99
Tabel 9. menunjukkan bahwa skor yang diperoleh ALA mengalami peningkatan dari 13 pada tes kemampuan awal menjadi 26 pada tes pasca
tindakan siklus II dengan peningkatan sebesar 43,33. Skor yang diperoleh RM meningkat dari 11 pada tes kemampuan awal menjadi 23 pada tes pasca
tindakan siklus II dengan peningkatan sebesar 40. Skor yang diperoleh kedua subyek telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar
65. Gambaran kemampuan berhitung masing-masing subyek pada siklus II adalah sebagai berikut :
1. Subyek 1 ALA
Kemampuan berhitung subyek ALA pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal dan
siklus I. Skor yang diperoleh subyek pada tes pasca tindakan II yaitu 26 dengan persentase 86,67 dengan katagori amat baik. Adapun
kemampuan pada tiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Mengenal bilangan bentuk lisan Kemampuan mengurutkan bilangan dalam bentuk lisan sudah
mengalami peningkatan. Subyek mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 5 dengan benar secara mandiri.
b. Mengenal dan membaca bilangan
Aspek mengenal dan membaca bilangan subyek ALA sudah meningkat. Subyek sudah mengenal dan membaca lambang bilangan
dengan baik . Terkadang subyek masih kesulitan membedakan angka
100
2 dan 5, tetapi dengan sedikit bantuan dari guru hal tersebut dapat diatasi.
c. Mengurutkan lambang bilangan
Kemampuan subyek untuk mengurutkan lambang bilangan juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal dan
siklus I. Subyek mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 5 meskipun terkadang masih kebingungan dalam membedakan angka 2 dan 5.
Subyek masih membutuhkan bantuan dari guru untuk mengurutkan lambang bilangan dengan benar.
d. Membilang
Kemampuan membilang subyek ALA paska tindakan siklus II juga mengalami peningkatan yang cukup bagus. Subyek mampu
menghitung gambar lingkaran yang ada di kartu dot cards dengan mandiri. Subyek sedikit kebingungan saat menghitung gambar
lingkaran yang berjumlah 5, tetapi dengan sedikit bantuan dari guru subyek mampu menghitung dengan lancar. Subyek juga sudah
mampu menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka dengan tepat meski masih membutuhkan sedikit bantuan dari guru.
2. Subyek 2 RM
Kemampuan berhitung subyek RM pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan cukup banyak dibandingkan dengan kemampuan awal dan
siklus I. Skor yang diperoleh subyek dalam tes pasca tindakan siklus II adalah 23 dengan persentase 76,67 dan kategorinya meningkat menjadi
101
baik. Adapun kemampuan pada tiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengenal bilangan bentuk lisan
Kemampuan mengenal bilangan bentuk lisan subyek RM sudah mengalami peningkatan. Subyek mampu mengucapkan angka 1
sampai 5 dengan urut. b.
Mengenal dan membaca bilangan Aspek mengenal dan membaca bilangan sudah mengalami
peningkatan yang cukup bagus. Subyek sudah mengenal lambang bilangan 1 sampai 5. Subyek membutuhkan bantuan guru untuk
membedakan angka 3 dan 5. c.
Mengurutkan lambang bilangan Kemampuan mengurutkan lambang bilangan subyek sudah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal dan siklus I. Subyek sudah mampu mengurutkan angka 1 sampai 5
dengan sedikit bantuan dari guru. terkadang subyek kebingungan dalam membedakan angka 2, 3 dan 5, namun dengan bantuan guru
subyek dapat mengurutkan bilangan dengan tepat. d.
Membilang Kemampuan membilang subyek juga mengalami peningkatan yang
cukup bagus, tetapi sama dengan subyek ALA yaitu kesulitan dalam menghitung gambar lingkaran berjumlah 5. Subyek salah dalam
mengurutkan bilangan sehingga hasil perhitungannya terkadang
102
salah. Guru memberikan bantuan untuk menghitung gambar lingkaran yang terdapat pada media dot cards, subyek menunjuk satu
persatu gambar lingkarannya. Subyek mencari angka yang sesuai dengan jumlah lingkaran dan menjodohkannya secara mandiri.
