a. Id, yaitu bagian diri yang bersifat tidak sadar, naluriah, dan impulsif mudah terpengaruh oleh gerak hati.
b. Ego, yaitu bagian diri yang bersifat sadar dan rasional penjaga pintu kepribadian.
c. Superego, yaitu bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan berfungsi sebagai suara hati.
Menurut Freud perilaku menyimpang terjadi apabila id yang berlebihan tidak terkontrol muncul bersamaan dengan superego yang tidak aktif,
sementara dalam waktu yang sama ego yang seharusnya dominan tidak berhasil memberikan perimbangan.
5. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial dari Sudut Pandang Sosiologi
Dari sudut pandang sosiologi terjadinya perilaku menyimpang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Perilaku Menyimpang Karena Sosialisasi Teori ini menekankan bahwa perilaku sosial, baik yang bersifat
menyimpang maupun yang tidak menyimpang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai yang diserapnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh
adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengalaman nilai-nilai tersebut dalam perilaku seseorang.
Teori sosialisasi didasarkan pada pandangan bahwa dalam sebuah masyarakat ada norma inti dan nilai-nilai tertentu yang disepakati oleh
seluruh anggota masyarakat. Seseorang biasanya menyerap nilai-nilai dan norma-norma dari
beberapa orang yang cocok dengan dirinya saja. Akibatnya, jika ia banyak menyerap nilai-nilai atau norma yang tidak berlaku secara
umum, ia akan cenderung berperilaku menyimpang. Lebih-lebih kalau sebagian besar teman-teman di sekelilingnya adalah orang yang
memiliki perilaku menyimpang, kemungkinan besar orang itu juga akan cenderung menyimpang pula.
b. Perilaku Menyimpang Karena Anomie
Achmadi mengacu pendapat Emile Durkheim berpendapat bahwa
anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan tanpa arah sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan-
kenyataan sosial yang ada di lapangan.
Konsep tersebut dipakai untuk menggambarkan suatu masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai, tetapi antara norma dan nilai
yang satu dengan yang lainnya saling bertentangan.
Sosiologi SMA Kelas X
107
Akibatnya, timbul keadaan tidak adanya seperangkat nilai atau norma yang dapat dipatuhi secara konsisten oleh masyarakat.
Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan karena adanya
ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. Perilaku menyimpang akan
bertambah luas jika banyak orang yang semula menempuh cara-cara pencapaian tujuan dengan cara yang wajar beralih ke cara-cara yang
menyimpang. Teori ini sangat cocok untuk menganalisis banyak perilaku menyimpang di negara berkembang, misalnya, perilaku KKN.
Ada lima cara pencapaian tujuan mulai dari yang wajar maupun menyimpang sebagai berikut.
1 Konformitas, yaitu sikap yang menerima tujuan budaya yang konvensional dengan cara yang juga konvensional, atau yang
selama ini biasa dilakukan. Contoh: Seseorang yang ingin kaya dengan cara yang wajar dan
diterima umum, yaitu bekerja keras, halal, dan tidak bertentangan dengan hukum.
2 Inovasi, yaitu sikap seseorang dalam menerima secara kritis cara- cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
dengan cara baru yang belum biasa dilakukan. Dalam inovasi upaya pencapaian tujuan dilakukan dengan cara yang tidak
konvensional termasuk cara-cara yang terlarang dan kriminal. Contoh: Seorang otodidak komputer berhasil menembus sistem
komputer suatu bank. Ia menjadi kaya dengan cara baru dan kreatif, namun melanggar hukum.
3 Ritualisme, yaitu sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara tertentu, namun
menolak tujuan-tujuan kebudayaannya. Dalam ritualisme, seseorang mempertahankan cara yang sudah
konvensional, namun tujuan yang sebenarnya sebagian besar telah dilupakan. Ritus upacara tetap dilakukan, tetapi fungsi dan
maknanya sudah hilang. Contoh: Pengemudi menaati lampu lalu lintas karena takut
ditilang, bukan demi keselamatan diri dan pengemudi lain.
4 Pengasingan, yaitu sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan maupun cara-cara mencapai tujuan yang telah menjadi bagian
kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya. Contoh: Seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaan
karena konflik kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan.
Sosiologi SMA Kelas X
108