Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 benda. Kedua subyek juga sangat menyukai bentuk lingkaran, mereka antusias mengikuti pembelajaran jika guru memberikan soal yang berhubungan dengan lingkaran. Kedua subyek sudah mampu membuat lingkaran secara mandiri. Setiap pembelajaran ketika guru meminta siswa untuk menebalkan tulisan, mereka malah asyik membuat lingkaran dilembar tugas yang diberikan. Penanganan guru di sekolah belum maksimal, guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi berhitung bagi anak autis kelas satu. Media pembelajaran yang digunakan masih belum mampu menarik perhatian siswa untuk fokus belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif. Siswa menggunakan media pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan tujuan bermain bukan belajar. Ketika guru meminta media tersebut agar tidak untuk bermain, siswa autis marah dan menangis. Guru kelas juga belum mampu membangun suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan interaktif di kelas. Guru masih berperan dominan sehingga siswa kurang aktif dan mudah merasa bosan saat pembelajaran. Permasalahan dalam pembelajaran matematika materi berhitung bagi siswa autis yang berupa kesulitan mengurutkan bilangan, membilang dan menghitung banyak benda inilah yang mendasari untuk memilih media dot cards. Kedua subyek juga sangat menyukai bentuk lingkaran dan sangat antusias mengikuti pembelajaran di kelas ketika materi yang diberikan berhubungan dengan lingkaran oleh karena peneliti menggunakan media dot cards sebagai media untuk meningkatkan kemampuan berhitung 1 – 5 pada 6 siswa autis kelas I di SLB Muhammadiyah Gamping. Media dot cards merupakan sebuah media pembelajaran berbentuk kartu yang bergambarkan lingkaran pada sisi kiri dan bertuliskan angka pada sisi kanan. Gambar lingkaran yang ada didalam kartu sesuai dengan bilangan angka yang tertera pada sisi kartu sebelah kanan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Sebagian siswa autis mengalami kekurangan dalam kemampuan kognitif sehingga mengalami kesulitan dalam pembelajaran akademik. 2. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa. Siswa lebih senang menggunakan media pembelajaran tersebut untuk bermain sehingga kegiatan belajar menjadi kurang efektif dan nilai pelajaran Matematika, khususnya kemmapuan berhitung 1 sampai 5 tidak mencapai standar KKM. 3. Guru masih menjadi dominan dan belum mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan interaktif. 4. Ada beberapa media pembelajaran yang belum diterapkan dalam pembelajaran matematika, salah satunya adalah media dot cards. 7

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung 1 – 5 dengan menggunakan media dot cards pada anak autis kelas dasar I di SLB Muhammadiyah Gamping.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan media dot cards pada anak autis kelas dasar I di SLB Muhammadiyah Gamping ?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan media dot cards pada anak autis kelas dasar I di SLB Muhammadiyah Gamping.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut antara lain : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini sebagai bentuk kontribusi keilmuan dalam bidang Pendidikan Luar Biasa yang berkaitan dengan penggunaan media dot cards dalam pembelajaran matematika tentang materi berhitung. 8 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu a. Bagi Guru 1 Sebagai pertimbangan guru untuk memanfaatkan media dot cards dalam proses peningkatan kemampuan berhitung pada anak autis. 2 Membantu guru menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, aktif dan menyenangkan. b. Bagi siswa 1 Siswa merasakan kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga minat belajar dan daya konsentrasi siswa dalam pproses pembelajaran mengalami peningkatan. 2 Meningkatnya kemampuan berhitung 1-5 sehingga siswa mampu mengurutkan, membilang dan menghitung jumlah benda dengan benar.

