Tujuan Pembentukan Hutang Kelebihan dan Kelemahan Hutang Jangka Panjang Pengertian Kebijakan Hutang Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

2.2.3 Tujuan Pembentukan Hutang

Adapun tujuan pembentukan hutang jangka panjang menurut Bambang Supomo 1995;305 adalah : 1. Untuk memenuhi kebutuhan uang yang besar. 2. Untuk kepentingan investasi jangka panjang. 3. Untuk kepentingan pemenuhan kewajiban jangka panjang lainnya, yang pemenuhannya dapat dilakukan dengan mengeluarkan saham baru, obligasi atau dengan pinjaman dari bank atau pihak ketiga.

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Hutang Jangka Panjang

Kelebihan dan kelemahan penggunaan hutang jangka panjang sebagai sumber dana menurut Agus Sartono 1995;284 adalah sebagai berikut : Kelebihan-kelebihannya : 1. Biaya modal setelah pajak yang relatif rendah. 2. Bunga yang dibayarkan merupakan pengurangan pajak penghasilan. 3. Melalui financial leverage dimungkinkan laba perlembar saham akan meningkat. 4. Kontrol terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham tidak mengalami perubahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kelemahan-kelemahannya : 1. Financial risk perusahaan meningkat sebagai akibat meningkatnya financial leverage. 2. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajer. 3. Munculnya agency problem yang mengakibatkan meningkatnya agency cost.

2.2.5 Pengertian Kebijakan Hutang

Kebijakan dapat diartikan sebagai suatu keputusan, ketentuan, program atau rencana kerja untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Nisa Fidyati 2003 mengartikan kebijakan hutang adalah bagaimana suatu perusahaan dapat mengambil langkah atau keputusan dalam masalah pendanaan. Sedangkan menurut Euis Sholiha dan Taswan 2002 kebijakan hutang merupakan suatu keputusan atau ketentuan yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan.

2.2.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

Chung 1993 dalam Nisa Fidyati 2003 juga melakukan studi empiris mengenai faktor-faktor yang dapat menentukan kebijakan hutang perusahaan. Hasil studinya menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio aktiva tetap yang tinggi cenderung menggunakan hutang yang tinggi sedangkan perusahaan yang menghadapi resiko yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih sedikit, baik untuk hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ghosh et. al. 2000 meneruskan studi Chung 1993 dalam Nisa Fidyati 2003 dengan menambahkan variabel – variabel yang dapat mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan. Beberapa variabel yang digunakan Ghosh et. al. 2000 dalam penelitiannya adalah Asset Size, Growth of Asset, Fixed Asset Rasio, Net Profit Margin, Research and Developmentt Expenditure, Advertising Expenditure, Selling Expense dan Coefficient of Variation of Cash Flow.

2.2.7 Standar Persyaratan Kebijakan Hutang

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19