termasuk  kedalam  golongan  masyarakat  menengah  keatas  atau  masyarakat  mampu. Sedangkan  responden  yang  tidak  mampu  kebutuhan  hidup  sehari-hari  pada
umumnya  mereka  menjalani  hidup  dengan  strategipertahanan  berupa  pengaturan menu makanan dengan harga serendah-rendahnya dan dengan frekuensi makan yang
rendah,  di  bawah  normal.  Oleh  karena  itu,  dalam  hal  kemampuan  memenuhi kebutuhan ini, ada 21 orang yang patut didalami karena tidak layak sebagai penerima
Bantuan  Langsung  Sementara  Masyarakat.  Sedangkan  lainnya  memang  sesuai dengan persyaratan penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.
5.2.3.4 Kepemilikan  Aset
Tabel 5.26 Distribusi Responden Berdasarkan  Status Kepemilikan Rumah
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 2
3 Milik sendiri
SewaKontrak Rumah orangtua
26 25
15 39,39
37,87 22,72
Jumlah 66
100 Sumber: Data Primer, Kuesioner 2014
Data  yang  disajikan  pada  tabel  5.26  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  yang tergolong mayoritas. Responden sebanyak 26 atau 39,39 menyatakan bahwa rumah
yang mereka tempati adalah milik sendiri. Sedangkan yang rumah sewakontrak ada sebanyak  25  atau  37,87  keluarga.  Perbedaan  antara  kepemilikan  rumah  milik
sendiri  dengan  sewakontrak  sangat  tipis  hanya  1,52.  Bahkan  terdapat  15  atau 22,72  keluarga  yang  tinggal  dirumah  orangtua  atau  menumpang.  Mereka  ini
biasanya menumpang di rumah keluarga, seperti keluarga orangtuamertua.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Tipe Rumah
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 2
Permanen Non permanen
29 37
43,93 56,06
Jumlah 66
100 Sumber: Data Primer, Kuesioner 2014
Berdasarkan  data  yang  disajikan  pada  tabel  5.27  sebanyak  29  orang  atau 43,93  responden  yang  tipe  rumahnya  permanen.  Permanen  dalam  arti  kondisi
rumahnya sudah lebih baik dengan dinding yang sudah tembok dan lantai yang sudah keramik  maupun  semen  biasa.  Sedangkan  responden  dengan  tipe  rumah  non
permanen  yakni  sebanyak 37 orang atau 56,06. Non permanen dalam arti kondisi rumah  dengan  dinding  yang  masih  terbuat  dari  bambukayu  murahan  namun  jenis
lantainya sudah semen biasa. Dalam  buku  Pedoman  Pelaksanaan  Program  Bantuan  Langsung  Sementara
Masyarakat  ditegaskan  bahwa  salah  satu  syarat  rumah  tangga  penerima  program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat adalah jenis dinding tempat tinggal terbuat
dari  bamburumbiakayu  berkualitas  rendahtembok  tanpa  diplester.  Dalam  hal  ini dapat  disimpulkan  bahwa  ada  sebanyak  37  orang  atau  56,06  yang  memenuhi
persyaratan sebagai penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.
Tabel 5.28 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Aset
No Jawaban
Frekuensi Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
Memiliki Tidak memiliki
23 43
34,84 65,15
Jumlah 66
100 Sumber: Data Primer, Kuesioner 2014
Berdasarkan  data  yang  disajikan  pada  tabel  5.28  dapat  diketahui  bahwa mayoritas  responden,  yakni  mencapai  43  orang  atau  65,15  menyatakan  tidak
memiliki  aset  yang  dapat  dengan  mudah  dijual.  Sedangkan  23  atau  34,84 menyatakan memiliki aset yang dapat dengan mudah dijual. Aset ini pada umumnya
dalam bentuk sepeda motor, tabungan di bank dan emas. Dalam  buku  Pedoman  Pelaksanaan  Program  Bantuan  Langsung  Sementara
Masyarakat  ditegaskan  bahwa  salah  satu  syarat  bagi  keluarga  penerima  Bantuan Langsung  Sementara  Masyarakat  adalah  tidak  memiliki  tabungan  atau  barang  yang
mudah dijual. Dengan demikian, terdapat 43 atau 65,15 keluarga  yang memenuhi persyaratan sebagai penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Sebaliknya,
terdapat  23  atau  34,84  keluarga  yang  tidak  memenuhi  syarat  sebagai  penerima Bantuan  Langsung  Sementara  Masyarakat  karena  23  responden  yang  tidak
memenuhi syarat adalah mereka yang memiliki aset.
5.2.4  Mekanisme Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat 5.2.4.1 Pembagian Kartu Perlindungan Sosial
18. Distribusi Responden Berdasarkan Memperoleh Kartu Perlindungan Sosial
Berdasarkan  data  yang  diperoleh  peneliti  menunjukkan  bahwa  semua responden  penerima  Bantuan  Langsung  Sementara  Masyarakat  sebanyak  66  atau
100  memperoleh  Kartu  Perlindungan  Sosial,  tidak  ada  satu  responden  yang  tidak menerima  Kartu  Perlindungan  Sosial  karena  Kartu  Perlindungan  Sosial  merupakan
Universitas Sumatera Utara
bukti  pembayaran  bagi  responden  dalam  mengambil  Bantuan  Langsung  Sementara Masyarakat.
19. Distribusi Responden Berdasarkan Cara Mendapatkan Kartu Perlindungan
Sosial Data  yang  diperoleh  peneliti  menunjukkan  bahwa  semua  responden  yakni
sebanyak 66 atau 100 mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial. Berdasarkan  Buku Pegangan PT.Pos mengirimkan langsung ke rumah tangga  penerima. Namun  dalam
praktiknya,  pendistribusian  Kartu  Perlindungan  Sosial  oleh  kantor  pos  tidak  selalu menyerahkan  langsung  ke  alamat  rumah  tangga.  Padahal  menurut  Buku  Pegangan,
petugas  kantor  pos  hanya  sekedar  berkoordinasi  dan  didampingi  aparat desakelurahan  saat  penyerahan  Kartu  Perlindungan  Sosial  kepada  rumah  tangga
penerima.  Responden  juga  menjawab  mudahnya  dalam  mendapatkan  Kartu Perlindungan  Sosial  tersebut  karena  prosesnya  tidak  lama  dan  langsung  diberikan
kerumah tangga sasaran.
20. Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Biaya Mendapatkan KPS
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan responden untuk mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial baik oleh
petugas  Kelurahan  maupun  Kepala  Lingkungan  karena  Kartu  Perlindungan  Sosial langsung  dicetak  oleh  kantor  pos  dan  kemudian  didistribusikan  kepada  Kepala
Lingkungan  untuk  kemudian  dibagikan  kepada  responden.  Responden  yang menjawab tidak ada sebanyak 66 responden atau 100.
5.2.4.2 Membawa Kartu Perlindungan Sosial ke Kantor Pos