G. Definisi Operasional Penelitian

1. Kemampuan berhitung adalah keterampilan siswa autis untuk mengenal bilangan bentuk lisan, mengenal dan membaca bilangan 1 sampai 5, mengurutkan lambang bilangan 1 sampai 5, dan membilang. Membilang meliputi menghitung banyak lingkaran dengan menyebutkan seri bilangan mulai dari 1 dan menjodohkannya dengan bilangan yang sesuai. Kemampuan berhitung siswa diukur menggunakan tes hasil belajar. Jenis 9 tes yang digunakan yaitu tes tertulis yang berupa 15 butir soal menjodohkan dan 5 butir soal essay sederhana. 2. Media dot cards adalah salah satu media yang terdiri dari kartu gambar memuat gambar lingkaran sebanyak 1 sampai 5 dan kartu simbol bilangan angka yang memuat bilangan 1 sampai 5 terbuat dari kertas karton atau sejenisnya yang dilapisi plastik. Kartu ini digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan bilangan, mengurutkan lambang bilangan, membilang serta berhitung. 3. Autisme merupakan sebuah gangguan perkembangan neurobiologis berat yang ditandai dengan adanya gangguan pada ketiga aspek, yaitu aspek komunikasi, perilaku dan interaksi sosial. Selain mengalami gangguan pada aspek komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial anak autis juga disertai dengan karakteristik defisit pada kemampuan kognitifnya. Siswa autis dalam penelitian ini merupakan dua orang siswa kelas 1 SDLB di SLB Muhammadiyah Gamping. Kemampuan berhitung kedua siswa autis ini hampir sama, mereka mampu mengucapkan bilangan namun kesulitan untuk mengurutkan bilangan dan membilang. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang Anak Autis

1. Pengertian Anak Autis

Istilah “autisme” pertama kali diperkenalkan ke masyarakat umum oleh Leo Kanner pada tahun 1943. Istilah “autisme” ini dicetuskan oleh Leo Kanner setelah melakukan penelitian pada 11 orang anak-anak yang menjadi pasiennya. Semua anak yang menjadi pasiennya menunjukkan persamaan gejala-gejala aneh dan perilaku yang sangat menonjol yaitu asyik dengan dirinya sendiri, seolah-olah ia hidup dalam dunianya sendiri. Istilah “autisme” ini sendiri dapat diartikan orang yang hidup dalam dunianya sendiri. Yosfan Azwandi 2005 : 13, menyampaikan bahwa “secara etimologis kata “autisme” berasal dari kata “auto” dan “isme”. Auto memiliki arti diri sendiri, sedangkan isme memiliki arti suatu aliran atau paham. Dengan demikian kata autisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang hanya tertarik pada dunianya sendiri”. Berdasarkan pendapat tersebut perlu diperhatikan terkait dengan perilaku dan interaksi sosial anak. Perilaku anak yang suka menyendiri atau asyik dengan dunianya sendiri dan interaksi yang minim dengan orang lain bisa dikatakan sebagai anak autis. Begitupun sebaliknya, apabila anak tidak asyik dengan dunianya sendiri dan perilakunya tidak suka menyendiri serta interaksi dengan orang lain normal maka anak tidak disimpulkan sebagai anak autis.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BERHITUNG BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI KOTAGAJAH

0 2 86

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI LATIHAN MOTORIK HALUS DENGAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN MOSAICS PADA SISWA AUTIS KELAS I SEMESTER I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJA

0 13 77

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA LECTORA INSPIRE® PADA SISWA AUTIS KELAS V DI SLB TEGAR HARAPAN SLEMAN.

3 26 142

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS KELAS III SD DI SLB RELA BHAKTI I GAMPING.

1 6 151

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MELALUI MEDIA PUZZLE PADA ANAK AUTIS KELAS II SD DI SLB CITRA MULIA MANDIRI YOGYAKARTA.

3 68 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE VAKT (VISUAL AUDITORI KENISTETIK TAKTIL) UNTUK ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

3 11 173

PENINGKATAN FLEKSIBILITAS ALAT GERAK BAWAH MENGGUNAKAN METODE STRETCHING PADA ANAK TUNADAKSA KELAS III DI SLB RELABHAKTI 1 GAMPING.

0 0 200

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK AUTIS KELAS VII DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

1 3 192

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS MELALUI MEDIA KREASI KIRIGAMI DI SLB AUTIS DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

4 38 161