Teknik Analisis .1 Hasil Uji F

kepemilikan institusional, dan dividen adalah konstantidak berubah. β 3 = Koefisien regresi untuk kepemilikan institusional X 4 = -0.007 Artinya apabila kepemilikan institusional naik 1, maka kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia akan turun sebesar 0.007, dengan asumsi pengaruh dari struktur aset, ukuran perusahaan, dan dividen adalah konstantidak berubah. β 4 = Koefisien regresi untuk dividen X 5 = 0.168 Artinya apabila dividen naik 1, maka kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia akan naik sebesar 0.168, dengan asumsi pengaruh dari struktur aset, ukuran perusahaan dan kepemilikan institusional adalah konstantidak berubah. 4.4.4 Teknik Analisis 4.4.4.1 Hasil Uji F Uji F digunakan untuk menguji sesuai atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji F menghasilkan nilai signifikansi 0.05 α=5, maka H ditolak dan H 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diterima, artinya model regresi yang dihasilkan sesuai guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah uji F antara struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 : Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVA b 1348.959 4 337.240 1.123 .360 a 11712.103 39 300.310 13061.061 43 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Dividen X5, Kepemilikan Institusional X4, Struktur Aset X1, Ukuran Perusahaan X2 a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang Y b. Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0.360 lebih besar dari 0.05 α=5, maka diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak sesuai untuk menguji pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berikut adalah nilai R Square yang diperoleh dari hasil regresi : Tabel 4.15 Nilai R Square Model Summary b .321 a .103 .011 17.32946 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Dividen X5, Kepemilikan Institusional X4, Struktur Aset X1, Ukuran Perusahaan X2 a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang Y b. Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan Tabel 4.15 nilai R Square yang diperoleh sebesar 0.103, hal ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 mampu dijelaskan secara bersama-sama oleh perubahan struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan dividen sebesar 10.3, sedangkan sisanya 89.7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

4.4.4.2 Hasil Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji t menghasilkan nilai signifikansi 0.05 α=5, maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berikut ini adalah uji t antara struktur aset, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 : Tabel 4.16 Hasil Uji t Coefficients a 39.642 51.335 .772 .445 .175 .149 .182 1.173 .248 -.888 2.273 -.077 -.391 .698 -.007 .370 -.004 -.020 .984 .168 .108 .259 1.557 .128 Constant Struktur Aset X1 Ukuran Perusahaan X2 Kepemilikan Institusional X4 Dividen X5 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Kebijakan Hutang Y a. Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dijelaskan hasil uji t sebagai berikut : 1. Pengujian pengaruh struktur aset terhadap kebijakan hutang menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.248 lebih besar dari 0.05 α=5, sehingga diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 . Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan struktur aset terhadap kebijakan hutang. Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar 0.175, struktur aset mempunyai arah pengaruh positif terhadap kebijakan hutang, akan tetapi arah pengaruh positif tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti peningkatan struktur aset, bisa meningkatkan kebijakan hutang, namun peningkatannya tidak signifikan peningkatannya kecil. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Pengujian pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.698 lebih besar dari 0.05 α=5, sehingga diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 . Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang. Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar -0.888, ukuran perusahaan mempunyai arah pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, akan tetapi arah pengaruh negatif tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti peningkatan ukuran perusahaan, bisa menurunkan kebijakan hutang, namun penurunannya tidak signifikan penurunanya kecil. 3. Pengujian pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.984 lebih besar dari 0.05 α=5, sehingga diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 . Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang. Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar -0.007, kepemilikan institusional mempunyai arah pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, akan tetapi arah pengaruh negatif tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti peningkatan kepemilikan institusional, bisa menurunkan kebijakan hutang, namun penurunannya tidak signifikan penurunannya kecil. 4. Pengujian pengaruh dividen terhadap kebijakan hutang menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.128 lebih besar dari 0.05 α=5, sehingga diputuskan untuk menerima H dan menolak H 1 . Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dividen terhadap kebijakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. hutang. Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar 0.168, dividen mempunyai arah pengaruh positif terhadap kebijakan hutang, akan tetapi arah pengaruh positif tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti peningkatan dividen, bisa meningkatkan kebijakan hutang, namun peningkatannya tidak signifikan peningkatannya kecil. Berdasarkan hasil di atas, hipotesis pertama penelitian yang menduga struktur aset dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur, tidak terbukti kebenarannya. Hipotesis kedua penelitian yang menduga kepemilikan institusional dan kebijakan dividen mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur, juga tidak terbukti kebenarannya.

4.5 Analisis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19