d Mengupayakan penyelesaian yang terjadi antara lain pada saat
penetapan RTS, distribusi kartu dan penyaluran BLSM sesuai dengan jenis dan tingkat kewenangan.
2.4 Mekanisme Penyaluran Program Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat di Kelurahan Tambangan
a. Rumah Tangga Sasaran menerima Kartu Perlindungan Sosial yang
didistribusikan melalui PT Pos Indonesia. b.
Rumah Tangga Sasaran membawa Kartu Perlindungan Sosial dan kartu identitas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan ke Kantor
Pos. c.
Petugas PT Pos Indonesia mencocokan data pembayaran dengan Kartu Perlindungan Sosial dan identitas pendukungnya.
d.
Rumah Tangga Sasaran memperoleh manfaat program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat sesuai dengan jumlah yang
ditentukan.
2.5 Tujuan dan Sasaran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat
Dalam Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM untuk Rumah Tangga Sasaran tujuan dari Program BLSM bagi
RTS dalam rangka pengurangan kompensasi BBM adalah : a.
Membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya.
b. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan
ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
c.
Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.
Sedangkan sasaran program BLSM adalah Rumah Tangga Sangat Miskin poorest, Rumah Tangga Miskin poor dan Rumah Tangga Hampir Miskin near
poor diseluruh Indonesia. Penerima BLSM adalah Rumah Tangga Sasaran sebanyak 15,5 juta RTS berdasarkan hasil pendataan BPS http:repositoryusu.ac.iddiakses
tanggal 29 maret 2014 pukul 13.31.
2.6 Kemiskinan
Kemiskinan pada umumnya didefinisikan berdasarkan segi ekonomi, khususnya pendapatan berupa uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-
material yang diterima seseorang. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada dibawah nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makan dan non makan
yang disebut dengan garis kemiskinan poverty line atau batas kemiskinan poverty threshold. Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan setiap individu
untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan kebutuhan non makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, transportasi, serta
aneka barang dan jasa lainnya BPS dan Depsos, 2002: 4. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa
untuk dipunyai, seperti makanan, pakaian, tempat perlindungan, air minum dan hal- hal yang berhubungan dengan kualitas hidup. Kemiskinan juga berarti tidak ada
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan kehormatan yang layak sebagai warga negara, sekaligus juga
memutus akses terhadap pemenuhan hak dasar atas pangan, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, air bersih, pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, perlindungan atas tanah, rasa aman, serta kesempatan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
untuk berpartisipasi dalam program pembangunan. Selain itu pemenuhan hak dasar penduduk dimaksud juga erat kaitannya dengan pengembangan wilayah, yaitu untuk
percepatan pembangunan
perdesaan, revitalisasi
pembangunan perkotaan,
pengembangan kawasan pesisir serta percepatan pembangunan daerah tertinggal http:www.menkokesra.co.idview163118diakses
tanggal 29 Maret 2014 pukul 13.41
2.6.1 Jenis-Jenis Kemiskinan
Ada beberapa jenis kemiskinan antara lain : a.
Kemiskinan absolut yaitu suatu kondisi, dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
sehingga orang tersebut memliki taraf kehidupan yang rendah, dianggap tidak layak serta tidak sesuai dengan harkat dan martabat
sebagai manusia. b.
Kemiskinan relatif yaitu didasarkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk sosial, muncul jika kondisi seseorang atau
sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain di suatu daerah.
c. Kemiskinan massa yaitu kemiskinan yang dialami massal
penduduk dalam suatu lingkungan wilayah. d.
Kemiskinan non massa yaitu kemiskinan yang dihadapi oleh segelintir orang.
e. Kemiskinan alamiah yaitu kemiskinan yang trjadi sebagai
konsekwensi dari kondisi alam dimana seseorang atau sekelompok orang tersebut bermukim.
Universitas Sumatera Utara
f. Kemiskinan kultural yaitu kemiskinan yang terjadi karena kultur
budaya masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin.
g. Kemiskinan terinvolusi terkait dengan masalah mental yang sudah
demikian parah sehingga sulit dirancang intervensi sosial yang bagaimana yang dapat mengatasi kemiskinan tersebut.
h. Kemiskinan struktural mendeskripsikan struktur sosial masyarakat
itu sedemikian rupa sehingga menghambat masyarakat tersebut mengembangkan kehidupannya.
i. Kemiskinan situasional yaitu kondisi kehidupan masyarakat yang
tidak layak yang disebabkan oleh situasi yang ada. j.
Kemiskinan buatan secara khusus memberikan pesan, agar seseorang atau sekelompok orang, terutama mereka yang
mengalami kehidupan yang dikategorikan miskin tidak dengan mudah menyalahkan alam sebagai penyebab kemiskinan yang
mereka alami Siagian, 2010:46-65.
2.6.2 Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan
Adapun faktor-faktor penyebab kemiskinan adalah : a.
Sikap dan pola pikir yang rendah dan malas bekerja. b.
Kurang Keterampilan. c.
Adanya diskriminasi antara orang kaya dan orang miskin. d.
Pendidikan rendah. e.
Faktor alamlahan sempit.
Universitas Sumatera Utara
f. Tidak dapat memanfaatkan SDA Sumber Daya Alam dan SDM
Sumber Daya Manusia setempat. g.
Populasi penduduk yang sangat tinggi. h.
Belenggu adat dan kebiasaan Syaifullah, 2008:21
2.6.3 Dampak Kemiskinan
Kemiskinan merupakan dampak negatif yang bersifat menyebar kepada seluruh masyarakat. Berbagai peristiwa konflik yang terjadi sepanjang
krisis ekonomi di tanah air menunjukkan bahwa persoalan kemiskinan bukanlah semata-mata mempengaruhi ketahanan ekonomi yang ditampilkan
oleh rendahnya daya beli masyarakat. Meningkatnya angka pengangguran, kriminalisasi, bunuh diri, dan bentuk frustasi lainnya Smeru, 2004:3.
