Pengertian Hutang Klasifikasi Hutang

sumber dari modal sendiri tidak mencukupi maka dengan mempertimbangkan variabel kontrol firm size, asset structure, firm growth, tax rate, earning volatility dan stock volatility yang masih memungkinkan perusahaan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pendanaannya melalui hutang. Dengan adanya keseimbangan tersebut, maka dapat meminimumkan total biaya keagenan dalam perusahaan.

2.2 Landasan Teori

Dalam sub bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi pedoman bagi penelitian yang dilakukan sekarang.

2.2.1 Pengertian Hutang

Perusahaan baik kecil maupun besar pada umumnya mempunyai kewajiban atau hutang. Dalam pengertian sederhana menurut Al Haryono Yusuf 1999;229 hutang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan. Secara terperinci, hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang atau jasa diwaktu yang akan datang. Sedangkan menurut Simangunsong 1995;485 hutang merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang dilakukan oleh tindakan atau transaksi yang telah dinikmati pada masa sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2 Klasifikasi Hutang

Sesuai dengan tenggang waktu penyelesaiannya, menurut Simangunsong 1995;486;521 kewajiban atau hutang diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : 1. Hutang lancar adalah jumlah yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun dengan menggunakan sumber-sumber yang merupakan aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang lancar lainnya yang dilunasi dalam jangka waktu kurang dari periode akuntansi kurang dari satu tahun. 2. Hutang jangka panjang adalah hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pelunasannya tidak memerlukan penggunaan sumber yang merupakan aktiva lancar. Menurut Simangunsong 1995;486 jenis-jenis hutang lancar dikelompokkan sebagai berikut : 1. Hutang usaha dagang merupakan hutang yang terjadi karena pembelian barang atau pemakaian jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. 2. Pinjaman jangka pendek. 3. Hutang wesel wesel bayar yang dilaporkan dalam kelompok hutang lancar, apabila jangka waktu penyelesaiannya jatuh tempo kurang dari satu tahun atau dalam operasi normal perusahaan yang bersangkutan. 4. Biaya yang masih harus dibayar, yang didalamnya termasuk bunga yang akan dibayar dan sewa yang akan dibayar. 5. Hutang pembelian aktiva tetap yang harus dilunaskan dalam jangka waktu satu tahun atau dalam operasi normal perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya dengan jangka waktu pelunasannya kurang satu tahun. 7. Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo satu tahun setelah tanggal neraca, dalam laporan neraca disajikan sebagai kelompok hutang lancar. 8. Hutang dividen, yang akan dikreditkan pada waktu pengumuman pembayaran dividen. 9. Uang muka dan jaminan yang dapat diterima kembali. 10. Hutang bonus, merupakan jumlah yang akan dibayarkan kepada karyawan tertentu sesuai dengan perjanjian. Jenis-jenis hutang jangka panjang dikelompokkan sebagai berikut : 1. Hutang hipotik, pinjaman dengan jaminan barang tak bergerak dan tenggang waktu pelunasannya lebih dari satu tahun atau lebih dari siklus operasi normal. 2. Hutang obligasi, surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Tujuan Pembentukan Hutang

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19