Analisis Kebutuhan Desain Produser Pengembangan

41

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah analisis kebutuhan dimana analisis tersebut meliputi analisis pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Analisis pembelajaran dilakukan melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang bersangkutan yaitu wali kelas III A. Observasi yang dilakukan meliputi observasi sekolah dan pembelajaran di kelas untuk menemukan permasalahan yang ada di sekolah dan di kelas III A saat pembelajaran IPA. Kuesioner disusun berdasarkan hasil wawancara dan observasi dan ditunjukkan kepada siswa kelas III A. Tujuan analisis kebutuhan tersebut adalah untuk mengetahui latar belakang siswa, visi dan misi sekolah, bahan ajar yang digunakan guru dan siswa, pencapaian SK dan KD oleh siswa. Hasil dari keseluruhan analisis data akan dijadikan sebagai dasar pengembangan modul pembelajaran dan perangkat pembelajaran sengga sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III A, serta dapat diterima dengan baik oleh siswa.

3.3.2 Desain

Langkah kedua dalam penelitan ini adalah desain, dimana langkah pertama dalam desain yaitu dengan membuat silabus serta RPP. Pembuatan RPP merupakan pedoman dalam pembuatan modul pembelajaran IPA yang digunakan oleh peneliti dalam implementasi. Dalam pembuatan modul peneliti mengadopsi sepuluh dari enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Prinsip tersebut meliputi 1 materi memiliki pengaruh, 2 materi membantu siswa merasa nyaman, 3 materi membantu siswa dalam mengembangkan kepercayaan diri, 4 materi relevan, 5 materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari 42 materi, 6 materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami poin-poin yang terkandung didalamnya, 7 materi sesuai dengan bahasa peserta didik, 8 materi memperhitungkan gaya belajar siswa yang berbeda, 9 materi memberikan jeda berpikir, 10 materi memberi kesempatan untuk feedback.. Modul pembelajaran yang telah peneliti buat kemudian divalidasikan ke para ahli yaitu IPA, Bahasa, dan guru kelas III agar mendapatkan kritik dan saran serta penilaian modul yang telah dibuat dan peneliti kembangkan. Kritik saran yang diberi para ahli kemudian menjadi acuan peneliti dalam memperbaiki produk agar layak untuk diimplementasikankan.

3.3.3 Implementasi

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166