Observasi Wawancara Analisis Kebutuhan

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1.1 Proses Pengembangan Materi

Modul yang dikembangkan oleh peneliti be rjudul “Menghemat Air”. Proses pengembangan modul pada penelitian ini menggunakan lima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson, kelima langkah tersebut antara lain sebagai berikut.

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Peneliti mengawali dengan melakukan analisis kebutuhan. Dimana analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui latar belakang siswa, visi dan misi sekolah, penggunaan bahan ajar yang digunakan guru dan siswa, serta pencapaian SK KD pada mata pelajaran IPA. Dalam analisis kebutuhan peneliti melakukan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi sekolah dan kelas, wawancara oleh guru dan siswa, dan penyebaran kuesioner.

4.1.1.1.1 Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi selama melaksanakan kegiatan program pengakraban lingkungan PPL. Observasi pertama peneliti melakukan observasi SD Negeri Petinggen Yogyakarta dimana terletak di jalan A.M. Sangaji no. 61 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Sekolah tersebut terletak ditempat yang strategis karena letaknya yang dekat jalan raya. Dalam penggunaan kurikulum SD Tersebut menggunakan dua kurikulum yaitu KTSP untuk kelas II, III, V, VI dan kurikulum 2013 untuk kelas I, IV. Selama melakukan observasi 58 peneliti menemukan beberapa permasalahnya satu diantaranya merupakan penggunaan air yang kurang bijaksana oleh siswa. Hal tersebut terlihat saat peneliti melihat saat jam sholat tiba siswa berwudhu dengan air yang terlalu deras, mencuci tangan terlalu sering dan dengan aliran air yang deras, menggunakan air untuk bermain seperti membasahi teman mereka lainnya dan memasukan ke dalam plastik untuk lempar-lemparan. Observasi kedua dilakukan di dalam kelas dan pada pembelajaran IPA di kelas III A. Dalam proses pembelajaran berlangsung beberapa siswa terlihat tidak memperhatikan guru dan sering mendapat teguran oleh guru kelas. Saat pembelajaran siswa lebih terlihat mendengarkan guru memberikan pembelajaran, dan beberapa siswa saja yang terlihat aktif seperti dalam menjawab pertanyaan dari guru. Ketersediaan perangkat pembelajaran yang dimiliki guru berupa RPP, silabus. Dalam penggunaan media pembelajaran guru lebih sering menggunakan buku dan LKS yang dibeli, guru tidak memakai modul padahal modul akan membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

4.1.1.1.2 Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara pada tanggal 13 Oktober 2016. wawancara dilakukan kepada Guru kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tanya jawab dan berpedoman pada pedoman yang diberikan oleh Dosen pembimbing I dan Dosen pembimbing II, yang berjudul “Analisis siswa”. Topik pertanyaan dalam instrumen wawancara adalah A Latar belakang akademik siswa: 1 latar belakang akademik, 2 Latar belakang sosial dan ekonomi. B Dokumen Kurikulum Sekolah: 1 Kurikulum yang digunakan, 2 Visi dan Misi sekolah, 3 profil lulusan yang diharapkan. 59 Penilaian akademik siswa atau latar belakang akademik siswa, belum diketahui guru secara keseluruhan hal ini disebabkan karena baru memasuki tahun ajaran baru dan baru mengajar para siswa kelas III di tahun ajaran ini. Karakter siswa secara umum yang guru ketahui adalah siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan berdinamika walaupun tidak semua siswa aktif dalam kegiatan yang diciptakan guru di dalam pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran IPA merupakan salah satu yang siswa gemari karena dapat belajar mengenai alam, dan pembelajaran IPA juga terdapat di lingkup sekitar anak atau siswa. Namun dalam menjaga lingkungan atau sumber energi memang dalam usia siswa yang masih anak-anak belum terlalu peduli untuk merawat dan menjaganya. Guru mengaku mengantisipasi dengan membuat penugasan pada siswa untuk menanam benih di sekolahan dan kemudian diminta merawatnya dengan dibawa pulang kerumah siswa masing-masing. Selain memberi penugasan kepada siswa, guru juga mengaku bahwa beberapakali memberi motivasi kepada siswa untuk peduli lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, dan tidak merusak tanaman. Dalam penghematan enegi, guru sebatas memotivasi untuk selalu menghemat energi. Keberagaman siswa III A juga terjadi di dalam konteks sosial-ekonomi. Siswa kelas tersebut memiliki latar belakang ekonomi rata-rata adalah menengah kebawah diantaranya beberapa siswa merupakan anak dari buruh serabutan, penjaga toko, dan satu anak merupakan anak dari pegawai negeri sipil PNS. Kurikulum yang digunakan sekolah ada dua yaitu KTSP dan K13. Sedangkan kurikulum yang dipakai kelas III adalah KTSP. Maka, guru menggunakan KTSP dalam membuat bahan ajar untuk kelas III A. Dalam lulusan 60 yang diharapkan menurut guru, lulusan dari SD N Petinggen diharapkan mampu memenuhi visi dan misi sekolah dimana beberapa diantaranya adalah terwujudnya siswa yang taqwa, cerdas, terampil, berkualitas, dan berkarakter bangsa serta memiliki etika dalam berlalu lintas. Selain itu juga mengembangkan kecerdasan intelektual dan emosional secara optimal sesuai tahapan perkembangan jiwa anak.

4.1.1.1.3 Kuesioner

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166