang
digunakan selama proses produksi berlangsung. Sedangkan menurut Lalu Sumayang 2000 : 11, input atau masukan sistem
produksi disebut juga sumber-sumber daya sebagai faktor-faktor produksi yang dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, peralatan, perlengkapan,
fasilitas dan informsi. Bahkan pada produksi jasa, pelanggan dapat juga berfungsi sebagai input perusahaan. Beberapa cara menurunkan input :
1. Meningkatkan efisiensi staf dan mesin.
2. Pengadaan materialkomponen yang lebih murah.
3. Mengurangi jumlah pemakaian energi dalam proses produksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber