Bentuk Interaksi Sosial Sosiologi SMA Kelas X-Ruswanto-2009
b. Persaingan Kompetisi Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana orang seorang
atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi
pusat perhatian dari publik dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
c. KonflikPertikaianPertentangan Pertikaian ialah suatu proses sosial di mana orang seorang atau
kelompok manusia, berusaha memenuhi tujuan dengan jalan memandang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Gambar 3.4 Pertikaian mahasiswa.
Sumber: Kompas, 30 Mei 2006
d. Akomodasi Akomodasi ini juga disebut sebagai kooperasi antagonistik. Dengan
demikian, akomodasi dapat dipandang sebagai proses interaksi sosial yang menghasilkan interaksi sosial, atau sebagai suatu jalan keluar
untuk mengatasi persaingan dan konflik yang ada.
Akomodasi merupakan suatu proses mengembangkan persetujuan kerja sementara di antara individu atau grup-grup yang sedang berada
dalam keadaan konflik. Ia berkembang bila individu atau grup-grup melihat adanya
manfaat untuk bekerja sama walaupun masih ada perbedaan yang menjadi sumber konflik di antara mereka. Akomodasi ini dapat
berlangsung dalam jangka panjang atau jangka pendek.
Sosiologi SMA Kelas X
61
Beberapa bentuk akomodasi antara lain sebagai berikut. 1 Kompromi
Di dalam kompromi, setiap pihak setuju untuk membuat konsesi yang memungkinkan mereka mencapai persetujuan. Hal ini dapat
berlanjut sampai semua pihak puas. 2 Arbitrasi
Perselisihan dan konflik antara dua pihak yang sulit diatasi dengan kompromi, sering diatasi dengan arbitrasi. Di sini pihak
ketiga, baik yang dipilih dan ditentukan oleh kedua belah pihak, maupun badan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak itu diminta
bantuannya.
3 Coercion Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan oleh suatu paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam keadaan lemah sekali dibandingkan dengan pihak lawan.
4 Conciliation Conciliation, yaitu suatu usaha untuk memperhatikan keinginan-
keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan.
5 Stalemate Stalemate, yaitu suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang
bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
6 Konversi Dalam bentuk akomodasi ini, satu dari pihak-pihak yang terlibat
konflik menerima aspek-aspek tertentu dari pandangan-pandangan pihak yang lain. Konversi ini sering dihubungkan dengan
kepercayaan agamawi.
7 Toleransi Dalam toleransi manusia menerima hak dari setiap orang atau
pihak lain untuk berbeda pendapat. Di sini dibutuhkan saling pengertian. Bentuk akomodasi seperti
ini kadang-kadang baru berhasil dengan baik setelah kompromi dan konvensi gagal.
8 Truce Ini merupakan suatu persetujuan untuk menghentikan interaksi
yang bersifat konflik atau persaingan untuk suatu periode waktu yang ditentukan.
Sosiologi SMA Kelas X
62
9 Displacement Cara ini berhubungan dengan usaha mengakhiri konflik, dengan
mengalihkan perhatian pada objek bersama.
Gillin menguraikan hasil-hasil dari terjadinya suatu proses
akomodasi, dengan banyak mengambil contoh dari sejarah. a Akomodasi menyebabkan usaha-usaha untuk sebanyak mungkin
menghindarkan diri dari benih-benih yang dapat menyebabkan pertentangan yang baru untuk kepentingan integrasi masyarakat.
b Akomodasi juga menahan keinginan-keinginan untuk bersaing yang hanya membuang biaya dan tenaga saja.
c Seringkali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu misalnya golongan produsen
sekalipun menyebabkan kerugian pihak lain pihak konsumen. d Akomodasi menyebabkan suatu penetapan yang baru dari
kedudukan orang perorangan dan kelompok manusia. Pertentangan- pertentangan menyebabkan kedudukan-kedudukan tersebut
goyah dan suatu akomodasi akan mengukuhkan kembali kedudukan tersebut.
e Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi. Dengan adanya proses asimilasi maka akan saling mengenal pihak-pihak lain
sehingga akan lebih mudah untuk saling mendekati, dan akan timbul benih-benih toleransi.
f Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda. Hal ini terlihat dengan jelas kalau dua orang misalnya, bersaing untuk menduduki
kedudukan sebagai pemimpin suatu partai politik. Di dalam kampanye pemilihan, persaingan dilakukan dengan sengit,
tetapi bila salah satu telah terpilih, biasanya yang kalah diajak untuk bekerja sama.
g Perubahan dari institusi-institusi sosial supaya sesuai dengan keadaan yang baru.
e. Asimilasi Asimilasi sebagai suatu proses difusi budaya melalui individu-
individu dan grup-grup secara budaya menjadi sama. Proses ini terjadi bila dua kebudayaan yang berbeda bertemu dan kebudayaan yang
dominan berasimilasi dengan kebudayaan yang lain.
Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walaupun kadang-kadang bersifat emosional, bertujuan mencapai
kesatuan atau paling sedikit suatu integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan.
Sosiologi SMA Kelas X
63
Kalau seseorang mengadakan asimilasi ke dalam suatu kelompok maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompoknya. Dalam
proses asimilasi mereka mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan kelompok. Apabila kelompok-kelompok
mengadakan asimilasi maka batas-batas antara kelompok-kelompok tadi akan hilang dan keduanya lebur menjadi satu.
Beberapa faktor penghambat asimilasi menurut Koentjaraningrat
antara lain sebagai berikut. 1 Perbedaan-perbedaan fisik.
2 Perbedaan ekstrem dalam latar belakang budaya, misalnya
diskriminasi ras di Afrika Selatan. 3 Prasangka pribadi yang negatif. Misalnya, ada orang tua di Jawa
melarang anaknya berpacaran dengan anak luar Jawa karena berprasangka bahwa anak luar Jawa itu pasti akan mempermainkan
cinta anak gadisnya.
Beberapa faktor yang mempermudah asimilasi antara lain sebagai berikut. 1 Toleransi.
2 Suatu sikap yang menghargai orang asing dan kebudayaannya. 3 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
4 Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi seimbang. 5 Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
6 Adanya musuh bersama dari luar. 7 Adanya perkawinan campuran amalgamation.