Klasifikasi Media Pembelajaran Kajian tentang Media Pembelajaran

32 1 Film bingkai. Film bingkai adalah film berukuran 35mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai ini merupakan media yang relatif sederhanamudah, baik cara membuatnya maupun cara menggunakannya, dibandingkan dengan TV atau film. 2 Film rangkai. Berbeda dengan film bingkai, gambar frame pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Film rangkai bisa tanpa suara maupun dengan suara. Suara yang menyertai film rangkai dimaksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan suara yang direkam, penjalasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi tulis dibawah gambar yang dibacakan oleh guru atau oleh siswa itu sendiri.. 3 Media transparansi. Media transparasi atau overhead transparency OHT sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP Overhead Projector. Medria transparansi adalah media visual proyeksi yang dibuat atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik. Bahan transparan yang berisi pesan-pesan tersebut memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya, yaitu OHP. 4 Film. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm, 35 mm. 33 5 Televisi. Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. 6 Video. Video sebagai media audio-visual semakin populer di masyarakat. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta kejadianperistiwa penting, berita maupun fiktif cerita, bisa bersifat informatif, edukatif, maupun isntruksional. 7 Permainan dan simulasi. Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sedangkan simulasi adalah suatu model hasil penyederhanaan suatu realitas. Selain harus mencerminkan situasi yang sebenarnya, simulasi harus bersifat operasional.

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media dalam pendidikan memiliki berbagai manfaat dan fungsi. Sehingga setiap media yang akan diciptakan atau digunakan harus memiliki nilai kebermaknaan baik bagi guru, maupun bagi siswa terutama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hujair AH Sanaky 2010 : 36 fungsi media pembelajaran adalah : a. Memperjelas sajian dan tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata- kata tertulis dan lisan belaka. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indera misalnya 34 1 Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film dan model 2 Obyek yang kecil dapat dibantu dengan projector mikro, film bingkai, film dan gambar 3 Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lampau dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun verbal 4 Obyek yang terlalu kompleks mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, dan lan-lain 5 Konsep yang terlalu luas, seperti gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain dapat dividualisasikan dalam bentuk film, film bingkai dan gambar c. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif dari anak. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk : 1 Menimbulkan kegairahan belajar 2 Memungkinkan interaksi langsung antara pembelajar dengan lingkungan kenyataan 3 Memungkinkan pembelajar dapat belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut Sudjana Rivai 2002 :2 adalah : 35 a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Encyclopedia of Educational Research dalam Azhar Arsyad 1996 : 25 merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut : a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme b. Memperbesar perhatian siswa c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup 36 f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

D. Kajian tentang Media Dot Cards

1. Media Dot Cards

Media dot cards merupakan salah satu media yang berbentuk kartu. H. Hudojo Mia Eka, 2009 : 11 mengemukakan bahwa media kartu didalam pengajaran matematika merupakan suatu media yang memuat instruksi-instruksi berupa pertanyaan dan latihan yang digunakan untuk mempelajari ide mereka dalam bentuk kartu angka. Dot cards dilihat arti kata didalam kamus bahasa Inggris adalah dot berarti titik, cards berarti kartu, jadi dot cards adalah kartu titik. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud media dot cards pada penelitian ini adalah media berupa kartu gambar dan kartu simbol bilangan angka yang terbuat dari kertas karton atau sejenisnya yang dilapisi oleh plastik. Kartu ini berbentuk persegi dengan ukuran 10 x 10 cm yang memuat satu gambar titiklingkaran berwarna merah dan gambar simbolangka pada setiap kartunya yang berjumlah 5 buah. 37 Media dot cards dapat dibuat sendiri oleh guru dengan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya. Media ini bisa berisi gambar-gambar maupun berbentuk lingkaran berwarna. Dot cards bergambar digunakan untuk siswa yang sudah mampu mengoperasikan bilangan, sedangkan untuk anak yang sedang mengenal angka dan belajar membilang menggunakan media dot cards yang berupa lingkaran berwarna. Hal ini dimaksudkan agar kosentrasi anak tidak dibuyarkan dengan adanya gambar-gambar yang menarik perhatian.

2. Penggunaan Media Dot Cards

Media dot cards terdiri dari dua bagian, bagian yang pertama adalah kartu gambar yang berisi lingkaran berwarna merah, dan bagian yang kedua adalah kartu angka. Media ini dibuat dari kertas karton yang tebal agar tidak mudah sobek dan rusak kemudian dilapisi plastik. Adapun cara penggunaan media dot cards untuk pembelajaran berhitung adalah sebagai berikut : a. Langkah yang pertama adalah mengenalkan media dot cards kepada siswa dengan menjelaskan bagian-bagian dari media tersebut. b. Menghitung jumlah lingkaran merah bersama siswa dengan cara bertahap mulai dari 1-2, 1-3, 1-4, 1-5. c. Mengenal angka 1-5 menggunakan kartu angka. Guru mengambil satu kartu angka dimulai dari angka 1 dan menunjukkan kepada siswa dengan mengucap “satu”, siswa diminta untuk menirukan. Hal ini

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BERHITUNG BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI KOTAGAJAH

0 2 86

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI LATIHAN MOTORIK HALUS DENGAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN MOSAICS PADA SISWA AUTIS KELAS I SEMESTER I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJA

0 13 77

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA LECTORA INSPIRE® PADA SISWA AUTIS KELAS V DI SLB TEGAR HARAPAN SLEMAN.

3 26 142

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS KELAS III SD DI SLB RELA BHAKTI I GAMPING.

1 6 151

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MELALUI MEDIA PUZZLE PADA ANAK AUTIS KELAS II SD DI SLB CITRA MULIA MANDIRI YOGYAKARTA.

3 68 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE VAKT (VISUAL AUDITORI KENISTETIK TAKTIL) UNTUK ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

3 11 173

PENINGKATAN FLEKSIBILITAS ALAT GERAK BAWAH MENGGUNAKAN METODE STRETCHING PADA ANAK TUNADAKSA KELAS III DI SLB RELABHAKTI 1 GAMPING.

0 0 200

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK AUTIS KELAS VII DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

1 3 192

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS MELALUI MEDIA KREASI KIRIGAMI DI SLB AUTIS DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

4 38 161