Akibatnya, timbul keadaan tidak adanya seperangkat nilai atau norma yang dapat dipatuhi secara konsisten oleh masyarakat.
Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan karena adanya
ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. Perilaku menyimpang akan
bertambah luas jika banyak orang yang semula menempuh cara-cara pencapaian tujuan dengan cara yang wajar beralih ke cara-cara yang
menyimpang. Teori ini sangat cocok untuk menganalisis banyak perilaku menyimpang di negara berkembang, misalnya, perilaku KKN.
Ada lima cara pencapaian tujuan mulai dari yang wajar maupun menyimpang sebagai berikut.
1 Konformitas, yaitu sikap yang menerima tujuan budaya yang konvensional dengan cara yang juga konvensional, atau yang
selama ini biasa dilakukan. Contoh: Seseorang yang ingin kaya dengan cara yang wajar dan
diterima umum, yaitu bekerja keras, halal, dan tidak bertentangan dengan hukum.
2 Inovasi, yaitu sikap seseorang dalam menerima secara kritis cara- cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
dengan cara baru yang belum biasa dilakukan. Dalam inovasi upaya pencapaian tujuan dilakukan dengan cara yang tidak
konvensional termasuk cara-cara yang terlarang dan kriminal. Contoh: Seorang otodidak komputer berhasil menembus sistem
komputer suatu bank. Ia menjadi kaya dengan cara baru dan kreatif, namun melanggar hukum.
3 Ritualisme, yaitu sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara tertentu, namun
menolak tujuan-tujuan kebudayaannya. Dalam ritualisme, seseorang mempertahankan cara yang sudah
konvensional, namun tujuan yang sebenarnya sebagian besar telah dilupakan. Ritus upacara tetap dilakukan, tetapi fungsi dan
maknanya sudah hilang. Contoh: Pengemudi menaati lampu lalu lintas karena takut
ditilang, bukan demi keselamatan diri dan pengemudi lain.
4 Pengasingan, yaitu sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan maupun cara-cara mencapai tujuan yang telah menjadi bagian
kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya. Contoh: Seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaan
karena konflik kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan.
Sosiologi SMA Kelas X
108
5 Pemberontakan, yaitu sikap seseorang menolak sarana dan tujuan- tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya dan menggantikan
dengan cara baru. Contoh: Kaum revolusioner yang memperjuangkan suatu ideologi
dengan gigih melalui perlawanan bersenjata.
6. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial dari Sudut Pandang Kriminologi
Perilaku menyimpang dari sudut pandang kriminologi ada 2 macam, yaitu:
a. Teori Pengendalian Pengendalian dari dalam berupa norma yang dihayati dan nilai
yang dipelajari seseorang. Pengendalian dari luar berupaya imbalan sosial terhadap konformitas dan sanksi hukuman terhadap penyimpangan.
Dalam masyarakat konvensional, ada empat hal yang mengikat individu terhadap norma masyarakatnya.
1 Kepercayaan, mengacu pada norma yang dihayati. 2 Ketanggapan, yakni sikap tanggap seseorang terhadap pendapat orang
lain. 3 Keterikatan komitmen, berhubungan dengan berapa banyak
imbalan yang diterima seseorang atas perilakunya yang konformis. 4 Keterlibatan, mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai
lembaga masyarakat seperti sekolah dan organisasi-organisasi masyarakat.
b. Teori Konflik Dalam teori ini terdapat dua macam konflik sebagai berikut.
1 Konflik budaya, terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus yang masing-masing cenderung
tertutup sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya kesepakatan nilai. Masing-masing kelompok menjadikan norma
budayanya sebagai peraturan resmi. Orang-orang yang menganut budaya berbeda dianggap sebagai penyimpangan.
2 Konflik kelas sosial, terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya.
Mereka yang menentang hak-hak istimewa kelas atas dianggap mempunyai perilaku menyimpang sehingga dicap sebagai penjahat.
Sosiologi SMA Kelas X
109
1. Jenis-jenis Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial
a. Penyimpangan Primer dan Sekunder Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai pola-pola perilaku
tertentu. Ada kalanya manusia berperilaku sesuai dengan kehendak umum, tetapi di lain waktu bertindak menentang atau tidak sesuai dengan
kehendak umum. Oleh karena itu, dikenal dua jenis penyimpangan sosial, yaitu penyimpangan sosial primer dan penyimpangan sosial
sekunder. 1 Penyimpangan Sosial Primer
Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara temporer. Orang yang melakukan penyimpangan
Sosiologi SMA Kelas X
110
K ata Kunci
Datanglah ke perpustakaan mencari buku-buku Sosiologi sebagai acuan untuk menguatkan konsep perilaku menyimpang.
1. Sebutkan definisi yang dikemukakan beberapa ahli tentang perilaku menyimpang. Buatlah definisi menggunakan bahasamu sendiri
2. Jelaskan bahwa penyimpangan dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang
3. Sebutkan ciri-ciri penyimpangan sosial Diskusikan di depan kelas. Kumpulkan hasil diskusi kepada
bapakibu guru untuk dinilai Perilaku menyimpang merupakan awal dari penyesuaian di masa
yang akan datang. Tanpa suatu perilaku menyimpang, penyesuaian budaya terhadap perubahan kebutuhan dan keadaan akan menjadi
sulit. Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami perubahan memerlukan perilaku menyimpang jika ingin berfungsi secara efisien.
B.
JENIS DAN BENTUK PERILAKU MENYIMPANG DAN SIKAP ANTISOSIAL
Tugas