27
mengetahui isi bacaan secara menyeluruh dan memudahkan siswa untuk menentukan pokok-pokok penting yang ada dalam suatu paragraf atau
wacana.
8. Proses dan Tahap-tahap Membaca
Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses membaca dimulai dengan
sensori visual yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indra penglihatan. Anak-anak belajar membedakan secara
visual di antara simbol-simbol grafis huruf atau kata yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa lisan. Kegiatan berikutnya adalah
tindakan perseptual, yaitu aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang lalu.
Kegiatan persepsi melibatkan kesan sensori yang masuk ke otak. Ketika seseorang membaca, otak menerima gambaran kata-kata
kemudian mengungkapkannya dari halaman cetak berdasarkan pengalaman pembaca sebelumnya dengan objek, gagasan, atau emosi
yang dipresentasiakn oleh suatu kelas. Pembaca mengenali rangkaian simbol-simbol tertulis, baik yang berupa kata, frasa, maupun kalimat.
Kemudian pembaca memberi makna dengan menginterpretasikan teks yang dibacanya. Pembaca satu dengan lainnya dalam mempersepsi
suatu teks mungkin saja tidak sama. Walaupun membaca teks yang sama, mungkin mereka memberikan makna yang berbeda Farida
Rahim, 2009:12.
28
Henry Guntur Tarigan 2008:18-20 menjelaskan bahwa membaca dapat dilakukan melalui lima tahap, sebagai berikut.
a. Tahap I Membaca bahan yang telah dipelajari, mengucapkannya
dengan baik atau bahan yang mungkin telah diingat. Bahan-bahan tersebut mungkin berupa percakapan, nyanyian, serangkaian
kalimat tindakan ataupun cerita sederhana mengenai hal-hal yang telah dialami. Dalam tahap ini, perlu ada bimbingan untuk
mengembangkan atau meningkatkan responsi-responsi visual yang otomatis terhadap gambaran-gambaran huruf yang akan
dilihat pada gambaran cetakan. Selain itu, harus benar-benar memahami
bahwa kata-kata tertulis itu mewakili atau
menggambarkan bunyi-bunyi. b. Tahap II
Menyusun kata-kata serta struktur-struktur dari bahasa asing yang telah diketahui menjadi bahan dialog atau paragraf yang
beraneka ragam. Pada tahap ini perlu dibimbing dalam membaca bahan yang baru disusun.
c. Tahap III Membaca bahan yang berisi sejumlah kata dan struktur yang
masih asing atau belum biasa. Beberapa percobaan informal telah menunjukkan bahwa pembaca mengalami sedikit kesulitan
29
bahkan tidak mengalami kesulitan sama sekali menghadapi sebuah kata baru yang diselipkan di antara tiga puluh kata biasa.
Pada tahap ini pembaca acap kali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf atau pilihan-pilihan yang sesuai buat bacaan.
d. Tahap IV Pada tahap ini, beberapa spesialis dalam bidang membaca
menganjurkan penggunaan
teks-teks sastra
yang telah
disederhanakan atau majalah-majalah sebagai bahan bacaan. e. Tahap V
Pada tahap ini seluruh dunia buku terbuka, dalam pengertian bahan bacaan tidak dibatasi
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan yang memiliki proses dan tahap-tahap.
Tahapan membaca diawali dengan pengenalan simbol atau huruf, dilanjutkan dengan pemaknaan teks oleh pembaca. Proses dan tahapan
tersebut ditempuh untuk memperoleh persepsi dan makna dari teks yang dibaca seseorang. Persepsi tersebutlah yang akan menentukan
pemahaman seseorang ketika membaca teks bacaan.
30
B. Membaca Pemahaman