Profil Daerah Kabupaten Kulon Progo
6
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
negatif yang timbul yaitu adanya pencemaran lingkungan berupa pencemaran air dan tanah, bahkan kerusakan lahan. Dengan kata lain, pemanfaatan sumber daya
alam yang ada di Kabupaten Kulon Progo masih belum memperhatikan aspek pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan
berkelanjutan merupakan
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian
lingkungan yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, bahkan akan hilang. Sebagaimana tencantum dalam SDGs Sustainable
Depelopment Goals poin 14 dan 15 yang berbunyi:
“Goals 14 Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
Goals 15 Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem
daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan
kerugian keanekaragaman hayati.” Upaya pemerintah dalam menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Kabupaten Kulon Progo tahun 2005-2025 bahwa sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan
modal utama dalam pembangunan daerah dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Kondisi lingkungan yang tertata rapi, indah, sehat, memberikan suasana
nyaman bagi masyarakat dan menarik bagi wisatawan. Sumber daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi
pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas masyarakat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Kulon Progo yang maju, mandiri,
sejahtera lahir dan batin, sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah. Penerapan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
Dalam RPJP juga tertuang tentang peraturan pemanfaatan sumber daya alam baik sumber daya alam terbarukan maupun sumber daya alam tidak
7
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
terbarukan. Pemanfaatan sumber daya alam terbarukan disebutkan bahwa sumber daya alam terbarukan, baik di darat dan di laut, harus dikelola dan dimanfaatkan
secara rasional, optimal, efisien, dan bertanggung jawab dengan mendayagunakan seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang. Pengelolaan sumber daya alam
terbarukan yang sudah berada dalam kondisi kritis diarahkan pada upaya untuk merehabilitasi dan memulihkan daya dukungnya yang selanjutnya diarahkan pada
pemanfaatan jasa lingkungan sehingga tidak semakin merusak dan menghilangkan kemampuannya sebagai modal bagi pembangunan yang berkelanjutan. Hasil atau
pendapatan yang berasal dari pemanfaatan sumber daya alam terbarukan diinvestasikan kembali guna menumbuhkembangkan upaya pemulihan,
rehabilitasi, dan pencadangan untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Di samping itu, pemanfaatan sumber daya alam yang
terbarukan akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan energi. Pemanfaatan sumber daya alam tidak terbarukan seperti bahan tambang dan
mineral diarahkan untuk tidak dikonsumsi secara langsung, melainkan diperlakukan sebagai masukan untuk proses produksi yang dapat menghasilkan
nilai tambah yang optimal bagi daerah. Selain itu, sumber daya alam tak terbarukan pemanfaatannya harus seefisien mungkin dan menerapkan strategi memperbesar
cadangan dan diarahkan untuk mendukung proses produksi. Hasil atau pendapatan yang diperoleh dari kelompok sumber daya alam tersebut diarahkan untuk
percepatan pertumbuhan ekonomi dengan diinvestasikan pada sektor-sektor lain yang produktif, juga untuk upaya reklamasi, konservasi, dan memperkuat
pendanaan dalam pencarian sumber-sumber energi alternatif, seperti energi yang memanfaatkan seperti biomassa, biogas, mikrohidro, energi matahari, arus laut,
tenaga angin yang ramah lingkungan. Pengembangan sumber-sumber energi alternatif
itu disesuaikan
dengan kondisi
masyarakat dengan
tetap mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Di samping itu, pengembangan energi
juga mempertimbangkan harga energi yang memperhitungkan biaya produksi, menginternalisasikan biaya lingkungan, serta mempertimbangkan kemampuan
ekonomi masyarakat. Dengan demikian, pembangunan energi terus diarahkan kepada keragaman energi dan konservasi energi dengan memperhatikan kelestarian
fungsi lingkungan hidup. Pengembangan energi juga dilaksanakan dengan