Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu : - Apakah terdapat pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan dividen terhadap kebijakan hutang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan dividen terhadap kebijakan hutang. 2. Untuk menganalisis seberapa besar faktor – faktor diatas berpengaruh terhadap hutang perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Investor Diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan investasi, khususnya pada pemilihan perusahaan setelah mengetahui perilaku manajemen dalam perusahaan tersebut. b. Bagi Perusahaan Dapat mengambil manfaat dari hasil penelitian ini untuk membantu membuat keputusan dalam masalah pendanaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendanaan. c. Bagi penulis Untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan mengenai masalah pendanaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini mengacu pada empat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kebijakan hutang, penelitian-penelitian tersebut yaitu : 1. Fitri Ismiyati dan Mahmuh 2003 meneliti tentang kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan hutang dan kebijakan dividen : analisis persamaan simultan. Permasalahan yang diangkat adalah apakah pengaruh kebijakan dividen, kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kebijakan hutang positif, sedangkan pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang adalah negatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan simultan simultaneous equation model, baik yang two stage 2SLS ataupun three stage 3SLS dengan lima variabel antara lain kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang yaitu : Persamaan : Sama-sama menggunakan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan hutang. Perbedaan : 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang dan risiko, sedangkan dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan dividen. 2. Periode yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tahun 1998 sampai 2001, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan periode tahun 2008 sampai 2010. 3. Pada penelitian sebelumnya menggunakan model persamaan simultan 2SLS atau 3SLS, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel risiko sistematis mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kebijakan hutang. Pada kondisi risiko tinggi standar deviasi return saham tinggi manajer memilih proyek yang berisiko tinggi dengan tujuan mendapat return tinggi. Variabel kepemilikan manajerial mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Semakin tinggi kepemilikan manajerial maka semakin tinggi penggunaan hutang, hal ini dikarenakan karena kontrol yang besar terhadap investasi yang dilakukan oleh pihak manajer. Variabel kepemilikan institusional mempunyai hubungan positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang. 2. Nisa Fidyati 2003 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan. Permasalahan yang diangkat adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio aktiva tetap, ukuran perusahaan, risiko sistematis, dan kesempatan pertumbuhan baik secara simultan maupun parsial terhadap variabel dependen kebijakan hutang. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan empat variabel independen dan satu satu variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah rasio aktiva tetap, ukuran perusahaan, kesempatan bertumbuh dan risiko sistematis sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan hutang. Adapun persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang adalah : Persamaan : 1. Sama-sama menggunakan variabel rasio aktiva tetap, dan ukuran perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Keduanya sama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda. Perbedaan : 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah rasio aktiva tetap, ukuran perusahaan, risiko sistematis dan kesempatan bertumbuh, sedangkan dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah rasio aktiva tetap, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. 2. Periode yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tahun 1995-1996, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan periode tahun 2008-2010. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini ditunjukkan pada uji F bahwa secara simultan variabel-variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Namun, secara parsial hanya variabel rasio aktiva tetap dan ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap kebijakan hutang. Penelitian ini membuktikan bahwa sumber pendanaan yang diperoleh baik dari internal maupun eksternal perusahaan dipengaruhi oleh berapa besar kekayaan yang dimiliki perusahaan sebagai jaminan atas pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan. Karena semakin tinggi rasio aktiva tetap maka semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan dan semakin besar perusahaan maka semakin mudah untuk mengakses ke pasar modal. Variabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kesempatan bertumbuh memiliki pengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap kebijakan hutang. Membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi akan membutuhkan hutang besar pula. Hal ini mengimplikasikan adanya financial leverage yang tinggi, dan variabel risiko sistematis mempunyai hubungan signifikan negatif dengan kebijakan hutang. Hal ini membuktikan bahwa semakin berisiko suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan cenderung menggunakan hutang yang lebih sedikit sebab perusahaan kesulitan mendapatkan dana dari luar. 3. Euis Sholiha dan Taswan 2002 meneliti tentang pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya. Permasalahan yang diangkat adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara insider ownership, firm profitability, firm size, kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan dan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara insider ownership dan firm size terhadap kebijakan hutang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model linier structural relation lisrel atau structural equation modeling SEM dengan empat variabel independen dan dua variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah firm profitability, firm size, kebijakan hutang dan insider ownership sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan dan kebijakan hutang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun persamaan dan perbedaan penlitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang adalah : Persamaan : Keduanya sama-sama menggunakan variabel independen insider ownership dan ukuran perusahaan. Perbedaan : 1. Pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel insider ownership dan firm size. