Ukuran Perusahaan Landasan Teori

Ditukar Aktiva lama tetap yang disingkirkan dengan jalan menukar dengan aktiva tetap yang baru dan dilaksanakan dengan memperhatikan akuntansinya : a. Harus lebih dahulu diadakan penyesuaian atas akumulasi penyusutan yang ditukar, mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai dengan saat dilunasi. b. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva yang ditukar harus memperhatikan saldo nihil. Biaya akuisisi aktiva tetap meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap dan membuatnya siap digunakan. Dan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat bisa diidentifikasi sebagai penyusutan fisik phisical depreciation yang terjadi akibat dari kerusakan ketika digunakan dan karena cuaca. Penyusutan fungsional Functional depreciation terjadi ketika aktiva tetap yang dimaksudkan tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan Niswonger, dkk., 1999;401.

2.2.9 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata – rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva Ferri dan Jones, 1979 dalam Jaelani, dkk., 2001. Kreditur umumnya mau memberi tarif istimewa kepada debitur yang meminjam dalam jumlah besar. Jumlah dana yang besar umunya berkolerasi positif dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. besar perusahaan misal : ditunjukkan oleh besar kekayaan yang tercermin dalam jumlah aktiva perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan, maka dana yang dibutuhkan baik untuk modal kerja atau ekspansi juga akan semakin banyak. Di lain pihak, besar perusahaan akan dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhannya. Semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, perusahaan akan semakin cepat bertumbuh menjadi besar. Perlakuan ini lebih cenderung diberikan pada perusahaan yang memiliki jangkauan operasi yang luas, sehingga peluangnya untuk tumbuh lebih cepat akan semakin besar Sri Handaru dan Handoyo, 1997;217. Besar kecilnya suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuannya menanggung risiko yang mungkin timbul akibat sebagai situasi yang dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan operasinya. Saham perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan besar lebih mudah ditransaksikan daripada perusahaan yang berukuran kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang kecil akan memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan ukuran perusahaan yang besar. Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory controllability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasional lancar dan pengendalian persediaan. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan akan diukur dari total aktiva perusahaan. Nilai aktiva dipakai sebagai variabel ukuran perusahaan karena selama ini masih terdapat Compounding Effect yaitu efek yang timbul karena perusahaan yang besar selalu diidentifikasikan dengan nilai aktiva yang besar pula. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Secara logis perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi akan cenderung menunjukkan nilai modal perusahaan yang tinggi pula sehingga mendorong pihak investor dalam menilai perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus dikarenakan perusahaan tersebut mampu melakukan kegiatan operasionalnya dengan baik. Hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Besarnya perusahaan dapat ditunjukkan dari besar kecilnya tingkat penjualan, jumlah tenaga kerja, atau jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan besar lebih mempunyai akses dengan para investor dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga perusahaan besar lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman hutang. Dengan demikian, perusahaan besar cenderung memiliki kapasitas hutang yang besar. Perusahaan besar mungkin memiliki biaya produksi informasi dan biaya competitive disadvantage akibat pengungkapan yang lebih rendah daripada perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan besar juga mungkin lebih kompleks dan memiliki struktur kepemilikan yang lebih luas. Kemampuan merekrut karyawan yang ahli, dan tuntutan dari pemegang saham dan analis, membuat perusahaan besar memiliki intensif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum Marwata, 2001;160. Perusahaan besar juga memiliki kewajiban lebih besar dalam memberikan informasi laporan keuangan dan perinciannya. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tambahan dibutuhkan untuk menghilangkan kecurigaan pemegang saham obligasi kreditor. Perusahaan kecil mungkin tidak memiliki sumber daya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. untuk memberikan informasi laporan tahunan yang terinci luas karena ada kendala biaya. Anggapan manajemen lainnya bahwa perusahaan kecil jika membuat disclosure terperinci akan membahayakan posisi kompetisinya.

2.2.10 Kepemilikan Manajerial

Dokumen yang terkait

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 76

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19