2.6.4 Penanggulangan Kemiskinan
Strategi pembangunan masyarakat dalam menangani kemiskinan akan sangat dipengaruhi oleh pendekatan dalam memahami latar belakang dan
sumber masalahnya. Apabila kemiskinan dilihat sebagai akibat dari cacat dan kelemahan individual, maka strategi yang digunakan untuk pemecahannya
akan lebih ditekankan pada usaha untuk mengubah aspek manusia sebagai individu atau warga masyarakat. Dalam hal ini upaya pembangunan
masyarakat akan lebih dititikberatkan pada peningkatan kualitas manusianya sehingga akan dapat berfungsi lebih efektif dalam upaya peningkatan taraf
hidupnya. Dengan peningkatan kualitas ini akan memungkinkan peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi berbagai peluang ekonomi yang muncul
disamping peningkatan kemampuan dan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
Berkaitan dengan hal ini, terlepas dari bagaimana implementasi penanggulangan kemiskinan secara nasional di Indonesia, menggunakan 5
strategi utama antara lain : 1.
Perluasan kesempatan kepada kelompok miskin dalam pemenuhan hak- hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan.
2. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat guna lebih memungkinkan
partisipasi kelompok miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.
3. Peningkatan kapasitas untuk mengembangkan kemampuan dasar dan
kemampuan berusaha kelompok miskin agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan.
4. Perlindungan sosial dan rasa aman terutama bagi kelompok rentan.
5. Penataan kemitraan global untuk menata ulang hubungan dan kerjasama
dengan lembaga internasional guna mendukung pelaksanaan strategi pertama sampai keempat.
Melihat pengalaman pelaksanaan berbagai program penanganan kemiskinan yang sudah dilakukan selama ini, pendekatan yang komprehensif
memang sangat diperlukan. Pendekatan komprehensif tersebut meliputi penanganan masalah kemiskinan yang bukan hanya didekati secara darurat
melalui model jaring pengaman tetapi juga yang bersifat institusional dan berkelanjutan, bukan hanya yang bersifat karitatif melainkan juga yang
berdampak pengembangan kapasitas, bukan hanya pemberdayaan ekonomi melainkan juga pemberdayaan sosial dan politik. Kurang berhasilnya
berbagai program penanganan kemiskinan disebabkan karena program- program tersebut terlalu berorientasi pada pemberdayaan ekonomi, bersifat
Universitas Sumatera Utara
sektoral dan cakupan yang terbatas. Pemberdayaan ekonomi bukannya tidak penting, akan tetapi semestinya ditempatkan sebagai sarana menuju
peningkatan kualitas hidup dalam pengertian yang lebih luas Hikmat, dalam Soetomo, 2008: 339
Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satu upaya menanggulangi rakyat miskin dan
pengangguran, pemerintah telah meluncurkan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM.
2.7 Peranan Pekerja Sosial
Seperti kita ketahui bahwa salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan umum. Disamping itu Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa
fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. Kedua pernyataan ini merupakan bukti keberadaan Indonesia sebagai Negara kesejahteraan welfare
state.Program BLSM adalah hak warga Negara, khususnya RTS. Oleh karena itu, jika negara telah menetapkan BLSM sebagai kebijakan, maka wajib diterima
oleh warga negara yang berhak. Agar hak tersebut sampai kepada masyarakat sasaran, maka pekerja sosial mestinya menjalankan peran sebagai berikut :
1. Edukator
Dalam menjalankan peranan sebgai pendidik educator,pekerja publik di harapkan mempunyai keterampilan sebagai pembicara dan pendidik. Pekerja
publik harus mampu berbicara di depan publik untuk menyampaikna informasi mengenai beberapa hal tertentu sesuai bidang yang ditanganinya.
2. Broker
Universitas Sumatera Utara
Seorang broker berperan dalam menghubungkan individu ataupun kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan ataupun layanan masyarakat
community service, tetapi tidak tahu dimana dan bagaimana mendapatkan bantuan tersebut. Broker dapat dikatakan menjalankan peran sebagai mediator
yang menghubungkan pihak yang satu klien dengan pihak pemilik sumber daya.
3. Social Planner
Seseorang perencanaan sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang terdapat dalam masyarakat tersebut, menganalisanya dan menyajikan data
alternatif tindkan yang rasional untuk menangani masalah tersebut setelah itu perencana sosial mengembangkan program, mencoba mencari alternatif sumber
pendanaan, dan mengembangkan konsensus dalam kelompok yang mempunyai berbagai minat ataupun kepentingan.
4. Expert
Dalam kaitannya dengan peranan seorang community worker sebgai tenaga ahli expert, ia lebih banyak memberikan saran dan dukungan informasinya
dalam berbagai bidang. Seorang expert harus sadar bahwa usulan dan saran yang ia berikan bukanlah mutlak atau harus mutlak dijalankan masyarakat tetapi
usulan dan saran tersebut lebih merupakan masukan gagasan untuk bahan pertimbangan masyarakat ataupun organisasi dalam masyarakat tersebut.
5. Aktivis
Seorang aktivis adalah seorang community worker yang melakukan perubahan institusional yang lebih mendasar dan sering kali tujuannya adalah
mengalihkan sumber daya ataupun kekuasaan power pada kelompok yang kurang mendapatkan keuntungan disadvantage group, dari yang kurang
Universitas Sumatera Utara
menguntungkan kurang berdaya menjadi lebih mampu dan kemudian menjadi kelompok penekan negoisasi Suharto, 2004: 26.
2.8 Kerangka Pemikiran