c. Hubungan kepemilikan manajerial dengan kebijakan hutang
Dalam Fitri Ismiyati dan Mahmuh 2003 menjelaskan hubungan antara hutang dan kepemilikan manajerial dapat dipelajari dari demand dan supply
hypothesis. Demand hypothesis menjelaskan bahwa perusahaan yang dikuasai oleh insider atau perusahaan tertutup akan menggunakan hutang dalam jumlah
besar untuk mendanai perusahaan karena dengan kepemilikan besar pihak insider dapat mempertahankan efektivitas kontrol terhadap perusahaan. Supply
hypothesis menjelaskan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh insider memiliki debt agency cost kecil sehingga cenderung menggunakan hutang dalam jumlah
besar. Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan hutang yang
tinggi bukan atas dasar memaksimalisasi nilai perusahaan, melainkan untuk kepentingan opportunistik. Ini jelas akan menimbulkan risiko kebangkrutan,
untuk menekan hal ini Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wahidawati, 2002 menyarankan untuk meningkatkan kepemilikan insider dalam perusahaan.
Dengan demikian, akan memaksa manajer untuk menanggung risiko sebagai konsekuensi apabila mereka melakukan kesalahan dalam keputusan yang
diambil.
d. Hubungan kepemilikan institusional dengan kebijakan hutang
Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage bertujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya,
dengan demikian akan meningkatkan potensial keuntungan pemegang saham
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Agus Sartono, 1995;329. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan perusahaan oleh pihak eksternal yang pasif dalam mengelola dan menjalankan
perusahaan, namun hanya memberikan pengawasan terhadap kinerja manajemen dan secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan.
Manajemen perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain karena manajer
bertindak untuk kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasar pada maksimisasi nilai perusahaan. Oleh karena itu, keberadaan kepemilikan institusional atau
investor untuk mengontrol pihak internal terhadap perusahaan sangat diperlukan dimana akan dapat mengurangi biaya keagenan pada perusahaan, serta
penggunaan hutang oleh manajer. Dengan adanya kontrol ini menyebabkan manajer menggunakan hutang pada tingkat rendah untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadi financial distress dan risiko kebangkrutan, sehingga pihak manajemen akan bekerja untuk kemakmuran pemegang saham.
Pecking order theory Myers dalam Made Sudarma 2006 informasi asimetri suatu kondisi dimana manajemen tahu lebih banyak tentang kondisi
perusahaan dibandingkan dengan investor dipasar modal, dimana dengan ketidaktahuan informasi maka harga ekuitas perusahaan akan terjadi salah
penilaian oleh investor publik, pada kondisi ini alternatif pendanaan perusahaan akan mengarah pada hutang, sebaliknya dengan adanya kepemilikan institusional
yang memiliki informasi internal maka asimetris informasi menjadi kecil sehingga ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan hutang menjadi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melemah, sehingga konsekuensinya semakin besar kepemilikan institusional maka semakin rendah asimetris informasi dan hutang menjadi kecil.
e. Hubungan kebijakan dividen dengan kebijakan hutang