12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kegiatan Membaca
1. Hakikat Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit dan melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Walaupun kini telah banyak sarana-sarana informasi untuk menambah
pengetahuan, seperti misalnya radio, televisi dan internet, membaca masih merupakan hal penting untuk membuka jendela informasi, lagi
pula dalam internet sarana informasi yang tercanggih saat ini, kemampuan membaca yang tinggi tetap dituntut. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di hati. Sedangkan, secara
sederhana pengertian membaca adalah mengenali huruf-huruf dan kumpulan huruf yang memiliki arti tertentu yang mengekspresikan ide
secara tertulis atau tercetak Ratna Susanti, 2002:88. Pada hakikatnya membaca merupakan kegiatan berupa tindakan
atau perilaku untuk memperoleh informasi dari simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku tetapi juga mencakup surat kabar, brosur,
leaflet, papan nama dan lain-lain. Oleh karena yang dibaca itu berupa simbol-simbol, maka makna atau informasi yang diperoleh adalah
abstrak. Dengan demikian, membaca dapat pula diartikan sebagai
13
berpikir abstrak, yaitu membayangkan suatu benda atau kejadian tanpa melihat atau mengalaminya sendiri tetapi hanya melalui bacaan Isah
Cahyani, 2009:2. Dari beberapa pengertian di atas, maka hakikat membaca adalah
proses menemukan informasi dilakukan dengan memaknai simbol- simbol atau huruf-huruf yang tercetak, dengan melibatkan aktivitas
visual, lisan dan berpikir secara abstrak.
2. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan
yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca tersebut tidak terlaksana dengan baik Hodgson, 1960
dalam Henry Guntur Tarigan, 2008:7. Farida Rahim 2009: 2 menyampaikan, membaca pada hakikatnya
adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke
dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca
14
mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata biasanya bisa
berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus. Membaca dilihat dari segi linguistik merupakan suatu proses
penyandian kembali dan pembaca sandi a recording and decoding process, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru
melibatkan penyandian encoding. Sebuah aspek pembacaan sandi decoding adalah menghubungkan kata-kata tulis writen word dengan
makna bahasa lisan oral language meaning yang mencakup perubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna Henry
Guntur Tarigan, 2008:7. Membaca dikatakan sebagai suatu aktivitas yang kompleks karena
sangat bergantung pada tingkat penalaran pembaca dan keterampilan berbahasanya. Adapun keterampilan yang terlibat dalam kegiatan
membaca diantaranya, keterampilan mengenal ortografi suatu teks; keterampilan mengambil kesimpulan mengenai butir-butir leksis
kosakata yang belum dikenal; keterampilan memahami informasi yang diberikan dalam bacaan secara implisit; serta keterampilan
memahami makna konseptual atau konsep-konsep apa yang diberikan dalam bacaan tersebut. Dengan demikian, membaca yang efektif
melibatkan proses mental yang tinggi, yakni melibatkan pengingatan kembali, penalaran, penilaian, pembayangan, dan pemecahan masalah
Slamet, 2009:121.
15
Jadi, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu aktivitas kompleks yang merupakan penggabungan proses visual dan proses
berpikir untuk memperoleh informasi atau pesan yang terkandung dari isi bacaan. Diperlukan keterampilan-keterampilan diantaranya meliputi
keterampilan mengenal ortografi suatu teks, keterampilan mengambil kesimpulan, keterampilan memahami informasi dan keterampilan
memahami makna konseptual
3. Tujuan Membaca