47
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
Gambar 3.13 Persentase Sampel Pada Hasil Uji Parameter Total Coliform Tahun 2016
3.2.3 Kualitas Air Laut
Luas wilayah laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Kulon Progo adalah 15.872 hektar 158,72 km
2
dan mempunyai panjang pantaipesisir yang membujur dari barat muara Sungai Bogowonto ke timur muara Sungai Progo
sekitar 24,9 km dan lebar sekitar 1,5 km dibatasi Jalan Daendels. Pesisir dan laut di wilayah Kabupaten Kulon Progo telah dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai sumber penghidupan, seperti perikanan tangkap, tambak udang, pertanian lahan pantai, peternakan dan jasa lingkungan, yaitu pariwisata
alam. Seperti halnya permasalahan lingkungan pesisir dan laut di daerah lain, di Kulon Progo terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran air oleh
kegiatan industri yang membuang limbahnya ke laut. Selain itu, kegiatan pariwisata menyebabkan pencemaran dari sampah, juga kerusakan ekosistem akibat
penambangan dan pola penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Kegiatan pertanian lahan pantai yang terlalu banyak menggunakan pupuk dan pestisida serta
pengambilan air tanah berlebihan juga menyebabkan degradasi lingkungan pesisir. Pengukuran kualitas air laut dilakukan di tiga pantai yaitu Pantai Glagah,
Pantai Trisik, dan Pantai Congot. Untuk Pantai Glagah dilakukan dua kali pengambilan sampel, sehingga ada empat titik pengambilan sampel. Pengukuran
kualitas air laut menggunakan tiga parameter yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi. Namun demikian pada pengukuran kualitas air laut tahun 2016 hanya
menggunakan dua parameter yaitu parameter fisika dan kimia. Parameter fisika
44 56
Total Coliform
Sesuai Baku Mutu Tidak Sesuai Baku Mutu
48
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
meliputi warna, bau, kekeruhan, TSS, dan temperatur. Parameter kimia meliputi pH, salinitas, DO, BOD, amonia, nitrat, fosfat, sulfida, dan fenol.
1. Warna
Kekeruhan air laut menyebabkan penetrasi sinar matahari lemah dan tidak bisa mencapai kedalaman, hanya mencapai 15
– 40 meter saja. Sedangkan pada air yang jernih, sinar matahari dapat menembus hingga kedalaman 200 meter. Warna
air laut yang jernih ini merupakan lingkungan yang baik bagi terumbu karang dan coral untuk berkembangbiak. Warna dinyatakan dalam Pt-Co dengan nilai ambang
batas sebesar 30 Pt-Co. Tabel 3.9 Hasil Uji Parameter Warna Pada Kualitas Air Laut di Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2016
No. Nama Lokasi
Waktu Sampling tglthbulan
Warna Mt
Baku Mutu Pt-Co
1. Pantai Trisik
11.42 5,378
30 2.
Pantai Glagah 10.09
4,82 30
3. Pantai Glagah
11.40 2,939
30 4.
Pantai Congot 11.15
3,437 30
Sumber: Badan Lingkungan Hidup DIY, 2016 Tabel 3.9 menunjukkan parameter warna dibawah baku mutu, artinya air
dalam keadaan jernih sehingga sinar matahari dapat menembus air dan makhluk hidup dapat berkembangbiak dengan baik.
2. Bau
Bau merupakan salah satu parameter fisik kualitas air laut. Adanya pencemaran pada air laut akan menimbulkan bau yang menyengat. Artinya air
tersebut tidak baik untuk perkembangbiakan ikan maupun makluk hidup lain. Hasil uji menunjukkan air laut “tidak berbau” artinya air laut dalam keadaan baik dan
cocok untuk perkembangbiakan ikan. 3.
Kekeruhan Kekeruhan atau turbiditas merupakan kandungan bahan organik maupun
anorganik yang terdapat di perairan dan berpengaruh terhadap proses kehidupan organisme yang ada di perairan tersebut. Kekeruhan yang tinggi menyebabkan
turunnya kandungan oksigen. Hal ini disebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk dalam perairan menjadi terbatas karena kekeruhan yang tinggi, sehingga
49
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
tumbuhanphytoplankton tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk dapat menghasilkan oksigen.
Tabel 3.10 Hasil Uji Parameter Kekeruhan Pada Kualitas Air Laut di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
No. Nama Lokasi
Waktu Sampling tglthbulan
Kekeruhan NTU
Baku Mutu NTU
1. Pantai Trisik
11.42 1,6
5 2.
Pantai Glagah 10.09
1,03 5
3. Pantai Glagah
11.40 1,56
5 4.
