Latar Belakang BUKU II DIKPLHD Kab. Kulon Progo 2016

5 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 Isu prioritas lingkungan hidup daerah Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan kesepakatan antar pemangku kebijakan dengan memperhatikan pendekatan PSR Pressure State and Response. Pressure yaitu tekanan yang terjadi terhadap lingkungan di Kabupaten Kulon Progo akibat dari kegiatan manusia. State atau kondisi pengelolaan lingkungan yaitu keadaan pengelolaan lingkungan sebagai pengaruh dari kegiatan yang dilakukan pada lingkungan dilihat dari kondisi pengelolaan pada ruang terbuka hijau, hutan kota, air permukaan, air tanah, udara, dan pesisir yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Response yaitu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dampak tekanan dan kondisi lingkungan dilihat dari peran serta masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. Kabupaten Kulon Progo memiliki beberapa isu lingkungan hidup yang menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Namun demikian ada empat isu yang menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016 yaitu:

2.1 Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang belum menerapkan prinsip

pembangunan berkelanjutan. Secara geografis Kabupaten Kulon Progo dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian utara berupa dataran tinggiperbukitan Menoreh, bagian tengah berupa perbukitan, dan bagian selatan berupa dataran rendah sampai dengan laut. Oleh karena itu, Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi alam yang melimpah mulai dari potensi alam di perbukitan, di dataran rendah, maupun potensi di pesisir dan laut. Disamping itu Kulon Progo juga dilewati tiga sungai besar, yaitu Sungai Progo, Sungai Serang dan Sungai Bogowonto serta terdapat Waduk Sermo. Berbagai hasil tambang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo mulai dari bahan galian C batu andesit, batu marmer, pasir besi, dan mangan. Potensi alam lainnya dibidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Pemanfaatan sumber daya alam tersebut tentu akan membawa banyak manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Namun yang menjadi masalah yaitu pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya alam memiliki dampak negatif terhadap lingkungan hidup Kabupaten Kulon Progo, baik bidang pertambangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Efek BAB II ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 6 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 negatif yang timbul yaitu adanya pencemaran lingkungan berupa pencemaran air dan tanah, bahkan kerusakan lahan. Dengan kata lain, pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Kulon Progo masih belum memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, bahkan akan hilang. Sebagaimana tencantum dalam SDGs Sustainable Depelopment Goals poin 14 dan 15 yang berbunyi: “Goals 14 Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan. Goals 15 Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.” Upaya pemerintah dalam menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Kabupaten Kulon Progo tahun 2005-2025 bahwa sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal utama dalam pembangunan daerah dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Kondisi lingkungan yang tertata rapi, indah, sehat, memberikan suasana nyaman bagi masyarakat dan menarik bagi wisatawan. Sumber daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas masyarakat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Kulon Progo yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin, sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan. Dalam RPJP juga tertuang tentang peraturan pemanfaatan sumber daya alam baik sumber daya alam terbarukan maupun sumber daya alam tidak