Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup

107 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Tabel 4.13 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 No. Uraian Anggaran 1. Pengembangan kawasan rumah pangan lestari 60.000.000 2. Informasi dan publikasi pertanian perikanan dan kehutanan 58.201.500 Jumlah 118.201.500 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 2016

4.3.3 Institusi Pengelola Lingkungan Hidup

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor : 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, maka organisasi dan lembaga pengelola lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo adalah Kantor Lingkungan Hidup KLH. Kantor Lingkungan Hidup KLH Kabupaten Kulon Progo mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Kantor; 2. Sub. Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Pengembangan Kapasitas; 4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian; 5. Seksi Pemantauan dan Pemulihan; 6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu. Jumlah pegawai yang dimiliki oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo sejumlah 18 orang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.14 Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup menurut Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Doktor S3 2. Master S2 2 2 3. Sarjana S1 5 3 8 4. Diploma D3D4 1 1 2 5. SLTA 4 2 6 Jumlah 12 6 18 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 2016 108 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Sumber daya manusia yang dimiliki Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo memang terbatas, namun tetap dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai institusi pengelola lingkungan hidup daerah dengan baik. Secara kuantitas terbatas, tetapi secara kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan, dengan mengikuti diklat teknis yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pihak lain yang terkait. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo juga belum memiliki pejabat fungsional tertentu meskipun sudah ada personil yang mengikuti diklat PPLHD sejumlah 3 tiga personil dan juga PPNS Daerah. Dengan semakin meningkatnya permasalahan bidang lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo, diharapkan kelembagaan pengelola lingkungan hidup daerah terus ditingkatkan statusnya demikian juga dengan kualitas dan kuantitas sumber daya manusianya. 109 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Isu prioritas lingkungan hidup digunakan untuk menentukan urutan prioritas dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Isu prioritas lingkungan hidup daerah Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan kesepakatan antar pemangku kebijakan dengan memperhatikan pendekatan PSR Pressure State and Response. Kabupaten Kulon Progo menentukan empat isu lingkungan hidup yang menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016. Keempat isu prioritas tersebut adalah pemanfaatan sumber daya alam yang belum menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan; maraknya kegiatan penambangan di kawasan perbukitan Menoreh; pembangunan mega proyek bandara, penambangan pasir besi, JJLS, dan pelabuhan dan Pengembangan Kawasan Industri Sentolo yang mempengaruhi laju alih fungsi lahan dan keberlanjutan fungsi ekologi-sosial daerah terdampak; kondisi topografis dan geografis Kulon Progo yang rawan bencana tanah longsor di daerah utara dan banjir di daerah selatan. Kondisi lingkungan hidup Kabupaten Kulon Progo diuraikan pada lima bagian yaitu tataguna lahan, kualitas air, kualitas udara, resiko bencana, dan perkotaan. Tataguna lahan di wilayah Kabupaten Kulon Progo disesuaikan dengan kondisi lahan dan diatur dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Kulon Progo yang dominan adalah peruntukan pertanian, peruntukan kawasan industri dan peruntukan pertambangan. Kualitas air terdiri dari kualitas air sungai, kualitas air tanah, kualitas air laut serta kualitas air waduk, situ, dan embung. Kualitas air sungai di Kabupaten Kulon Progo di ukur berdasarkan tiga parameter yaitu parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi. Pemantauan kualitas air sungai dilakukan di Sungai Serang, karena sungai tersebut melintas di wilayah perkotaan Wates dan rawan terkena pencemaran lingkungan. Pengujian dilakukan tiga periode dalam tahun 2016. Hasil pengujian menunjukan bahwa H 2 S merupakan kosentrasi terbesar pada semua periode pengujian yang menunjukkan diatas baku mutu yaitu diatas 0,002 mgL. BAB V PENUTUP 110 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Selain itu yang melebihi baku mutu pada pengujian kualitas air Sungai Serang adalah Fecal coliform, Total coliform, COD, NO 2 , Detergen, TTS dan DO. Kualitas air tanah pada Kabupaten Kulon Progo berdasarkan pemantauan yang dilakukan pada 25 titik menunjukan hasil bahwa kandungan mangan memiliki nilai terbesar yaitu 93 telah melebihi baku mutu. Kualitas air laut pada Kabupaten Kulon Progo masih berada pada kondisi normal dan seluruh parameter pencemaran air laut di Kabupaten Kulon Progo tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan. Kualitas air waduk, situ, dan embung berdasarkan pengujian kualitas air yang dilakukan di Waduk Sermo menunjukan bahwa Waduk Sermo tergolong baik dan masih layak untuk air baku air minum PDAM Kulon Progo. Kualitas udara pada Kabupaten Kulon Progo tahun 2016 masih dalam keadaan normal. Seluruh parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas udara berada di bawah baku mutu kecuali parameter kebisingan. Tingkat kebisingan yang diatas baku mutu terletak di depan Pasar Bendungan pada pengamatan bulan Oktober dan pertigaan Brosot, Galur Tugu Brosot di bulan Maret dan Oktober. Pada Tahun 2016 telah terjadi bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Kulon Progo. Penyebab terjadinya bencana tanah longsor dan banjir dikarenakan tingginya curah hujan yang terjadi pada tahun 2016. Bencana tanah longsor banyak terjadi di wilayah bagian utara dikarenakan wilayah tersebut merupakan daerah perbukitan. Sedangkan banjir terjadi di wilayah bagian selatan yang memiliki ketinggian antara 0-100 meter di atas permukaan air laut. Jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo terus mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin memiliki perbandingan 50:50. Permasalahan perkotaan yang ada di Kabupaten Kulon Progo yaitu kepadatan penduduk, kemiskinan, munculnya permukiman kumuh, dan permasalahan sampah. Inovasi-inovasi daerah Kabupaten Kulon Progo dikembangkan untuk melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah dalam menjalakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup juga di bantu masyarakat yang ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Kulon progo. 111 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 DAFTAR PUSTAKA Bank Dunia. 2009. Mengurangi Kemiskinan. Diakses pada tanggal 10 Mei 2011, dari http:siteresources.worldbank.orgINTINDONESIAResourcesPublicatio n280016-1106130305439617331-1110769011447810296- 1110769073153reducingpoverty.pdf Chay, Asdak. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Humairah. 2011. Isu Lingkungan. Diakses pada tanggal 3 Maret 2016, dari http:www.hpli.orgisu.php Keputusan Gubernur. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 153 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2003 Nomor 34 Seri : E. Sekretaris Daerah. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta . Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo. 2011. Diakses pada tanggal 3 April 2016, dari http:sentolo.kulonprogokab.go.idpages-16-informasi- berkala.html Peraturan Bupati. 2011. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2011 Tentang Reklamasi Tambang. Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 Nomor 42. Sekretaris Daerah. Kabupaten Kulon Progo. Peraturan Daerah. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025. Lembaran Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 9 Tahun 2007 Seri E. Sekretaris Daerah. Kabupaten Kulon Progo. Peraturan Daerah. 2012. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 – 2032. Lembaran Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 Nomor 1. Sekretaris Daerah. Kabupaten Kulon Progo. Peraturan Daerah. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 7. Sekretaris Daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta. Peraturan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 2014 Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batunbara. Lembaran Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 Nomor 4. Sekretaris Daerah. Kabupaten Kulon Progo. Peraturan Gubernur. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No 20 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekretaris Daerah. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Republik Indonesia. Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167. Menteri Negara Sekretaris Negara. Republik Indonesia.