Fungsi Nilai Dalam Interaksi Sosial

Sosiologi SMA Kelas X 37 Apabila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sangat sulit menentukan nilai budaya yang dianut oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat. Hal ini terjadi sebab nilai budaya itu bersifat relatif. Menurut Kluckhohn semua nilai dalam setiap kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah pokok, yaitu sebagai berikut. a. Nilai Mengenai Hakikat Karya Manusia Misalnya, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa manusia berkarya untuk mendapatkan nafkah, kedudukan, dan kehormatan. b. Nilai Mengenai Hakikat Hidup Manusia Misalnya, ada yang memahami bahwa hidup itu buruk, hidup itu baik, dan hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu baik. c. Nilai Mengenai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang dan Waktu Misalnya, ada yang berorientasi ke masa lalu, masa kini, dan masa depan. d. Nilai Mengenai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Misalnya, ada yang beranggapan bahwa manusia tunduk kepada alam, menjaga keselarasan dengan alam, atau berhasrat menguasa alam. e. Nilai Mengenai Hakikat Manusia Dengan Sesamanya Misalnya, ada yang berorientasi kepada sesama, ada yang berorientasi kepada atasan, dan ada yang mementingkan diri sendiri. Nilai memegang peranan penting dalam setiap kehidupan sebab nilai- nilai menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial itulah yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Apabila nilai- nilai sosial itu lenyap dari masyarakat maka seluruh kekuatan akan hilang. Fungsi nilai dalam interaksi sosial sebagai berikut. a. Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal. Hal ini terjadi karena anggota masyarakat selalu dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan dapat mempengaruhi dirinya sendiri. b. Nilai mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadigrup. Nilai-nilai ini memungkinkan sistem stratifikasi dalam masyarakat. c. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya mengikat tertentu. Mereka mendorong, menuntun, dan kadang- kadang menekan manusia untuk berbuat yang tidak baik. d. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota grup dan masyarakat. e. Nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya. Mereka menciptakan minat dan memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan apa yang diminta dan diharapkan, menuju terciptanya cita-cita.

1. Pengertian Norma dan Fungsi Norma

Norma adalah aturan-aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi kepada orang yang melanggarnya. Atau dikatakan seperangkat tatanan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang berlaku, dan merupakan pedoman sehari-hari dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan, norma berlaku di segala bidang kehidupan misalnya kesenian, keagamaan, adat- istiadat, dan pendidikan. Fungsi norma di masyarakat menurut Selo Soemardjan, yaitu sebagai berikut. Sosiologi SMA Kelas X 38 B. NORMA Carilah artikel dari surat kabar atau majalah yang berisi tentang nilai. Kemudian pikirkan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai berikut ini. 1. Jelaskan macam-macam nilai sosial di masyarakat 2. Jelaskan manfaat dan fungsi nilai sosial di masyarakat 3. Laporkanlah kesulitan dalam penerapan nilai sosial di masyarakat pada era sekarang Diskusikan di depan kelas dan kumpulkan hasil diskusi kepada bapakibu guru untuk dinilai K ata Kunci Nilai itu bersifat individual dan sosial serta mempengaruhi tindakan dan tingkah laku manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun masyarakat. Tugas Sosiologi SMA Kelas X 39 a. Merupakan pedoman hidup yang berlaku untuk semua warga masyarakat. b. Mengikat setiap anggota masyarakat sehingga berakibat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang melanggarnya. Di dalam masyarakat norma-norma yang ada mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang, maupun kuat. Umumnya, anggota masyarakat tidak berani melanggar norma yang berdaya ikat kuat. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu sebagai berikut. a. Cara Usage Cara menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Norma ini mempunyai daya ikat yang sangat lemah dibanding dengan kebiasaan. Cara lebih menonjol di dalam hubungan antarindividu. Suatu penyimpangan terhadap cara tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya celaan. Misalnya, orang mempunyai cara minum dan makan masing-masing pada waktu bertemu. Ada yang minum dan makan tidak mengeluarkan bunyi ada pula yang mengeluarkan bunyi sebagai pertanda rasa kepuasannya. Cara yang terakhir biasanya dianggap tidak sopan, kalau cara tersebut dilakukan juga maka orang akan merasa tersinggung dan mencela cara minum tersebut. b. Kebiasaan Folkways Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sebab orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Contohnya kebiasaan menghormati orang-orang yang lebih tua. c. Tata Kelakuan Mores Kalau kebiasaan tersebut tidak semata-mata sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengatur maka kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan. Tata kelakukan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia dan dilaksanakan sebagai alat pengawas. Tata kelakuan, di satu pihak, memaksakan suatu perbuatan. Di lain pihak, sebagai larangan sehingga secara langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan dengan tata kelakuan tadi. d. Adat-istiadat Custom Tata kelakuan masyarakat yang berintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku baik dapat meningkat menjadi adat-istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan mendapatkan sanksi keras. Contoh hukum adat melarang terjadinya perceraian suami-istri di daerah Lampung. Suatu perkawinan dinilai sebagai kehidupan abadi bersama dan hanya dapat terputus apabila salah seorang