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan dividen. 2. Periode yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tahun 1993 sampai 1997. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan periode tahun 2008 sampai 2010. 3. Pada penelitian sebelumnya teknik analisis data yang digunakan adalah Linier Structural Relation Lisrel atau Structural Equation Modelling SEM. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teknik analisis regresi berganda. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam arti arah hubungannya menjelaskan bahwa dengan memasukkan pajak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya hutang adalah biaya yang dapat mengurangi pajak. Firm size berhubungan positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedangkan insider ownership berhubungan positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan besar dapat dengan mudah akses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan daya, dan insider ownership merupakan insentif bagi peningkatan kinerja perusahaan karena para insider lebih berkepentingan untuk mencapai capital gain dan deviden yield. Firm profitability, firm size dan insider ownership berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menjelaskan bahwa kepemilikan insider merupakan insentif bagi peningkatan kinerja manajemen perusahaan. Hal ini didukung oleh profitabilitas yang meningkat memberikan prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu perusahaan untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang menarik menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Oleh karena itu, terjadi pada perusahaan yang berukuran besar size maka akan menjadi konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan. Namun, insider harus diwaspadai sebab mereka sangat berani mengambil risiko dalam kebijakan hutang demi tercapai nilai perusahaan yang diinginkan. Dengan kata lain kepemilikan insider memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Wahidahwati 2002 meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional pada kebijakan hutang perusahaan, sebuah perspektif theory agency. Permasalahan yang diangkat adalah apakah managerial ownership dan institusional ownership termasuk variabel kontrol baik secara simultan maupun parsial mempuyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regresi berganda dengan dua variabel independen, satu variabel dependen dan lima variabel control. Variabel independen yang digunakan adalah managerial ownership dan institusional ownership sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan hutang, dan untuk variabel kontrol adalah dividen payment, size firm, aset structure, earning volatility dan stock volatility. Adapun persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang yaitu : Persamaan : 1. Sama-sama menggunakan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan variabel kontrol struktur aset dan ukuran perusahaan. 2. Keduanya sama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda. Perbedaan : 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan intitusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dividen payment, earning volatility, dan stock volatility. Sedangkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam penlitian sekarang menggunakan variabel struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan dividen. 2. Pada penelitian sebelumnya periode yang digunakan tahun 1995 dan 1996, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan periode 2008 hingga 2010. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini ditunjukkan pada uji F bahwa secara simultan semua variabel independen termasuk varaibel kontrol mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap debt rasio perusahaan. Secara parsial variabel managerial ownership dan institusional ownership mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap debt ratio. Sedangkan struktur aset dan firm size mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap kebijakan hutang. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kepemilikan saham oleh pihak manajemen dapat mengurangi tingkat hutang secara optimal. Dan keberadaan institusional ownership dapat memonitor perilaku manajer perusahaan secara efektif. Perusahaan yang melakukan kebijakan pendanaan dengan menggunakan kombinasi dari hutang dan modal sendiri, dengan mempertimbangkan manajerial dan institusional ownership serta variabel kontrol firm profit, maka perusahaan lebih awal melakukan pemenuhan dana dengan modal sendiri khususnya dana internal dari laba ditahan. Dan seandainya bila Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sumber dari modal sendiri tidak mencukupi maka dengan mempertimbangkan variabel kontrol firm size, asset structure, firm growth, tax rate, earning volatility dan stock volatility yang masih memungkinkan perusahaan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pendanaannya melalui hutang. Dengan adanya keseimbangan tersebut, maka dapat meminimumkan total biaya keagenan dalam perusahaan.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19