Implementasi Proses Pengembangan Materi

74 Gambar 4.9 keterangan media yang belum direvisi Gambar 4.10 keterangan media yang sudah direvisi

4.1.1.3 Implementasi

Setelah dilakukan validasi kepada para ahli, serta melakukan revisi awal berdasarkan masukan dari ahli IPA, Bahasa, dan Guru tentang apa saja yang harus diperbaiki dari perangkat pembelajaran dan modul materi. Peneliti melakukan implementasi produk di kelas III A SD N Petinggen Yogyakarta. Peneliti melakukan implementasi terbatas dengan 7 siswa kelas III A. Implementasi dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017. Penelitian dilakukan pukul 09.30 WIB setelah istirahat pertama. Penelitian dilakukan di halaman serta di dalam perpustakaan. Tujuh siswa yang dipilih atas rekomendasi guru dikumpulkan di perpustakaan saat istirahat dan diberi pengarahan. Siswa terlihat berantusias sekali saat dikumpulkan dan diberi 75 pengarahan sebelum melaksanakan proses pembelajaran atau implementtasi yang akan dilakukan peneliti. Setelah istirahat usai pembelajaran pun dimulai. Siswa memulai awal kegiatan dengan berdoa, setelah itu siswa mulai bercerita tentang kegiatan apa saja yang dilakukan sebelum berangkat sekolah yang berhubungan dengan air. Guru memancing dengan pertanyaan, agar siswa dapat melanjutkannya dengan bercerita kepada teman sebelah mereka. Saat bercerita ada beberapa siswa yang ingin terus berbicara dan temannya hanya mendengarkanya, ada juga siswa yang bercerita dengan singkat-singkat kepada temannya. Disini peneliti melihat komunikasi saling bertukar informasi dari masing-masing siswa. Gambar 4.11 Siswa bertukar informasi Kemudian siswa menunjukkan salah satu kegiatan mereka menggunakan air saat di rumah, dan mereka melakukan kegiatan sebelum makan yaitu mencuci tangan. Dalam kegiatan mencuci tangan ini menjadi pengamatan peneliti dan siswa lainnya bagaimana mereka menggunakan air. Setelah itu siswa bergegas mengamati benda-benda dan makhluk hidup di sekitar mereka dan mengumpulkan data ke dalam tabel dengan menuliskan nama benda yang ditemukan dan alasan mengapa benda yang mereka temui membutuhkan air. Saat siswa mengumpulkan data terlihat siswa bersemangat mereka mencari benda- benda disekitar dalam kelompok kecil yaitu terdiri dari 2-3 siswa. Disini terlihat 76 siwa sangat berantusias mereka langsung menuju ke tempat pencucian tangan setelah itu siswa langsung mencari benda-benda yang memerlukan air. Gambar 4.12 Antusias siswa dalam kegiatan Setelah itu siswa kembali melakukan pengumpulan data. Setelah pengumpulan data kemudian siswa mengkomunikasikan di depan siswa yang lain. Saat mengkomunikasikan siswa maju satu persatu dan mengkomunikasikan hasilnya kemudian siswa yang lain mendengarkan dan melihat data mereka yang sama. Setelah siswa mengkomunikasikan kemudian siswa diminta cerita kembali tentang apa saja kegiatan mereka sehari-hari yang menggunakan dan memerlukan air. Siswa pun menceritakan kegiatan-kegiatan mereka saat di rumah mereka memerlukan air untuk makan, minum, mandi, mengepel, dll. Disini terlihat bahwa siswa sudah melakukan beberapa kegiatan yang telah difasilitasi melalui modul serperti pengamatan, komunikasi. Gambar 4.13 Pengguaan modul memfasilitasi kegiatan siswa 77 Selain itu siswa juga menceritakan dengan jelas bagaimana mereka menggunakan air dalam masing-masing kegiatan mereka. Selain itu siswa juga memberikan pendapat mereka jika air tidak ada. Beberapa siswa mengatakan kalau hidup tidak ada air maka akan mati, ada juga yang mengatakan jika tidak air maka tidak bisa makan, minum, rumah kotor, dll. Dalam kegiatan ini telihat bahwa siswa berani mengutarakan pendapat walaupun dengan rasa sedikit malu- malu sehingga membuat suara siswa menjadi pelan, selain itu peneliti juga mengetahui dari cerita mereka bahwa air sangat penting dalam setiap kegiatan siswa. Gambar 4.14 Siswa mengungkapkan pendapat Siswa kemudian masuk ke kelas dan mempelajari modul eksperimen “Dampak Penggunaan Air secara Berlebihan” dengan menggunakan media “Air Tanah”. Peneliti kemudian mengarahkan kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu melakukan eksperimen. Alat-alat praktikum sudah tersedia oleh peneliti, dan bahan berupa air disiapkan oleh siswa. Eksperimen pertama yaitu melihat apa yang terjadi apabila air digunakan terus menerus. Beberapa siswa terlihat asik berbicara dengan temannya saat diruangan, peneliti memberi teguran kepada siswa yang berbicara itu. Kemudian siswa bersama peneliti melakukan kegiatan 78 demonstrasi eksperimen “Dampak Penggunaan Air secara Berlebihan” dengan menggunakan media “Air Tanah”. Pertama siswa diminta mengenal bagian-bagian dari media melalui gambar yang sudah ada dalam pengenalan media pada modul dan