Tujuan Ruang Lingkup Penulisan

8 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 memperhatikan komposisi penggunaan energi diversifikasi yang optimal bagi setiap jenis energi.

2.2 Maraknya kegiatan penambangan di kawasan perbukitan Menoreh

Perbukitan Menoreh terletak di ujung utara pegunungan Kulon Progo di sebelah barat perbatasan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Perbukitan menoreh memiliki berbagai fungsi, antara lain fungsi hidrologis, fungsi geologis, fungsi biologis dan ekologis, serta fungsi ekonomis. Secara hidrologis bukit menoreh sebagai zona tangkapan air hujan. Secara geologis, proses-proses karstifikasi menghasilkan bentukan-bentukan alam yang sangat unik dan menjadi bagian dari kekayaan fenomena geologis. Secara biologis dan ekologis, Perbukitan Menoreh sebagai tempat tinggal dan perkembangbiakan hewan, seperti kupu-kupu, burung, kelelawar dan hewan reptil. Secara ekonomis, masyarakat yang tinggal di Perbukitan Menoreh memanfaatkan untuk berkebun, bertani, dan beternak. Keindahan Perbukitan Menoreh saat ini banyak objek wisata yang ditawarkan di Kulon Progo antara lain perkebunan teh, panorama air terjun, dan panorama alam lainnya. Selain fungsi-fungsi tersebut, Perbukitan Menoreh juga kaya akan hasil tambang mulai dari marmer merah, andesit, dan mangan. Menurut catatan sejarah, penambangan mangan di perbukitan Menoreh sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1894. Penambangan ini menyisakan berbagai catatan sejarah bagi masyarakat sekitar yang tidak dapat terlupakan. Berbagai peninggalan aktivitas penambangan sampai saat ini masih terlihat seperti terowongan vertikal dan terowongan lainnya yang mulai tertutup oleh tanah. 9 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Gambar 2.1 Kawasan Bekas Penambangan Mangan di Kabupaten Kulon Progo Sumber: www.navigasi-budaya.jogjaprov.go.id, www.rri.co.id, www.kotawates.com Beberapa penambangan yang dilakukan di Perbukitan Menoreh saat ini seperti penambangan marmer merah, mangan dan andesit. Penambangan tersebut dilakukan dalam skala kecil maupun besar. Maraknya penambangan membawa dampak negatif terhadap kerusakan lingkungan. Kerusakan tersebut berawal dari penebangan-penebangan vegetasi penutup untuk mendukung aktivitas penambangan. Akibat dari aktivitas penebangan-penebangan vegetasi tersebut bukit menjadi gundul. Permasalahan timbul jika tidak ada reklamasi bukit setelah aktivitas penambangan selesai. Penggundulan yang terjadi di bukit tersebut mengakibatkan tidak mampunya wilayah tersebut untuk menangkap air hujan. Masalah lain yang ditimbulkan yaitu menurunnya produktivitas tanah, terjadinya