Pantai Congot 11.15
49,07 5
Sumber: Badan Lingkungan Hidup DIY, 2016 Kekeruhan air laut di Pantai Glagah dan Pantai Congot melebihi baku
mutu. Keruhnya air laut pada pantai menunjukkan bahwa kondisi di Daerah Aliran Sungai DAS di daerah hulu kurang baik. Hal ini sebagai akibat terjadinya erosi
yang kemungkinan disebabkan tutupan pohon yang kurang memadai, pengambilan pasir yang intensif atau adanya sampah di aliran sungai. Sebaliknya untuk Pantai
Trisik dan Pantai Glagah pada pengamatan pertama kekeruhan dibawah baku mutu. Hal tersebut dikarenakan pengamatan dilakukan pada musim kemarau dan kondisi
DAS dalam keadaan baik. 4.
TSS TSS atau Total Suspended Solid air laut adalah kandungan zat padat yang
tersuspensi dalam air laut, dapat berupa pasir, lumpur, tanah maupun logam berat atau partikel tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup biotik
seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi ataupu komponen mati abiotik seperti detritus dan partikel anorganik. Hasil uji TSS pada kualitas air laut di
Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.11 Hasil Uji Parameter TSS Pada Kualitas Air Laut di Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2016
No. Nama Lokasi
Waktu Sampling tglthbulan
TSS mgL Baku Mutu
mgL
1. Pantai Trisik
11.42 18,3
20 2.
Pantai Glagah 10.09
7,4 20
3. Pantai Glagah
11.40 28,9
20 4.
Pantai Congot 11.15
29,3 20
Sumber: Badan Lingkungan Hidup DIY, 2016
50
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
Berdasarkan data dalam tabel di atas, diketahui bahwa konsentrasi TSS air laut di Pantai Glagah dan Pantai Congot Kulon Progo telah melebihi baku mutu.
Tingginya nilai TSS pada Pantai Glagah dan Pantai Congot dimungkinkan karena aktivitas wisata pada kedua pantai tersebut. Selain itu kadungan TSS tinggi
kemungkinan berasal dari muara sungai Serang yang banyak membawa material terlarut dari daerah hulu.
5. Temperatur
Berikut hasil uji temperatur pada kualitas air laut di Kabupaten Kulon Progo tahun 2016:
Tabel 3.12 Hasil Uji Parameter Temperatur Pada Kualitas Air Laut di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
No. Nama Lokasi
Waktu Sampling tglthbulan
TemperaturºC
1. Pantai Trisik
11.42 26,7
2. Pantai Glagah
10.09 26,4
3. Pantai Glagah
11.40 26,1
4. Pantai Congot
11.15 26,2
Sumber: Badan Lingkungan Hidup DIY, 2016 Temperatur air laut terpantau pada dua periode yang menunjukkan hasil
sekitar 26 C. Pada pengamatan empat lokasi menunjukkan perbedaan yang tidak
terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan pengamatan dengan rentang waktu yang tidak terlalu jauh. Temperatur terendah di Pantai Glagah yaitu 26,1
C, sedangkan temperatur tertinggi di Pantai Trisik yaitu 26,7
C. Tingginya temperatur air laut sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Pada pagi hari temperatur
relatif masih rendah antara 25 - 26 C, sedangkan pada siang hari temperatur
mengalami kenaikan menjadi 27 - 30 C. Selain intensitas matahari, besarnya
temperatur juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, biasanya bila terjadi hujan maka temperatur air laut akan turun. Hasil pengukuran temperatur tersebut masih
berada dalam batas normal, tidak ada kenaikan temperatur maupun penurunan temperatur yang signifikan.
Pengaruh temperatur air laut terhadap lingkungan laut antara lain jumlah oksigen terlarut, kecepatan reaksi kimia dan kehidupan binatang laut. Pada
temperatur normal maka kehidupan dan proses-proses kimia juga akan berlangsung
51
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016
normal, dan sebaliknya pada temperatur yang lebih tinggi kecepatan reaksi akan menjadi lebih cepat demikian pula sebaliknya, karena kenaikan temperatur sebesar
10 C akan meningkatkan kecepatan reaksi dua kali lipat.
6. Derajat Keasaman pH
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion hydrogen dalam air. Air dianggap asam jika nilai pH kurang dari 7 dan dianggap basa jika lebih dari 7. Baku Mutu pH
untuk laut bahari berkisar antara 7 – 8,5, di luar nilai itu berarti air laut mengalami
pencemaran. Berikut hasil uji pH kualitas air laut di Kabupaten Kulon Progo: Tabel 3.13 Hasil Uji Parameter pH Pada Kualitas Air Laut di Kabupaten Kulon