70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pratindakan
Penelitian tindakan tentang pembelajaran membaca pemahaman dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.
Setiap pertemuan menggunakan waktu 2x35 menit. Sebelum hasil penelitian diuraikan, maka dijelaskan terlebih dahulu mengenai kondisi awal membaca
pemahaman siswa kelas V SD N Winongkidul. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survey awal yang
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal atau proses pembelajaran membaca pemahaman serta kemampuan awal siswa dalam membaca
pemahaman. Kondisi awal ini nantinya menjadi pedoman untuk merencanakan dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Hasil survey yang dilakukan adalah masih banyak siswa kelas V yang memahami bacaan sehingga masih kesulitan untuk menjawab soal-soal latihan.
Selain itu masih banyak siswa yang mengulang-ulang membaca teks bacaan untuk menjawab soal. Kemampuan pemahaman siswa dalam membaca tersebut
terbukti dengan masih rendahnya nilai tes yang diberikan kepada siswa. Hasil temuan yang lain adalah siswa nampak tidak tertarik dengan mata
pelajaran membaca pemahaman. Menurut siswa membaca merupakan pelajaran
71
yang membuat mereka cepat bosan. Data tentang hasil evaluasi terakhir sebelum dilakukan penelitian tindakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Hasil Pretest Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita No
Skor Frekuensi
Frekuensi relative Ketuntasan
1 94 - 100
Tuntas 2
86 - 93 1
2.94 Tuntas
3 78
– 85 3
8.82 Tuntas
4 70
– 77 5
14.70 Tidak Tuntas
6 62
– 69 16
47.05 Tidak Tuntas
7 55
– 61 8
23.52 Tidak Tuntas
Jumlah siswa 34
100 Rata-Rata = 66
KKM = 70 Tuntas
9 26,47
Tidak Tuntas 25
73,53
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tes membaca pemahaman cerita dari 34 siswa hanya 9 atau sekitar 26,47 yang mencapai
ketuntasan belajar mendapat nilai 70 ke atas. Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 50-86 dengan nilai rata-rata 66. Perolehan nilai rata-rata siswa
tersebut jauh dari ketuntasan minimal hasil belajar yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 70. Aspek penilaian membaca pemahaman ini meliputi
kemampuan siswa membaca cerita sesuai dengan tanda baca, menyebutkan unsur-unsur cerita pendek, menjelaskan tokoh yang berbuat baik dan buruk,
menuliskan stting dalam cerita, dan membacakan hasil tulisan dari cerita pendek.
72
Pratindakan
80 70
60 50
40 30
20 10
Series1 Tuntas
26.47 Tidak Tuntas
73.53
Hal tersebut disebabkan oleh pembelajaran membaca pemahaman yang kurang memberikan suasana yang menyenangkan pada saat kegiatan belajar
berlangsng. Perpustakaan sekolah memiliki koleksi sumber buku bacaan cerita yang terbilang banyak dalam hal kuantitasnya, terlebih lagi untuk anak sekolah
dasar. Namun selama ini perpustakaan sekolah kurang dimanfaatkan baik oleh guru maupun siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. Oleh karena itulah
peneliti merencanakan tindakan yang perlu dilakukan yakni memanfaatkan perpustakaan untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan membaca
pemahaman siswa tersebut.
Grafik 1. Ketuntasan Hasil Belajar Pratindakan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita
Berdasarkan grafik 4.1 terlihat bahwa ketuntasan belajar siswa untuk kemampuan membaca pemahaman cerita sebelum diberikan tindakan
sebesar 73.53, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 26,47.
P e
rs e
n ta
se
73
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Membaca Pemahaman Cerita