Kondisi topografis dan geografis Kulon Progo yang rawan bencana
18
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
1. Kawasan Lindung
Gambar 3.1 Peta Kawasan Lindung Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032
Kawasan lindung yaitu wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan. Kawasan lindung dibagi menjadi lima kawasan yaitu kawasan lindung terhadap kawasan dibawahnya; kawasan perlindungan
setempat; kawasan suaka margasatwa; kawasan rawan bencana; dan kawasan lindung geologi.
a. Kawasan Lindung Terhadap Kawasan Bawahnya
Kawasan lindung terhadap kawasan bawahnya dibagi menjadi dua yaitu kawasan hutan lindung dan kawasan resapan air. Berdasarkan RTRW
Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 – 2032, dilihat dari tutupan lahannya, luas
kawasan lindung Kabupaten Kulon Progo terhadap kawasan dibawahnya sebesar 16.834,710 hektar, dengan luas hutan lindung 278,577 hektar dan
kawasan resapan air 16.556,133 hektar.
19
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
Rencana Pengendalian fungsi kawasan lindung berdasarkan RTRW Kabupaten Kulon Progo dengan strategi sebagai berikut:
a. melaksanakan pengawasan dan pemantauan kawasan konservasi dan hutan
lindung; b.
mengembangkan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan kawasan lindung;
c. memulihkan fungsi kawasan lindung;
d. mengoptimalkan kesesuaian lahan, konservasi tanah dan air serta aspek
sosial ekonomi; e.
melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya; dan f.
mempertahankan fungsi ekologis kawasan alami. Kawasan hutan lindung berada di seluruh kawasan hutan negara dengan
luas 278,577 hektar, meliputi: a.
Desa Hargowilis Kecamatan Kokap; dan b.
Desa Karangsari dan Desa Sendangsari berada di Kecamatan Pengasih. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
berupa kawasan resapan air 16.556,133 hektar, meliputi: a.
Tempat cekungan air tanah pada daerah tubuh Pegunungan Menoreh; b.
Hutan konservasi di Desa Hargowilis Kecamatan Kokap; dan c.
Waduk Sermo di Kecamatan Kokap dan Bendung Sapon di Kecamatan Lendah.
b. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Perlindungan Setempat adalah kawasan yang memberi perlindungan kepada tempatnya sendiri. Kawasan perlindungan setempat di
Kabupaten Kulon Progo meliputi kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar waduk dan Ruang Terbuka Hijau RTH pada kawasan
perkotaan. Sempadan Pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai buatankanalsaluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Kawasan Sekitar Waduk adalah kawasan tertentu di sekeliling waduk yang mempunyai manfaat penting
20
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
untuk mempertahankan kelestarian fungsi waduk. Luas kawasan perlindungan setempat yaitu 2.903,081 hektar dengan kawasan sempadan pantai 513,508
hektar, kawasan sempadan sungai 2.047,732 hektar, dan kawasan sekitar danau atau waduk 341,841 hektar.
Rencana pengembangan daerah pantai menurut RTRW Kabupaten Kulon Progo yaitu meningkatkan dan mendayaguna kawasan pantai yang bersinergi
dengan kelestarian ekosistem dengan strategi meliputi: a.
mengembangkan kawasan pertanian, pariwisata, pertambangan, industri bahari serta perdagangan dan jasa;
b. memulihkan kawasan yang semula kawasan penambangan;
c. memanfaatkan energi ramah lingkungan;
d. mengembangkan sarana dan prasarana pendukung; dan
e. melestarikan ekosistem pantai.
Kawasan sempadan pantai berada di sepanjang Pantai Samudera Hindia dengan lebar paling sedikit 100 seratus meter dari titik pasang tertinggi ke
arah darat, meliputi: a.
Kecamatan Temon; b.
Kecamatan Wates; c.
Kecamatan Panjatan; dan d.
Kecamatan Galur. Adapun dalam bidang pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi
tinggi daerah sempadan pantai ditetapkan sebagai kawasan strategis, meliputi: a.
Kawasan pertambangan pasir besi di wilayah pantai yaitu Kecamatan Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan Panjatan dan Kecamatan Galur.
b. Kawasan pembangkit listrik tenaga angin dan gelombang laut di pantai
selatan. Kemudian dalam bidang pengembangan pesisir dan pengelolaan hasil laut
difokuskan pada Pantai Trisik, Pantai Karangwuni, Pantai Glagah, dan Pantai Congot. Saat ini daerah pantai juga dikembangkan untuk kawasan hutan
mangrove yang berada di dua lokasi yaitu Jangkaran Kecamatan Temon dan Banaran Kecamatan Galur. Berikut luasan tutupan mangrove yang ada di
Kabupaten Kulon Progo:
21
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
Tabel 3.1 Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
No. Lokasi
Luas Lokasi Ha
Persentase tutupan
Kerapatan pohonHa
1. Jangkaran, Temon
12 80
200 2.
Banaran, Galur 3
15 5
Total 15
95 205
Sumber : Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kabupaten Kulon Progo, 2016
Hutan mangrove memiliki beberapa fungsi, seperti tempat budidaya ikan dan habitat air payau, mengurangi abrasi air laut, dan melindungi dari bencana
tsunami. Fungsi lain dari hutan mangrove sebagai objek wisata yang dapat memberikan nilai ekonomis untuk masyarakat setempat maupun pemerintah.
Keindahan hutan mangrove dapat dijadikan tempat rekresi alam untuk wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Gambar 3.2 Hutan Mangrove Wana Tirta, Pasir Mendit, Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo
Kawasan sempadan sungai sebagaimana meliputi Sungai Progo, Sungai Serang, dan Sungai Bogowonto serta anak-anak sungainya dengan luas kurang
lebih 2047,732 hektar. Kawasan sekitar waduk berada di daratan sepanjang tepian Waduk Sermo di sebagian Kecamatan Kokap dengan luas 341,841
hektar. RTH kawasan perkotaan ditetapkan dengan luas kurang lebih 2.023 hektar atau paling sedikit 30 tiga puluh persen dari luas keseluruhan
kawasan perkotaan berada di seluruh ibukota kecamatan, meliputi : Perkotaan Wates; Perkotaan Temon; Perkotaan Panjatan; Perkotaan Brosot; Perkotaan
Lendah; Perkotaan Kokap; Perkotaan Sentolo; Perkotaan Girimulyo; Perkotaan Nanggulan; Perkotaan Samigaluh; dan Perkotaan Kalibawang.