Struktur Aset Landasan Teori

2.2.8 Struktur Aset

Struktur aset adalah komponen dari aktiva yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Variabel ini berhubungan dengan jumlah kekayaan aset yang dapat dijadikan jaminan. Perusahaan yang lebih fleksibel akan cenderung menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan yang struktur aktivanya yang tidak fleksibel. Menurut Brigham dan Gapenski 1996 menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap utang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap hutang. Hasil dari Moh’d, et al 1998 menyatakan bahwa struktur aset mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan debt ratio. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung berupa arus kas atau setara kas kepada perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan, 2002;13. Menurut Kieso, Donald E. dkk., 2001;220 mengartikan aktiva lancar sebagai kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditas. Definisi aktiva tetap menurut Niswonger, dkk., 1999;400 adalah aktiva jangka panjang yang relatif permanen dan merupakan aktiva berwujud karena ada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. secara fisik. Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal. Sedangkan aktiva jangka panjang yang dibeli untuk dijual kembali sebagai bagian dari bisnis normal tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap. Aktiva tetap harus mampu menyediakan manfaat yang berulang-ulang dan normalnya diharapkan berlangsung lebih dari satu tahun. Menurut Simangunsong 1995;441 aktiva tetap dapat digolongkan menjadi dua yaitu : 1. Aktiva tetap tidak susut karena pemakaian dalam kegiatan usaha, seperti tanah 2. Aktiva tetap yang berangsur – angsur susut atau berkurang nilainya karena pemakaiannya dalam kegiatan usaha, seperti : mesin, kendaraan, peralatan kantor. Pembelian suatu aktiva tetap tidak selamanya tepat pada akhir bulan, tetapi mungkin pertengahan atau tanggal tertentu dari satu bulan. Dalam hal ini perhitungan besarnya penyusutan dilakukan sebagai berikut : 1. Bila pembelian dimulai tanggal 1 sampai 15 dari satu bulan maka lamanya penyusutan untuk tahun yang bersangkutan dihitung mulai sejak awal bulan pembelian tanggal 1 sampai dengan akhir periode akuntansi. 2. Bila pembelian pada tanggal 16 sampai dengan akhir bulan dari satu bulan tertentu, maka lamanya penyusutan untuk tahun yang bersangkutan dihitung mulai awal bulan berikutnya bulan pembelian sampai dengan akhir periode akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Aktiva tetap yang tidak dapat digunakan lagi dalam perusahaan menurut Simangunsong 1995;419 dapat disingkirkan dengan salah satu syarat berikut : Dibuang Harta tetap yang tidak terpakai lagi dalam perusahaan dapat dibuang, bila suatu harta tetap dibuang maka harus kita ketahui antara lain : a. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva tetap yang dibuang tersebut harus menjadi sisa nihil nol. b. Harus lebih dahulu dihitung beban penyusutan mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai saat pembuangan, dengan cara mendebit beban penyusutan dan mengkredit akumulasi penyusutan. c. Yang merupakan jumlah rugi pembuangan adalah sebesar selisih harga perolehan dengan akumulasi penyusutan setelah diadakan penyesuaian. Dijual Biaya penyingkiran harta tetap dilakukan dengan jalan menjual, maka akuntansinya adalah sebagai berikut : a. Penyesuaian atas penyusutan pada saat diadakan penjualan, yang dihitung mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai saat penjualan. b. Menentukan laba rugi penjualan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ditukar Aktiva lama tetap yang disingkirkan dengan jalan menukar dengan aktiva tetap yang baru dan dilaksanakan dengan memperhatikan akuntansinya : a. Harus lebih dahulu diadakan penyesuaian atas akumulasi penyusutan yang ditukar, mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai dengan saat dilunasi. b. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva yang ditukar harus memperhatikan saldo nihil. Biaya akuisisi aktiva tetap meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap dan membuatnya siap digunakan. Dan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat bisa diidentifikasi sebagai penyusutan fisik phisical depreciation yang terjadi akibat dari kerusakan ketika digunakan dan karena cuaca. Penyusutan fungsional Functional depreciation terjadi ketika aktiva tetap yang dimaksudkan tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan Niswonger, dkk., 1999;401.

2.2.9 Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19