penghematan pajak dari beban bunga hutang sehingga laba perlembar saham naik dan nilai perusahaan akan meningkat. Namun, disisi lain penggunaan hutang
dibatasi oleh Financial distress dan risiko kebangkrutan Mogdilini dan Miller, 1963 dalam Sudarma, 2006.
Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat diminimumkan dengan mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan
kepentingan-kepentingan yang terkait. Namun, dengan munculnya mekanisme pengawasan tersebut akan menimbulkan biaya yang disebut agency cost. Adapun
beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost oleh manajemen yaitu : 1.
Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen sehingga manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil.
2. Meningkatkan dividen payout ratio, dengan demikian tidak tersedia cukup
banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang akan
menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan.
4. Institusional investor sebagai monitoring agen yang akan mendorong
peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.
2.2.12 Kebijakan Dividen
Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham perseroan terbatas yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Pembayaran dividen adalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bagian dari monitoring perusahaan, ini berarti perusahaan cenderung untuk membayar dividen yang tinggi jika manajer yang tinggi jika manajer memiliki
proporsi saham yang rendah. Pembayaran dividen pada pemegang saham akan mengurangi sumber – sumber dana yang dikendalikan oleh manajer, sehingga
mengurangi kekuasaan manajer dan membuat pembayaran dividen mirip dengan monitoring capital market yang terjadi jika perusahaan mempunyai modal baru.
Kebijakan dividen adalah rencana tindakan dari perusahaan yang harus diikuti bilamana keputusan dividen harus dibuat. Dividen adalah pembagian
kepada pemegang saham perseroan terbatas yang sebanding dengan jumlah lembar yang dinilai Ridwan Sundjaja Inge Barlian, 2001;232. Laba yang
dihasilkan perusahaan dapat digunakan untuk membeli sekuritas, melunasi hutang, dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen ataupun
ditahan untuk nantinya diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pembayaran dividen yang tinggi akan mengurangi proporsi modal sendiri sehingga perusahaan
cenderung untuk memperbesar penggunaan hutang dalam membiayai investasinya. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga agar struktur modalnya tetap
berada dalam kondisi optimal. Pembayaran dividen merupakan realisasi tuntutan pemegang saham untuk mendapatkan pendapatan yang besar.
Emery dan Finnerty dalam Ismiyanti dan Hanafi 2003;264 berpendapat bahwa dividen yang tinggi merupakan sinyal adanya peningkatan profitabilitas di
masa depan. Hal ini tentu saja menjadi sinyal positif bagi investor karena melihat adanya peluang investasi yang menjanjikan bagi nilai perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ada lima jenis dividen yaitu :
a. Dividen Tunai
Yaitu dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk kas. Bagi perusahaan dividen ini menyebabkan penurunan laba yang ditahan
dan kas untuk itu perlu diperhatikan oleh perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas.
b. Dividen Aktiva
Yaitu dividen yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk aktiva selain kas, sering juga disebut dividen in kinds.
c. Dividen Utang
Yaitu dividen yang diberikan dalam bentuk hak atas dividen yang dibayarkan pada tanggal tertentu.
d. Dividen Likuidasi
Yaitu dividen yang merupakan pengembalian modal yaitu pembayaran sejumlah tertentu dari dana yang telah diinvestasikan pemegang saham.
e. Dividen Saham
Yaitu pembagian tambahan tanpa dipungut pembayaran kepada saham sebanding dengan saham-saham yang dimiliki.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ada tiga jenis kebijakan dividen Ridwan Sundjaja Inge Barlian, 2001;232 yaitu :
a. Kebijakan dividen rasio pembayaran konstan constant-payout ratio dividen
policy Yaitu kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen dalam
presentase tertentu dari pendapatan yang dibayarkan. b.
Kebijakan dividen yang teratur regular dividen policy Yaitu kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dengan rupiah
yang tetap dalam setiap periode. Seringkali kebijakan dividen teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran dividen target dividen
payout ratio. c.
Kebijakan dividen rendah yang teratur dan ditambah extra lowregular and extra dividen policy
Yaitu kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur dilengkapi dengan penambahan dividen jika ada jaminan pendapatan.
Dari sisi perspektif teori keagenan Wahidawati, 2002, pembayaran dividen merupakan bagian dari monitoring perusahaan. Bila dividen yang
dibayarkan tinggi menyebabkan didalam perusahaan tidak terdapat cukup free cash flow sehingga manajemen harus mencari pendanaan dari luar untuk
membiayai investasinya. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan penyalahgunaan dana oleh manajemen untuk kepentingannya sendiri, sehingga konflik
kepentingan antara manajer dengan pemegang saham dapat berkurang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perusahaan cenderung membayar dividen yang tinggi bila manajer memiliki proporsi saham yang rendah. Pembayaran dividen itu merupakan beban tetap bagi
perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang menggunakan leverage yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan pembayaran dividen tetapnya karena
leverage yang tinggi menyebabkan biaya tetap bunga hutang yang tinggi pula.
2.2.13 Hubungan Variabel Independen Terhadap Kebijakan Hutang a.