Konsensus dan Kontravensi Sosiologi SMA Kelas X-Ruswanto-2009

b. Kontravensi, dapat digambarkan sebagai suatu proses sosial yang bentuknya di antara persaingan dan konflik. Menurut Drs. Achmadi, ada tiga tipe umum dari kontravensi, yaitu kontravensi yang menyangkut suatu generasi masyarakat, kontravensi yang menyangkut seks, dan kontravensi parlementer. Ia menunjuk pada grup-grup atau orang perorangan yang berusaha mencegah setiap orang atau grup yang lainnya dari usaha mencapai tujuan terlepas dari apakah ia ingin atau tidak ingin untuk mencapai tujuan itu untuk dirinya sendiri. Macam-macam kontravensi sebagai berikut. 1 Kontravensi yang menyangkut generasi yang terdapat dalam masyarakat, di mana perubahan-perubahan terjadi dengan cepat. Contoh: Adanya pola-pola hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya yang umumnya bersifat asosiatif, tetapi tidak jarang bahwa dengan meningkatnya usia dan kedewasaan si anak, terjadi suatu sikap keragu-raguan terhadap pendirian orang tua yang telah terikat pada tradisi. 2 Kontravensi yang menyangkut bidang seks, pada umumnya menyangkut hubungan suami-istri dalam keluarga dan peranannya dalam masyarakat. 3 Kontravensi parlementer, menyangkut hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat, baik menyangkut dalam lembaga-lembaga legislatif, keagamaan, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain-lain. Sosiologi SMA Kelas X 65 K ata Kunci Dalam masyarakat sosial interaksi itu tidak berlanjut terus. Interaksi selalu mengalami perubahan atau perkembangan mulai dari terjalin hubungan baik sampai hubungan biasa atau bahkan dapat terputus.

1. Terbentuknya Masyarakat dan Hasrat Manusia

Telah menjadi kodrat manusia, di mana pun manusia bertempat tinggal di permukaan bumi selalu: a. berusaha mempertahankan diri dengan maksud untuk mencapai kelangsungan hidupnya di muka bumi, b. berusaha mendapatkan lingkungan yang baik dengan adanya ketertiban, keamanan, dan kebahagiaan. Untuk mencapai kehendak kodrat tersebut maka manusia hidup bersama-sama dengan manusia lain. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendirian, terlepas dari pergaulan. Memang manusia dapat mengasingkan diri dari sesama manusia, hal itu hanya dapat berlangsung untuk sementara waktu saja. Pengasingan diri tersebut disertai dengan perasaan tertekan dan perasaan yang berat. Seorang ahli filsafat bernama Sosiologi SMA Kelas X 66 C. BERKEMBANGNYA KETERATURAN SOSIAL Lacak Kasus 1. Buatlah kelompok 5 - 7 orang 2. Lacaklah kasus di bawah ini dengan mencari data dan ungkapkan kasus tersebut menurut pandangan kelompok Anda 3. Kelompok dibagi tiga Kelompok I, mencari kasus yang menunjukkan persaingan dan konflik. Kelompok II, mencari kasus yang menunjukkan displacement. Kelompok III, mencari kasus yang menunjukkan toleransi dan truce. 4. Ketiga kasus tersebut dapat dicari melalui peristiwa yang terjadi di sekitar wilayah Anda atau melalui media massa seperti surat kabar dan majalah 5. Laporkanlah pelacakan tiga kasus tersebut dengan sistematika: judul kasus, tempat kejadian, latar belakang, kronologi kejadian, tindak lanjut, dan kesimpulan 6. Bahaslah kasus-kasus tersebut per kelompok masing-masing. Buatlah laporan tertulis hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai Tugas Aristoteles menjelaskan bahwa manusia disebut zoon politicon, artinya manusia itu adalah makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Terbentuknya masyarakat karena adanya berbagai hasrat dari manusia itu sendiri. Hasrat-hasrat manusia sebagai berikut. a. Hasrat sosial: hasrat manusia untuk menghubungkan dirinya dengan individu lain atau kelompok lain. b. Hasrat bergaul: hasrat untuk bergaul atau bergabung dengan orang- orang atau kelompok-kelompok lain. c. Hasrat memberitahukan: hasrat manusia untuk menyampaikan perasaan- perasaan kepada orang lain. d. Hasrat meniru: hasrat manusia untuk meniru suatu gejala, baik secara diam-diam atau secara terang-terangan untuk sebagian atau keseluruhan. e. Hasrat berjuang: hasrat manusia untuk mengalahkan lawan atau berjuang untuk mempertahankan hidupnya. f. Hasrat untuk mendapatkan kebebasan: hasrat manusia untuk menghindarkan diri dari paksaan atau tekanan-tekanan. g. Hasrat naluriah: hasrat manusia untuk melanjutkan keturunan. h. Hasrat bersatu: hasrat bersatu dengan lainnya agar tercipta kekuatan bersama, sebab adanya kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan keyakinan, dan lain-lain menyebabkan timbulnya masyarakat.

2. Perlunya Keteraturan Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Manusia dalam hidup bermasyarakat selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar terjadi keserasian yang memberikan kepuasan hidupnya. Sebagai anggota masyarakat manusia berhadapan dengan lingkungan alam seperti iklim, tanah, dan sumber alam. Manusia juga berhadapan dengan lingkungannya yang berwujud manusia juga. Ia berhadapan dengan sesama manusia yang masing-masing mempunyai kemerdekaan pribadi: kehendak, keinginan, perasaan, dan sifat yang berbeda-beda. Kehidupan masyarakat perlu keteraturan sosial agar terjadi hubungan selaras antar- interaksi sosial. Adanya keteraturan sosial itulah yang membawa kenikmatan dalam berhubungan dengan lingkungannya. Keteraturan sosial bagi manusia tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi memerlukan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup lama. Hanya dengan hidup teratur maka proses sosial akan berjalan wajar. Contoh keteraturan sosial tersebut, misalnya sejak kecil kehidupan manusia sehari-hari memerlukan keteraturan seperti tidur teratur, mandi teratur, makan teratur, duduk teratur, bicara teratur, dan sebagainya. Sosiologi SMA Kelas X 67