mencocokan dengan media yang nyata. Setelah pengenalan media peneliti meminta dua siswa maju kedepan untuk melakukan demonstrasi. Kemudian dua siswa perempuan maju kedepan dan melakukan demostrasi dengan dibimbing peneliti agar menghindari siswa terhadap tegangan listrik yang menyengat atau kesetrum. Setelah siswa mendapat bimbingan, kemudian siswa melakukan percobaan secara mandiri dan siswa lain memperhatikan apa yang terjadi. Setelah praktikum atau eksperimen pertama selesai siswa mengeluarkan pendapatnya berdasarkan hasil praktikum. Beberapa siswa menjawab dengan jawaban yang hampir sama bahwa airnya lama-lama habis. Masih di bab yang sama kembali melakukan praktikum yang kedua dengan media yang sama tetapi bedanya di praktikum kedua ini membandingkan pemakaian air dengan menggunakan waktu. Waktu yang sama yaitu 20 detik bedanya di langkah pertama praktikum ini menggunakan air atau menghidupkan pompa air mini selama 20 detik terus menerus tanpa henti. Langkah kedua yaitu menggunakan air atau menghidupkan pompa air mini selama 20 detik dengan mematikan air setiap 5 detik. Siswa kemudian diminta membandingkannya dan semua siswa menjawab langkah pertama praktikum lebih boros dibandingkan dengan langkah kedua. Siswa juga menentukan pilihan langkah yang mana yang akan mereka pilih untuk 79 kehidupan mereka sehari-hari, dan hasilnya siswa banyak memilih langkah yang kedua dimana lebih menghemat air. Gambar 4.15 Lembar modul praktikum Gambar 4.16 Demostrasi air tanah Bab selanjutnya atau bab ketiga adalah “Menghemat Air”. Dalam bab ini kegiatan siswa adalah menuliskan kegiatan-kegiatan mereka yang pernah memakai air secara berlebihan. Siswa berinisial V menuliskan bahwa dia pernah melakukan mencuci tangan dengan air yang deras seperti saat mencuci tangan di awal pembelajaran, mandi dengan kran yang selalu terbuka sehingga banyak air yang terbuang. V juga menuliskan yang seharusnya atau yang sebaiknya dia lakukan yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air yang sedang, menutup kran saat air sudah penuh. Maka selain menuliskan apa yang dia lakukan dalam menggunakan air berlebihan, V juga mampu menuliskan hal-hal yang sebaiknya dia lakukan. 80 Setelah menuliskan kegiatan-kegiatan yang menggunakan air secara berlebihan berikut tindakan yang harusnya dilakukan, siswa bersama peneliti kemudian melakukan prakti kum dengan menggunakan media “Air Hujan”. Dimana air yang turun dari langit di dalam media menggunakan selang sebagai penurun hujan mampu ditampung kemudian siswa melihat efeknya kepada air yang ada di dalam tanah. Selanjutnya siswa membandingkan dengan praktikum air tanah. Rata- rata siswa menjawab bahwa air tanah pada media “Air Hujan” tidak berkurang tetapi malah bertambah berbeda dengan media “Air Tanah” yang air di dalamnya akan berkurang ketika dipakai terus menerus. Gambar 4.17 Demonstrasi air hujan Setelah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran kemudian siswa menuliskan refleksi. Dari hasil refleksi semua siswa merasa senang karena mengetahui bagaimana menghemat air. Beberapa siswa tidak mengalami kesulitan, dan beberapa siswa lain masih mengalami kesulitan diantaranya adalah saat mencari benda-benda yang membutuhkan air, serta dampak penggunaan air secara berlebihan. Kemudian rencana tindak lanjut siswa setelah pembelajaran yaitu akan mengambil dan menggunakan air seperlunya atau dengan kata lain menjadi anak yang bisa menghemat air. Setelah melakukan refleksi kemudian dilanjutkan dengan membuat aksi. Aksi yang siswa buat yaitu mengajak orang 81 lain menghemat air dengan menggunakan poster sehingga dengan membuat poster siswa yang lain juga ikut menghemat air. Dalam kegiatan ini terlihat bahwa siswa mampu membuat aksi dari apa yang telah mereka pelajari berdasarkan dari pengalaman dan reflksi. Hasil poster ada di gambar 4.18 bersama dengan rekan peneliti lain yaitu Yuliana Reni yang melakukan penelitian menghemat energi listrik. Gambar 4.18 Hasil pembuatan poster oleh siswa Setelah melakukan aksi kemudian dilanjutkan dengan mengisi lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari apa yang telah mereka terima saat pembelajaran, dan hasilnya sempurna semua pertanyaan dijawab siswa dengan tepat. Maka dapat dilihat poin-poin pembelajaran mampu mereka terima dengan baik melalui evaluasi dan berapa kali tanya jawab. Selain itu, pada keseluruhan pembelajaran siswa terlihat menggunakan modul sebagai pedoman disetiap bagian-bagian dan kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan. Gambar 4.19 Siswa mampu menerima poin-poin pembelajaran 82 Gambar 4.20 Siswa berpedoman dengan modul saat pembelajaran

4.1.1.4 Evaluasi

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166