Agar lebih jelas mengenai hasil tes pasca tindakan siklus II tentang kemampuan berhitung siswa autis dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4. Histogram Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB Muhammadiyah Gamping Siklus II
J. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Berhitung Siswa Atis dengan
Menggunakan Media Dot Cards
Analisis data peningkatan dilakukan dengan melihat hasil observasi dan tes kemampuan berhitung dalam penelitian ini. Data perolehan skor yang
didapat oleh subyek ALA dan RM pada kemampuan awal, pasca tindakan siklus I dan pasca tindakan siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut:
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
ALA RM
kemampuan awal
siklus II
103
Tabel 10. Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB Muhammadiyah Gamping
No. Subyek Sumber
data Pasca Tindakan
Siklus I Pasca Tindakan
Siklus II Skor
Pencapaian Skor
Pencapaian
1. ALA
Tes 21
70 26
86,67 Observasi
67 67
91 91
2. RM
Tes 17
56,67 23
76,67 Observasi
59 59
86 86
Total skor tes 38
49 Rata-rata tes
63,33 81,67
Total observasi 126
177 Rata-rata observasi
63 88,5
Berdasarkan pasca tindakan siklus I, kemampuan berhitung siswa autis mengalami peningkatan dibandingkan kemampuan awal. Subyek 1 yang pada
pasca tindakan siklus I mendapat persentase skor observasi 67 dan tes 70. Subyek 2 mendapat persentase skor observasi 59 dan tes 53,33 pasca
tindakan siklus I. Peningkatan kemampuan berhitung ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata kelas dari 40 pada tes kemampuan awal menjadi
63,33 pada pasca tindakan siklus I dengan skor rata-rata observasi sebesar 63. Subyek yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan tes pasca
tindakan siklus I berjumlah satu orang. Sebelumnya pada tes kemampuan awal diketahui bahwa belum ada satupun subyek yang dapat memenuhi
kriteria keberhasilan. Berdasarkan hasil pasca tindakan siklus II, kemampuan berhitung setiap
subyek mengalami peningkatan dibandingkan pada saat pasca tindakan siklus I. Subyek 1 yang pada saat pasca tindakan siklus I mendapat persentase skor
observasi sebesar 67 meningkat menjadi 91 pada saat pasca tindakan
104
siklus II dan hasil tes pasca tindakan I sebesar 70 menjadi 86,67 pada pasca tindakan siklus II. Subyek 2 mendapat persentase skor observasi 59
pasca tindakan I meningkat menjadi 86 pasca tindakan II dan hasil tes pasca tindakan I sebesar 53,33 menjadi 76,67. Peningkatan kemampuan
berhitung setiap subyek ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata kelas dari 63,33 pada tes pasca tindakan siklus I menjadi 81,67 pada tes pasca
tindakan siklus II. Sementara rata-rata skor observasi siklus I sebesar 65 meningkat menjadi 88,5 pada tes pasca tindakan siklus II. Subyek yang
memenuhi kriteria keberhasilan juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah satu orang, pada tes pasca tindakan siklus II
menjadi dua orang. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa telah memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 65.
Lebih jelasnya mengenai kemampuan awal, pasca tindakan siklus I dan pasca tindakan siklus II tentang kemampuan berhitung setiap subyek dapat
dilihat pada histogram berikut :
105
Gambar 5. Histogram Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB Muhammadiyah Gamping Pasca Siklus II
Gambar 5. menunjukkan kemampuan berhitung siswa autis setelah dilaksanakan tindakan berupa penggunaan media dot cards dalam II siklus.
Pencapaian persentase skor ALA pada kemampuan awal sebesar 43,33, meningkat menjadi 70 pada pasca tindakan siklus I dan meningkat lagi
menjadi 86,67 pada pasca tindakan siklus II. Sementara itu, pencapaian skor yang diperoleh RM pada kemampuan awal sebesar 36,67 , meningkat
menjadi 56,67 pada pasca tindakan siklus I, meningkat lagi menjadi 76,67 pada pasca tindakan siklus II. Peningkatan kemampuan berhitung
tiap subyek dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
ALA RM
kemampuan awal siklus I
siklus II
106
Tabel 11. Peningkatan Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB Muhammadiyah Gamping
No. Subyek Persentase
Awal Persentase
Siklus I Persentase
Siklus II Persentase
Peningkatan Siklus I
Siklus II 1.
ALA 43,33
70 86,67
26,67 43,33
2. RM
36,67 56,67
76,67 20
40 Rata-rata
40 63,33
81,67 23,33
41,67
Tabel 11. Menunjukkan pencapaian peningkatan setiap subyek. Dari tes kemampuan awal, tes pasca tindakan siklus I dan tes pasca tindakan siklus II.
Rata-rata pencapaian skor juga mengalami peningkatan dari 40 pada tes kemampuan awal menjadi 63,33 pada tes pasca tindakan siklus I dan
meningkat lagi menjadi 81,67 pada tes pasca tindakan siklus II. Pencapaian kemampuan berhitung pada setiap subyek dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Subyek 1 ALA
Perolehan persentase skor subyek pada kemampuan awal sebesar 43,33, meningkat menjadi 70 pada pasca tindakan siklus I dan
meningkat lagi menjadi 86,67 pada pasca tindakan siklus II. Pencapaian peningkatan pasca tindakan siklus I sebesar 26,67 dan peningkatan
pasca tindakan siklus II sebesar 43,33. Kemampuan berhitung subyek semakin meningkat. Subyek mampu mengucapkan bilangan 1 sampai 5
dengan benar. Subyek sudah semakin baik dalam menghitung gambar lingkaran dan menjodohkan dengan angka yang tepat. Daya konsentrasi
dan keaktifan subyek dalam pembelajaran juga semakin baik. Subyek juga dapat menjawab dan menanggapi pertanyaan guru dengan baik.